Ikuli liputan khusus Global Voices tentang dampak global COVID-19.
Saat Jepang terus mencoba mengatasi ketidakpastian situasi terkait COVID-19, kini muncul kembali makhluk supernatural yang ramah, yang pernah populer pada masa feodal, kini kembali untuk melawan virus, kali ini melalui media sosial.
Pada pertengahan Maret 2020, agar #Amabie (#アマビエ) menjadi tren di Twitter karena orang-orang di seantero Jepang membagikan gambar-gambar serta kreasi lain yang berkaitan dengan makhluk dunia lain yang di Jepang biasa disebut yokai (妖怪) yang muncul di Jaman Edo, sekitar 2000 tahun yang lalu.
Mengambil bentuk sesuatu yang akrab dengan kehidupan sehari-hari dan ikan duyung berambut panjang yang tidak menarik, pada masa Edo, yokai (siluman) yang bernama amabie (A-MA-BI-EH), konon melindungi dari wabah yang mirip dengan COVID-19 saat ini. Menurut legenda, dengan mengambar sebuah amabie maka penyakit akan dapat dihalau.
Di Twitter, orang-orang kembali membangkitkan yokai dengan membagikan gambar berbagai makhlud dengan menggunakan tagar #Amabie (#アマビエ).
疫病退散〜! #アマビエ pic.twitter.com/dyMIIdkgvP
— サタケシュンスケ|イラストレーター (@satakeshunsuke) March 9, 2020
Lenyapkan wabah!#amabie
私も神頼みしておきます。#アマビエ pic.twitter.com/3lIGKElf8h
— 吉田戦車 (@yojizen) March 12, 2020
Saya juga meminta kepada kami untuk perlindungan. (Catatan: Yokai juga dapat berbentuk kami atau dewa dalam cerita rakyat Jepang)
Tidak setiap orang menggambar amabie. Beberapa mengkreasikannya dalam bentuk amulet. Rangkaian cuitan ini dibuat oleh Tezukuri Town (Handmade Town), sebuah majalah yang mendedikasikan untuk seni dan kerajinan, menjelaskan caranya:
早く平和な世の中になればいいな…と、編集部でもアマビエのマスコットを作ってみました。
2枚目の画像に型紙&レシピをつけておりますので、よかったらチャレンジしてみてください。#アマビエ pic.twitter.com/LyOQWzA5Gh— 手づくりタウン by 日本ヴォーグ社 (@tezukuritown) March 12, 2020
Dalam harapan untuk kembalinya rasa damai dan suasana normal, bagian editorial majalah kami membuat maskot amabie. Pola dan instruksinya akan dijelaskan pada cuitan selanjutnya, jadi kamu bisa membuatnya sendiri.
Rajutan amabie juga populer:
アマビエ編めたよ。
かつてこんなに短期間で急激に愛された物の怪がいただろうか。#アマビエ #こんな時だしみんなでアマビエ編もうぜ #コロナ撲滅祈願 pic.twitter.com/5ihAt2qwK0— ぽぽぽ本舗 (@popopohompo) March 10, 2020
Saya baru seja merajut sebuah amabie. Apakah pernah ada monster yang begitu dicintai dalam waktu singkat?
Writing in FU, sebuah majalah bulanan yang terbit di Prefektur Fukui, memuat pendapat Nagano Eishu yang merupakan peneliti dan ahli kebudayaan daerah, menjelaskan tentang daya tarik tradisional amabie:
一つの理由として、珍獣・幻獣の姿を「見る」と除災招福の御利益が得られるとする心性の存在が挙げられる。
舶来の象やラクダ、はたまた人魚を描いた摺物は”護符”としての機能も持ちあわせていた。見たり、貼り置いたりするだけで寿命が延び、悪事災難から逃れられると人々は考えたのである。
Salah satu alasannya adalah adanya ide (dalam cerita rakyat tradisional Jepang) bahwa dengan ‘melihat’ penampakah makhluk yang aneh dan fantasis, maka kita akan mendapatkan manfaat mistis dan membantu menghalau kesialan. Di masa lalu (selain amabie) orang-orang juga menggambar gajah, unta dan bahkan putri duyung, yang semuanya berfungsi sebagai jimat. Orang berpikir bahwa dengan hanya melihat dan menampilkan gambar tersebut, makan akan memperpanjang umur dan membantu mengusir setan.
Nagano menjelaskan bahwa pada tahun 1858 ketika epidemi melanda Jepang, macam-macam ilustrasi monster kaki tiga yang menyerupai monyet dijual di berbagai tempat di Edo (sekarang Tokyo) sebagai jimat penangkal kolera.
Orang-orang terus menampilkan gambar amable di Twitter. Kamu dapat melihat lebih banyak kreasi dengan mengikuti tagar #アマビエ (amabie).
Amabie tampil di berbagai media. Video ini menampilkan seorang seniman mengukir anjing laut tradisional Jepang dalam bentuk yokai.