Merayakan Hari Cek Fakta Internasional #FactCheckIt!

Ilustrasi untuk Hari Cek Fakta Internasional International  oleh Gianluca Costantini, digunakan dengan ijin. Lihat gambar lainnya pada tautan berikut bit.ly/factcheckit.

Jika 1 April dirayakan sebagai hari untuk kebohongan yang dianggap lelucon, tanggal 2 April menjadi untuk lebih menyadari akan memeriksa fakta dari berita yang beredar. Mulai tahun ini, para pencari kebenaran di seluruh dunia memperkenalkan perayaan baru : Hari Cek Fakta Internasional.

Perayaan 1 April atau yang lebih dikenal dengan April Mop bisa jadi berakar pada perayaan Saturnalia yang biasa dilakukan bangsa Romawi. Dalam perayaan ini, bangsa Romawi melakukan segala sesuatu yang dilarang, berjudi misalnya. Dua ribu tahun kemudian, karnaval dan pembalikan norma sosial masih dilakukan, juga lelucon dan kebohongan yang tidak membahayakan.

Hari Cek Fakta Internasional diperkenalkan oleh International Fact-Checking Network, yang didirikan oleh Poynter Institute bekerja sama dengan lusinan organisasi pemeriksa fakta di seluruh dunia. Hari Cek Fakta Internasional bukanlah perayaan tunggal, tapi berbagai kegiatan yang memiliki tujuan untuk menggalang kesadaran tentang pentingnya fakta dan memeriksanya kembali, dalam bidang politik, jurnalisme dan kehidupan sehari-hari.

Bill Adair, profesor pada Journalism and Public Policy di Duke University dan pencipta PolitiFact bercuit:

Sepuluh tahun yang lalu hanya ada sedikit situs pengecek fakta; saat ini ada sekitar 115 situs yang merayakan Hari Cek Fakta Internasional. Hebat sekali!

Orang-orang merayakan Hari Cek Fakta Internasional dengan menggunakan tagar #FactCheckIt untuk mempromosikan kegiatan yang beragam mulai dari acara di ruang terbuka dan pelatihan untuk mengenali dan mengumpulkan berita palsu yang diadakan oleh PolitiFact.

Kami merayakan Hari Cek Fakta Internasional. Malam ini, kami memverifikasi para politisi asing.

Alexios Mantzarlis, direktur International Fact-Checking Network telah menggunakan akun Twitter pribadinya untuk mengumpulkan dan menginformasikan berbagai kegiatan terkait di seluruh dunia:

Di Braamfontein, @AfricaCheck berhasil mengumpulkan para pelajar untuk mencari tahu apakah sebuah berita palsu atau tidak

Di Rio, pada sebuah pelatihan yang diadakan oleh @agencialupa, mahasiswa jurnalistik mengatakan bahwa cek fakta harus dimasukkan ke dalam kurikulum.

Di Milan, @factcheckers mengadakan empat pelatihan cek fakta untuk pelajar SMU secara berturut-turut.

Di Nairobi, @PesaCheck mengadakan seminar untuk berbagi tips tentang cek fakta di bidang keuangan publik.

Melihat pentingnya dan kebutuhan untuk literasi media dan memasukkan cek fakta ke dalam sistem pendidikan, para anggota jaringan cek fakta mempersiapkan materi pendidikan gratis. Materi ini telah diterjemahkan ke dalam 12 bahasa, dan beberapa bahasa lagi sedang dalam proses.

Introduce your class to the basics of fact-checking, and help them navigate through an ocean of information, rumors, hoaxes and lies with our lesson plan. The lesson plan was designed by fact-checkers and endorsed by instructional designers. It is conceived for students aged 14-16 but can be used with students of other ages too.

Memperkenalkan cara cek fakta dalam suatu kelas formal, akan menolong mereka untuk memiliki arah di tengah lautan informasi, rumor, hoax dan kebohongan, dengan menggunakan materi yang kita berikan. Materi tersebut dirancang oleh pengecek fakta dan didukung dengan desain serta instruksi yang menarik. Materi tersebut dipersiapkan untuk murid berusia 14-16 tahun tapi dapat digunakan oleh murid di luar rentang umur tersebut juga.

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.