Dengan meningkatnya perhatian media dalam minggu ini selama berlangsungnya Eurovision di Baku, Azerbaijan, mantan tahanan politik Emin Mili berargumen bahwa kompetisi musik internasional tersebut memberikan kesempatan yang langka untuk menarik perhatian dunia mengenai pelanggaran hak asasi manusia dan kurangnya kebebasan demokrasi di negara pecahan Uni Soviet yang kaya minyak ini