Kumpulan Artikel dari Agustus, 2009
Kamboja: Maksud kontes Puteri Ranjau Darat dipertanyakan
“Setiap orang berhak merasa cantik!” begitulah awal manifesto dari perlombaan Puteri Ranjau Darat, yang merupakan buah gagasan Morten Traavik asal Norwegia. [..] LSM-LSM lain, termasuk Organisasi Warga Penyandang Cacat di Kamboja, menolak untuk memberikan dukungan terhadap kontes tersebut, setelah Departemen Perkara Sosial,Veteran dan Pemberdayaan Pemuda menyatakan tentangannya terhadap kontes yang bersangkutan, dan menyatakan bahwa kontes tersebut dapat memberikan citra yang salah akan penyandang cacat tubuh.
Israel: Perusahaan Iklan Seluler Memicu Debat Okupasi
Sebuah iklan televisi untuk perusahaan Cellcom, penyedia seluler terbesar di Israel, memicu debat yang tak terduga dalam hal okupasi Israel dalam dua minggu terakhir. [...] Iklan ini dianggap tidak sensitif oleh banyak warga Israel
Profil penulis: Sara Moreira
Minggu lalu, saya berhasil menemui seorang penulis Global Voices, Sara Moreira di International School for Digital Transformation di Porto, Portugal. Sara mengikuti program di sekolah ini setelah mengunjungi Timor Timur,...
Paraguay: CIP, ajang tampil sineas nasional
Mereka menyebutnya sebagai saluran video alternatif, sehingga video yang ditayangkan tidak harus bersaing dengan acara video ulang tahun keluarga, kegiatan binatang peliharaan dan menyanyi secara lip-sync. Dua kawula muda Paraguay...
Gabon: Capres Gunakan Jejaring Sosial dalam Pemilu Bersejarah
Sementara Gabon mempersiapkan pemilu pertama sejak kematian Omar Bongo, seorang kandidat, yang lawannya termasuk perdana menteri yang tengah memimpin, Jean Eyeghe Ndong, dan putra Bongo sendiri, menggunakan media sosial untuk menyelaraskan dirinya dalam arena pemilu ini.
Mancanegara: George W. Bush sebagai utusan diplomatik bagi Timur Tengah?
Sebuah artikel opini yang ditulis untuk Newsweek beranggapan bahwa George W. Bush dapat menjadi nilai tambah bagi administrasi presiden Amerika Obama apabila dia menjadi utusan diplomatik untuk Timur Tengah, opini...
Republik Dominika: Biaya Imigran Gelap Haiti
Sejak Republik Dominika menyatakan kemerdekaannya dari Haiti pada tahun 1844, takdir antara kedua negara saling terjalin. Karena perkembangan ekonomi di Haiti melemah, sekitar 1 juta imigran Haiti menemukan cara untuk masuk ke wilayah Republik Dominika. Banyak yang mengkhawatirkan bengkaknya biaya untuk menyediakan pelayanan bagi para imigran gelap.