Dia terlalu rendah hati untuk menyetujui pendapatku tapi saya tidak berlebihan ketika saya berkata bahwa Portnoy Zheng adalah inspirasi dibalik proyek Global Voices’ Lingua, yang telah membuat artikel-artikel pilihan dari Global Voices tersedia untuk pembaca global dari penutur bahasa Arab, Bengali, Tionghoa, Persia, Perancis, Jepang, Malagasi, Portugis dan Spanyol.
Semuanya bermula pada tahun 2005 ketika Global Voices masih berdasarkan pada bahasa Inggris. Portnoy tertarik dengan ide tersebut dan tidak lama setelah itu mulai menerjemahkan dan mempublikasikan artikel-artikel dari GVO ke blog bahasa Tionghoanya. Proyek tersebut kemudian berkembang dan dia lalu merekrut beberapa sukarela berbahasa Tionghoa untuk bantu menerjemahkan konten Global Voices ke bahasa Tionghoa tradisional dan sederhana, bahasa ketiga di blogosfer.
Sekarang orang-orang dari Madagaskar bisa mendengar suara-suara dari Korea dan blogosphere Arab bisa menggemakan cerita dari Tiongkok. Ini telah melewati hambatan bahasa dari GVO, atas sebuah sistem yang terinspirasi oleh inisiatif, kerja keras dan motivasi dari Portnoy. Terdapat juga website bahasa Jerman dan Hindi yang akan diluncurkan dan makin banyak dibentuk website, makin banyak orang dari seluruh dunia berkomunikasi dan orang-orang makin mengerti satu sama lain.
Portnoy mulai berkolaborasi sebagai penerjemah sukarela untuk Lingua pada bulan Juni 2006 (setelah menerjemahkan lebih dari 100 artikel sendirian) dan tidak lama setelah itu menjadi seorang penulis Global Voices pada blogosphere Taiwan yang berfokus khususnya pada pariwisata dan teknologi serta sedikit tentang politik. Dan sekarang dia telah mempunyai sedikit lebih banyak waktu luang setelah menyelesaikan wajib militer selama 18 bulan yang diwajibkan kepada seluruh pemuda Taiwan, dia mulai merencanakan sebuah proyek yang menarik. Teruslah membaca!
Perayaan Tahun Baru di Taiwan
Selamat Tahun Baru, Portnoy! Apa harapanmu untuk Tahun Tikus ini?
Saya mempunyai banyak harapan. Saya mengharapkan keberuntungan dan kesuksesan kepada semua mitra GVO, berharap agar GVO tetap berfungsi secara maksimal dan berharap agar semua orang di dunia memiliki lebih banyak kebebasan berekspresi. Saya juga mengharapkan kesehatan kepada ayah saya dikarenakan dia telah berusia 70 tahun dan tidak patuh pada nasihat dokter.
Bisakah kamu menjelaskan apa perbedaan perayaan tahun baru di Taiwan dan Tiongkok Daratan? Apakah ada yang spesial?
Di Taiwan, orang-orang merayakan hari raya Imlek dalam banyak cara. Para anggota keluarga berkumpul bersama di malam sebelumnya untuk makan malam bersama. Orang tua akan memberikan Angpao yang berisi uang kepada yang lebih muda sebagai suatu simbol keberuntungan pada tahun yang akan datang. Pada tengah malam, kembang api dan mercon akan dimainkan di jalan-jalan dan langit-langit walaupun sebenarnya tidak diperbolehkan. Di hari pertama, orang-orang mulai mengunjungi atau menelepon teman-teman untuk mengucapkan selamat tahun baru. Di hari kedua, anak perempuan yang sudah menikah akan pulang ke rumah orang tua.
Namun, atmosfer perayaan tersebut menghilang dengan cepat seiring dengan waktu. makin banyak orang cuma menganggap tahun baru sebagai hari libur 5 hari biasa. Tidak ada lagi tarian naga dan barongsai di jalan-jalan. Tidak ada acara TV khusus kecuali untuk film-film Hollywood dan tv realita. Sebenarnya, jika kamu tidak berbelanja di pusat perbelanjaan, kamu mungkin tidak akan menyadari bahwa perayaan hari Tahun Baru. Saya tidak punya pengalaman merayakan tahun baru imlek di Tiongkok Daratan, tapi saya kira perayaannya haruslah lebih semarak di sana.
Masih terdapat banyak orang (dan pebisnis) yang berusaha keras untuk mengembalikan kesan-kesan tahun baru di Tawan atau dengan membuatnya. Namun, saya belum pernah memiliki kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat ini, jadi saya berharap akan ada yang baru untuk saya pada tahun ini karena saya berencana untuk mengunjunginya.
Ayo bicara hal serius. Sudah berapa lama kamu menulis blog dan mengapa?
Saya mulai menulis blog pada bulan Januari 2005. Saya sedang belajar di tahun pertama program Magister jurusan Telekomunikasi dan Jurnalisme lalu saya menemukan isu-isu tentang blog yang menyebar dengan cepat di internet, kemudian saya mulai menggali lebih dalam tentang isu-isu tersebut dan menulis laporan tentangnya. Lalu, saya berpikir mungkin saya harus memulai sebuah blog dikarenakan saya sedang melakukan riset tentangnya. Secara bertahap, saya merasa bahwa blog berperan besar untuk mengetahui tentang dunia dan membuat seluruh dunia mengetahui saya. Saya mempelajari banyak ilmu tentang masyarakat kita, kekacauan politik kita dan aktivis-aktivis yang mencoba membuat perubahan. Kamu tidak akan bisa mengakses ilmu ini pada media Taiwan pada umumnya. Dan saya juga menjadi seorang aktivis sekarang yang bekerja sama dengan banyak grup sosial atau NGO untuk bantu sebarkan ide-ide mereka.
Apa yang kamu tulis di blog? Bagaimana kamu akan menjelaskan blog kamu yang dalam bahasa Mandarin kepada mereka yang tidak bisa membacanya?
Tema utama dari blog saya adalah media, khususnya media baru (teori, bisnis, panduan dan pengalaman). Saya juga menulis blog tentang pikiran-pikiran saya tentang politik, teknologi, berita dan kehidupan. Kadang-kadang, saya hanya menaruh video-video lucu dari website video untuk membuat para pembaca saya senang.
Saya adalah seorang aktivis daring yang bermimpi akan dunia yang damai dan saya yakin blog saya merefleksikan itu.
Kamu belum mengupdate Working Man, ‘hyperpersonal blog in English’ milikmu. Apakah ada masalah dalam mencari waktu?
Sebenarnya, saya menghabiskan sebagian besar waktu luang saya untuk mengupdate blog saya yang dalam bahasa Tionghoa atau bermain dengan web 2.0 services yang baru demi menemukan hubungan yang hilang antara level teknologi tinggi dan demokrasi rendah di Taiwan, jadi WAKTU adalah sebuah masalah yang besar. Masalah yang kecil adalah saya tidak mau menulis blog untuk topik-topik lama yang sama yang sudah ada di blog bahasa Tionghoa ke dalam blog bahasa Inggris… saya kira saya harus menghentikan blog bahasa Tionghoa untuk memulai blog bahasa Inggris.
Bisakah kamu memberitahukan lebih banyak tentang usaha-usaha untuk mencari hubungan yang hilang antara level teknologi tinggi dan demokrasi rendah di Taiwan? Tentang apakah itu?
Orang-orang mungkin mengetahui bahwa Taiwan adalah sebuah negara (atau kesatuan ekonomi jika kamu tidak menganggap Taiwan sebagai sebuah negara) yang menikmati level tertinggi dari kebebasan berekspresi di dunia. Dan Taiwan juga merupakan produsen 3C (computer (komputer), communication (komunikasi), consumer electronics (konsumen elektronik)) yang paling penting di dunia. Kami memiliki ranking yang tinggi pada e-commerce dan e-government. Kami memiliki penggunaan broadband yang tinggi (sekitar 70 persen) dan mungkin penggunaan telepon seluler paling tinggi di dunia (di atas 100 persen selama banyak tahun). Kami memiliki lebih dari sepuluh jaringan siaran berita lokal 24 jam pada media TV kabel dan digital. Namun, hasil kombinasi dari semua ini adalah kami memiliki banyak konsumen tapi bukan warga, setidaknya tidak cukup. Banyak narablog seperti saya yang sudah melakukan eksperimen terhadap jurnalisme warga selama bertahun-tahun, tapi pencapaian kami termasuk kecil dibandingkan dengan kekacauan yang dibuat oleh MSM dan politisi kami. Sepertinya terdapat hambatan, dan inilah yang saya sedang coba cari tahu.
Sebagai seorang peneliti di Jurnalisme Warga, bagaimana akan kamu deskripsikan perbedaan yang ada terhadap Taiwan? Seberapa terpercayakah media di sana pada umumnya?
Jurnalisme warga di Taiwan sedang menghadapi dua tantangan yang mungkin terdengar menakutkan. Tantangan pertama adalah media pada umumnya sudah membudayakan orang Taiwan terlalu jauh sehingga mereka tidak tahu apa yang harus dipercayai dan menganggap berita sebagai hiburan. Ya, orang-orang di Taiwan sini suka menonton berita karena mereka suka hiburan dan hiburan adalah satu-satunya yang mereka dapatkan pada kenyataannya. Orang-orang tidak menganggap serius berita dan jurnalis jadi mengapa mereka harus melakukan jurnalisme sendiri? Tantangan berikutnya adalah media pada umumnya tidak menganggap jurnalisme warga secara serius juga. Jadi ide dari jurnalisme warga tidaklah menyebar dengan cepat seperti di negara-negara lain dengan demokrasi and penggunaan internet yang serupa.
Apakah ada masalah lain yang dihadapi oleh narablog di Taiwan, misalnya kebebasan bersuara? Saya tahu bahwa narablog Tiongkok tidak dapat mengakses blog-blog Taiwan…
Kebebasan berekspresi bukanlah sebuah masalah kepada narablog Taiwan. Terdapat beberapa hambatan hukum misalnya “tidak dibolehkan promosi alkohol dan rokok”, “website yang mengandung konten khusus dewasa harus mencantumkan tanda”…tidak ada yang serius dan tidak ada orang yang menganggap hal ini serius. Kebanyakkan BSP Taiwan diblok oleh GFW Tiongok karena kebanyakkan dari blogosphere adalah tentang kehidupan, pariwisata, perasaan, lelucon dan karton… sama halnya dengan blogosphere di seluruh dunia. Sayang sekali para narablog Taiwan dan Tiongkok tidak dapat berhubungan penuh melalui web. Namun, narablogTaiwan boleh mengunjungi blogosphere Tiongkok (jika tidak diblok di negara sendiri), jadi saya menganjurkan para narablogTaiwan untuk lebih sering mengakses lebih banyak narablog Tiongkok dan berteman dengan satu sama lain. Saya secara pribadi telah mengenal banyak narablog Tiongkok dengan cara ini.
Andai kata Taiwan hanya mendapat sedikit perhatian media dalam pers internasional, seberapa pentingkah bagi blogosphere Taiwan untuk menunjukkan kepada dunia negara mereka?
Orang Taiwan sangat cemas pada hal ini. Status internasional kami dikekang oleh pemerintah Tiongkok. Kami dilarang bergabung dengan PBB, WHO dan semua organisasi internasional yang memerlukan identitas sebagai suatu negara. Orang Taiwan selalu merasa sedih dan kadang-kadang marah karena Taiwan tidak pernah disebut oleh pers internasional kecuali ketika ada pertarungan sengit di dalam Kongres kami.
Tapi media berita Taiwan juga bertanggung jawab pada situasi ini karena mereka tidak mengedukasi para penonton tentang dunia. Jaringan berita komersil kami bahkan terkadang terbatas daripada apa yang pers internasional lakukan terhadap Taiwan. Jadi, banyak narablog Taiwan yang memiliki tanggung jawab untuk memberitahukan kepada penontonnya lebih banyak tentang dunia dalam bahasa Tionghoa. Kebanyakan narablog ini adalah murid, wisatawan, imigran dan aktivis sosial. Namun, beberapa narablog melakukan hal yang sebaliknya yaitu memberitahukan kepada dunia tentang Taiwan. Sebenarnya saya tidak mengenal banyak narablog Taiwan di luar tim bahasa Tionghoa yang melakukan pekerjaan tersebut. Terdapat beberapa narablog penutur bahasa Inggris dengan ID Taiwan atau yang sedang bersekolah di Taiwan melakukan hal yang menakjubkan seperti Michael Turton, tapi komunikasi di antara kedua blogosfer Taiwan sangat terbatas, mungkin dikarenakan oleh keterbatasan bahasa.
Apa pengalaman blogging kamu yang paling menarik?
Saya bisa mengatakan bahwa periode pemilu majelis kota Taipei pada Desember 2006 adalah pengalaman blogging yang paling tidak dapat dilupakan. Beberapa teman narablog dan saya (kebanyakan adalah penerjemah dan suporter Lingua Tiongkok) memulai sebuah kampanye pemilu untuk Partai Hijau, yang merupakan sebuah partai politik yang sangat kecil untuk lingkungan dan keadilan sosial. Kami mengumpulkan hampir semua top narablog di Taiwan untuk mendukung kandidat Partai Hijau secara terbuka di dalam blog mereka. Walaupun hasilnya mengecewakan, itu adalah kampanye web 2.0 di sejarah politik Taiwan.
Saya mengira kamu akan menjawab menerjemahkan artikel-artikel GVO sebagai pengalaman paling menarik! Apa yang memotivasi kamu untuk melakukannya?
Saya jatuh cinta dengan GVO pada pandangan pertama. Tapi saya belum mendapatkan ide untuk menerjemahkannya. Saya hanya membacanya dan berharap lebih banyak orang Taiwan bisa mengetahuinya karena saya percaya jika semakin banyak orang Taiwan yang mengenal tentang dunia, tentang orang-orang di dunia, pemikiran dari orang-orang ini, mereka akan terbebaskan dari kandang yang dibuat oleh MSM yang menakutkan di Taiwan dan kemudian menumbuhkan rasa sayang dan kebanggaan seperti yang saya telah rasakan. Suatu hari, seorang narablog terkenal, inertia, menulis tentang GVO di blognya yang memberikanku ide untuk terjemahan ini. Saya adalah orang yang mudah termotivasi jadi saya mulai saja untuk menerjemahkan.
Dan dari ide kamu, cabang Lingua dari GVO dilahirkan. Apa yang kamu pikirkan tentang proyek tersebut dan apa harapan kamu untuk terjemahan website Global Voices?
Saya tidak akan mengatakan bahwa Lingua adalah ide saya. Saya hanyalah seseorang yang menginginkan banyak orang di komunitas saya untuk mengenal GVO. Ini adalah sebuah pemikiran yang sederhana dan tertuju yang setiap orang bisa pikirkan tentangnya. Lingua dilahirkan dengan kekuatan dan ketekunan dari orang hebat yang saya temui di Delhi yaitu Ethan Zuckerman, Rebecca MacKinnon, David Sasaki, Alice Baker, dll. Mereka membuat impianku tercapai. Saya suka Lingua seperti halnya sekarang. Namun, saya ingin melihat setiap website Lingua menjadi tumpuan daripada jurnalisme warga dalam setiap komunitas bahasa. Mungkin Lingua dapat bekerja sama dengan proyek Rising Voices atau proyek jurnalisme warga lainnya di wilayah yang berbeda.
Apakah benar bahwa komunitas blog Inggris dan Taiwan banyak bergantung satu sama lain? Apakah terdapat blog jembatan yang dapat menarik perhatian para publik kami?
Faktanya adalah ya. Saya selalu berharap dan menganjurkan lebih banyak narablog jembatan untuk muncul. Saya juga mengharapkan diri saya untuk menjadi salah satunya. Namun, itu tidaklah mudah. Masih terdapat banyak hal untuk dipelajari dari komunitas GVO.
Sekarang kamu baru saja menyelesaikan wajib militer dan punya lebih banyak waktu luang, apakah ada proyek yang menarik?
Saya beruntung menemukan pekerjaan setelah saya menyelesaikan wajib militer. Jadi, saya akan mencari lebih banyak mengenai itu. Namun, saya masih adalah narablog yang mudah termotivasi, jadi saya akan memulai sebuah proyek blog baru yang bernama “Blue Camp” yang berfokus pada aturan informasi dan solusi digital. Pemilu presiden di Taiwan adalah topik panas dan saya mau kandidat-kandidat tersebut memberikan jawaban saya dan semua orang yang peduli dengan topik ini kepada mereka. Akankah mereka benar-benar peduli dengan ide-ide narablog? Saya tidak tahu tapi saya akan tetap melakukannya.
Portnoy berbicara pada sebuah konferensi jurnalisme warga di Taipei, Taiwan