19 Juni 2009

Kumpulan Artikel dari 19 Juni 2009

Amerika Latin: Prahara Buruh Anak-Anak (Bagian I)

  19 Juni 2009

Pekerja dibawah umur merupakan kenyataan pahit di Amerika Latin, dan para penduduk di benua ini begitu terbiasa dengan kenyataan ini, mereka bahkan tak menyadari kehadiran mereka.  Siapa yang tak terbiasa dengan anak-anak penyemir sepatu atau tukang parkir? Kampanye dan langhkah-langkah lain ditempuh untuk merubah semua ini. Guna memperingati Hari Internasional...

Proyek Arrorró: Nina Bobo Mancanegara

  19 Juni 2009

Artis Gabriela Golder dari Argentina berusaha sendiri menemukan, merekam dan mengumpulkan lagu-lagu nina bobo dari seluruh dunia, dan mencari tahu apa yang menghubungkan lagu-lagu ini melalui Proyek Arrorró. Pemimpin Rising Voices David Sasaki menulis mengenai proyek tersebut di situs 80+1, ia mewawancarai Gabriela dengan kamera, dan melibatkan editor Global Voices dengan memberikan inspirasi bagi mereka untuk merekam lagu nina bobo semasa kecil dengan menyanyikannya.

Iran: Protes Hijau Dalam Foto

  19 Juni 2009

Demonstran di seantero Iran melanjutkan demonstrasi mereka menentang hasil Pemilu Presiden 12 Juni yang menyatakan Mahmoud Ahmadinejad sebagai pemenang. Suporter Mir Hussein Mousavi, rival Ahmadinejad dan warga Iran yang mengaku percaya akan "perubahan" lanjut menggunakan warna hijau sebagai simbol pergerakan mereka. Mousavi dan Mehdi Karoubi, kandidat reformis lainnya, memohon rakyat untuk tenang dan berdemonstrasi dengan damai. Sementara stasiun TV nasional Iran menolak menayangkan gambar-gambar demonstrasi, jurnalisme warga Iran memiliki banya foto-foto menakjubkan. Hamed Saber memposkan beberapa foto demonstrashari rabu lalu yang berlokasi do alun-alun Hafte Tir di Tehran. Foto-foto ini mengisahkan kenyataan tentang demonstrasi Iran yang tengah berlangsung

Dilema Globalisasi Malaysia – Kemajuan Pendidikan atau Pelestarian Identitas Etnis?

  19 Juni 2009

Faktanya adalah bahasa Inggris tidak lantas membuat kita mendunia. (Bahasa) ini membantu kita untuk mengetahui lebih lanjut mengenai negara-negara berbahasa Inggris sebagai bahasa pengantar seperti AS, Inggris Raya dan Australia. Ini mungkin bisa menghubungkan kita dengan gerombolan Davos (catatan penulis: kelompok elit politik dan ekonomi dunia. Klik disini [en] untuk penjelasan) yang miskin kebudayaan.