Lihat Polisi Serbia, Anak Suriah Tersenyum: Eropa Tunjukkan Keramahan Menyambut Pengungsi

Foto ini disertai kutipan twit seorang pengungsi Suriah di Belgrade: “Orang-orang #Syrians memuji polisi #Serbian. ‘Mereka yang adil. Mereka pertama yang tidak memperlakukan kami seperti binatang.'” Foto oleh Manveen Rana. Digunakan dengan izin.
Foto di atas pertama kali muncul secara online pada pagi 9 September dan sejak saat itu telah menjadi sensasi viral di Twitter dan Facebook. Dua petugas polisi Serbia berdiri di pos mereka pada suatu tempat di pusat kota Belgrade, salah satu dari mereka memegang balita Suriah yang saat itu tinggal di kamp pengungsi ala kadarnya dekat stasiun kereta api utama kota.
Gambar itu telah diposting ke Twitter oleh wartawan senior Radio BBC 4 Manveen Rana, yang kelihatan telah melakukan perjalanan ke Serbia dengan sekelompok pengungsi dari Yunani. Twitter Rana pun sarat diisi cerita-cerita perjalanan itu, dari klaim pengungsi yang telah dipukuli oleh polisi di Yunani sampai perjalanan bus sepanjang malam dan gambar-gambar dari kamp darurat di pusat kota Belgrade.
Arriving in a chilly Belgrade at dawn though, it's business as usual; tents and people sleeping wherever they can. pic.twitter.com/TwZ3RG312U
— Manveen Rana (@ManveenRana) September 9, 2015
Tiba di Belgrade yang dingin saat fajar, bagaimanapun urusan berjalan seperti biasa; tenda dan orang-orang tidur di mana pun mereka bisa.
Central Belgrade. Many of the #refugees can't afford hotels. Some have jackets, others are shivering in blankets. pic.twitter.com/w9RvCMeWtJ
— Manveen Rana (@ManveenRana) September 9, 2015
Pusat kota Belgrade. Banyak #refugees (pengungsi) tidak mampu menyewa hotel. Beberapa mengenakan jaket, lainnya menggigil dibalik selimut.
They've even set up a clinic on the square in Belgrade where #refugees camp, to help with injuries from their journey pic.twitter.com/0D1nXX23YJ
— Manveen Rana (@ManveenRana) September 9, 2015
Mereka bahkan telah menyiapkan sebuah klinik di alun-alun Belgrade di mana kamp pengungsi (#refugees), untuk membantu yang cedera dalam perjalanan mereka.
Things are finally brightening up in Belgrade. #Refugees pic.twitter.com/WgLC42gRRh
— Manveen Rana (@ManveenRana) September 9, 2015
Semua berakhir cerah di Belgrade. #Refugees
Saat para pengungsi Suriah melewati Serbia di tengah perjalanan ke Hongaria dan negara-negara Uni Eropa lainnya tampaknya itu akan menjadi pelipur lara yang lebih baik daripada di negara-negara lain di sepanjang jalan, Rana melaporkan bahwa orang-orang ini masih rentan terhadap banyak kelompok yang mencoba mengambil keuntungan dari keputusasaan mereka. Beberapa warga Belgrade telah melaporkan dan mengeluh tentang pedagang kaki lima yang menjual selimut dan pakaian tua untuk pengungsi di dekat stasiun kereta pusat kota-dengan harga tiga sampai empat kali lebih tinggi daripada yang Anda temukan di toko-toko kelontong, setidaknya. Rana sendiri membayar 70 euro kepada seorang pria yang diperkirakan sopir taksi gelap (dikenal dalam bahasa sehari-hari sebagai “taksi liar” di Belgrade) untuk perjalanan yang seharusnya hanya sekitar 10 euro di Belgrade dengan taksi resmi.
Rana mencatat di Twitter bahwa sopir taksi tampaknya membulan-bulani para pengungsi dengan ongkos tinggi, ketika membawa mereka untuk mencari akomodasi di kota.
#Serbian taxi drivers have been ruthless. They circle the area where #refugees camp and charge extortionate sums at the end of the journey.
— Manveen Rana (@ManveenRana) September 9, 2015
Kejamnya sopir taksi Serbia. Mereka mengelilingi daerah di mana kamp pengungsi berada dan memerasnya di akhir perjalanan.
Setelah begitu banyak laporan kejadian tentang kebrutalan polisi dan perlakuan tidak adil dari para pengungsi di beberapa negara Eropa, pengguna internet di Serbia dan tempat lain pun memuji foto polisi menggendong anak Suriah yang tersenyum. Dalam beberapa jam, twit itu menarik lebih dari 800 retwit dan hampir 1.000 yang memfavoritkannya, dan segera menyebar ke Facebook dan jaringan sosial lainnya, karena di-retwit terus 50 kali per jam.
For everyone cheered by the #Serbian policeman playing with the #Syrian baby, here are some bonus pictures..#refugees pic.twitter.com/BEdzPNdUom
— Manveen Rana (@ManveenRana) September 9, 2015
Untuk semua orang yang bersorak karena polisi Serbia bermain dengan bayi Suriah, berikut adalah beberapa bonus fotonya..
Meskipun tingkat pengangguran mendekati 28 persen dan ada desas-desus mengungkapkan ketakutan apa yang mungkin terjadi terhadap perekonomian jika banyak pengungsi memutuskan untuk menetap di sana, Serbia dan rakyatnya pada umumnya menerima dan sering membantu. Baik pejabat publik dan pemimpin pemerintah dan polisi tampaknya telah memberlakukan kebijakan tangan-terbuka dalam krisis pengungsi yang sedang terjadi. Para pengguna media sosial Serbia telah memuji polisi, dan banyak orang mengatakan kasih sayang tersebut adalah apa yang mereka harapkan untuk dilihat dari penegak hukum di seluruh negeri itu dan di negara-negara lainnya.
Kategori

Mulai Percakapan
Kategori
11 Feb: Kita Melawan Kembali!
Ayo bergabung dengan kami!
Komentar Terbaru
Ini Dia 16 Peta Satelit Asia Tenggara nan Mempesona
Terimakasih sangat bermanfaat memang ini yang saya cari-cari dari dlu.
Arsip Bulanan
- Februari 2021 6 pos
- Desember 2020 4 pos
- Oktober 2020 1 pos
- September 2020 3 pos
- Agustus 2020 4 pos
- Juni 2020 2 pos
- April 2020 1 pos
- Maret 2020 3 pos
- Februari 2020 3 pos
- Januari 2020 3 pos
- Desember 2019 1 pos
- November 2019 3 pos
- September 2019 1 pos
- Agustus 2019 4 pos
- Juni 2019 1 pos
- Mei 2019 5 pos
- April 2019 3 pos
- Maret 2019 4 pos
- Februari 2019 1 pos
- Januari 2019 5 pos
- Desember 2018 3 pos
- November 2018 1 pos
- Oktober 2018 2 pos
- Agustus 2018 7 pos
- Juli 2018 3 pos
- Mei 2018 2 pos
- April 2018 7 pos
- Maret 2018 1 pos
- Januari 2018 1 pos
- Desember 2017 1 pos
- September 2017 1 pos
- Agustus 2017 3 pos
- Juli 2017 1 pos
- Juni 2017 4 pos
- Mei 2017 3 pos
- April 2017 4 pos
- Maret 2017 10 pos
- Februari 2017 6 pos
- Januari 2017 12 pos
- Desember 2016 13 pos
- November 2016 14 pos
- Oktober 2016 4 pos
- September 2016 7 pos
- Agustus 2016 5 pos
- Juli 2016 3 pos
- Juni 2016 6 pos
- Mei 2016 1 pos
- April 2016 2 pos
- Maret 2016 3 pos
- Februari 2016 4 pos
- Januari 2016 7 pos
- Desember 2015 3 pos
- November 2015 6 pos
- Oktober 2015 7 pos
- September 2015 3 pos
- Agustus 2015 8 pos
- Juli 2015 8 pos
- Juni 2015 17 pos
- Mei 2015 4 pos
- April 2015 2 pos
- Maret 2015 2 pos
- Februari 2015 10 pos
- Januari 2015 4 pos
- November 2014 2 pos
- Oktober 2014 5 pos
- Maret 2014 2 pos
- Februari 2014 1 pos
- Januari 2014 2 pos
- November 2013 1 pos
- Agustus 2013 4 pos
- Juni 2013 8 pos
- Mei 2013 2 pos
- April 2013 7 pos
- Maret 2013 3 pos
- Februari 2013 1 pos
- September 2012 12 pos
- Agustus 2012 8 pos
- Juli 2012 23 pos
- Juni 2012 14 pos
- Mei 2012 15 pos
- Maret 2012 1 pos
- Januari 2012 2 pos
- Desember 2011 1 pos
- November 2011 1 pos
- Oktober 2011 4 pos
- September 2011 2 pos
- Agustus 2011 6 pos
- Juli 2011 4 pos
- Juni 2011 3 pos
- Mei 2011 4 pos
- Maret 2011 6 pos
- Februari 2011 13 pos
- Januari 2011 4 pos
- Desember 2010 3 pos
- November 2010 1 pos
- Oktober 2010 5 pos
- Agustus 2010 2 pos
- Juni 2010 4 pos
- Mei 2010 7 pos
- April 2010 7 pos
- Maret 2010 11 pos
- Februari 2010 8 pos
- Januari 2010 17 pos
- Desember 2009 6 pos
- November 2009 10 pos
- Oktober 2009 11 pos
- September 2009 20 pos
- Agustus 2009 11 pos
- Juli 2009 16 pos
- Juni 2009 41 pos
- Mei 2009 14 pos
- April 2009 19 pos
- Maret 2009 32 pos
- Februari 2009 27 pos
- Januari 2009 3 pos
- Desember 2008 4 pos
Saya kenal pribadi dg mas Rony, beberapa kali ketemu bila beliau berkunjung ke Indonesia. Komunitas...