Nepal Menutup Sebuah Taman Nasional Guna Memberi Kesempatan Bagi Panda Merah Untuk Berkembang Biak

Umi, panda merah dari Kebun Binatang Nogeyama. Foto dari Flickr oleh Toshihiro Gamo. CC BY-NC-ND 2.0
Taman Nasional Langtang, taman nasional pertama di Himalaya, Nepal, dan yang terdekat dengan ibukota Kathmandu, telah dinyatakan sebagai zona terlarang oleh otoritas setempat guna membebaskan panda merah untuk kawin.
Langtang National Park closed for Red Panda's breeding season | http://t.co/97BzDbEjxe http://t.co/OoPKKnXb4B
— myRepública (@RepublicaNepal) July 8, 2015
Taman Nasional Langtang ditutup selama musim kawin Panda Merah.
Hewan pemalu, yang disebut habre di Nepal, suka tinggal di tempat yang tenang dan mudah takut dengan suara. Saat ketakutan dengan suara, bahkan akan menelantarkan anak-anaknya dan melarikan diri. Memasuki musim kawin panda merah yang dimulai sejak pertengahan Juni, taman nasional ditutup untuk pengunjung dan bahkan penduduk setempat yang biasa mencari kayu bakar pun dilarang masuk selama dua bulan.
Hanya tersisa 10.000 ekor di dunia, dimana 1.000 diantaranya dapat ditemukan pada delapan suaka di Nepal – dari kawasan konservasi Kanchenjunga di timur ke taman nasional Makalu Barun serta taman nasional dan kawasan penyangga Sagarmatha, taman nasional dan kawasan penyangga Langtang, kawasan konservasi Manaslu, kawasan konservasi Annapurna, daerah berburu Dhorpatan, serta taman nasional dan zona penyangga Rara di barat. Selain di Nepal, hewan tersebut ditemukan di daerah pegunungan India, Cina, Bhutan, Myanmar, dan Laos.
Panda merah, juga disebut serigala api, ditemukan beberapa dekade lebih awal dari panda raksasa. Hewan ini berupa karnivora yang berubah menjadi herbivora dan memakan terutama rebung muda dan dedaunan.
Remember, the red panda is the original panda! 🙂 https://t.co/WNLqKxwn3P
— Red Panda Network (@RedPandaNetwork) July 8, 2015
Ingatlah, panda merah adalah panda asli!
Kendati makhluk pemalu ini menjadi logo Mozilla Firefox dan jutaan peselancar internet menggunakannya setiap hari, hanya sedikit yang tahu bahwa mereka adalah (jenis) panda merah.
The Firefox logo isn't actually a fox but a red panda.
— Did You Know? (@engrossingfacts) July 6, 2015
Logo Firefox sebenarnya bukan rubah tapi panda merah.
Panda merah terdaftar sebagai spesies yang terancam punah oleh International Ikatan Perlindungan Alam (IUCN). Walaupun panda merah pada umumnya tidak diburu, mereka jatuh kedalam perangkap yang ditujukan bagi rusa kesturi dan hewan liar lainnya. Para penggembala dan gerombolan chauri, sebuah jenis hibrida sapi-yak, mengganggu dan menghancurkan habitat panda merah, meski tidak disengaja. Penurunan habitat merupakan perhatian utama lainnya bagi para pelindung alam.
Pemerintah Nepal bersama dengan organisasi satwa liar WWF telah melibatkan masyarakat lokal dalam konservasi spesies ini di Langtang. Begitu juga dengan Red Panda Network yang telah bekerja dengan masyarakat untuk memantau dan melestarikan panda merah sejak 2007.
Periode pembatasan di Taman Nasional Langtang hingga pertengahan Agustus akan memberikan lingkungan yang nyaman kepada panda merah untuk kawin. Tak lama setelah itu, Hari Panda Merah Internasional akan dirayakan pada 19 September, demi meningkatkan kesadaran tentang perlindungan mereka.
Kategori

Mulai Percakapan
Kategori
11 Feb: Kita Melawan Kembali!
Ayo bergabung dengan kami!
Komentar Terbaru
Ini Dia 16 Peta Satelit Asia Tenggara nan Mempesona
Terimakasih sangat bermanfaat memang ini yang saya cari-cari dari dlu.
Arsip Bulanan
- Februari 2021 6 pos
- Desember 2020 4 pos
- Oktober 2020 1 pos
- September 2020 3 pos
- Agustus 2020 4 pos
- Juni 2020 2 pos
- April 2020 1 pos
- Maret 2020 3 pos
- Februari 2020 3 pos
- Januari 2020 3 pos
- Desember 2019 1 pos
- November 2019 3 pos
- September 2019 1 pos
- Agustus 2019 4 pos
- Juni 2019 1 pos
- Mei 2019 5 pos
- April 2019 3 pos
- Maret 2019 4 pos
- Februari 2019 1 pos
- Januari 2019 5 pos
- Desember 2018 3 pos
- November 2018 1 pos
- Oktober 2018 2 pos
- Agustus 2018 7 pos
- Juli 2018 3 pos
- Mei 2018 2 pos
- April 2018 7 pos
- Maret 2018 1 pos
- Januari 2018 1 pos
- Desember 2017 1 pos
- September 2017 1 pos
- Agustus 2017 3 pos
- Juli 2017 1 pos
- Juni 2017 4 pos
- Mei 2017 3 pos
- April 2017 4 pos
- Maret 2017 10 pos
- Februari 2017 6 pos
- Januari 2017 12 pos
- Desember 2016 13 pos
- November 2016 14 pos
- Oktober 2016 4 pos
- September 2016 7 pos
- Agustus 2016 5 pos
- Juli 2016 3 pos
- Juni 2016 6 pos
- Mei 2016 1 pos
- April 2016 2 pos
- Maret 2016 3 pos
- Februari 2016 4 pos
- Januari 2016 7 pos
- Desember 2015 3 pos
- November 2015 6 pos
- Oktober 2015 7 pos
- September 2015 3 pos
- Agustus 2015 8 pos
- Juli 2015 8 pos
- Juni 2015 17 pos
- Mei 2015 4 pos
- April 2015 2 pos
- Maret 2015 2 pos
- Februari 2015 10 pos
- Januari 2015 4 pos
- November 2014 2 pos
- Oktober 2014 5 pos
- Maret 2014 2 pos
- Februari 2014 1 pos
- Januari 2014 2 pos
- November 2013 1 pos
- Agustus 2013 4 pos
- Juni 2013 8 pos
- Mei 2013 2 pos
- April 2013 7 pos
- Maret 2013 3 pos
- Februari 2013 1 pos
- September 2012 12 pos
- Agustus 2012 8 pos
- Juli 2012 23 pos
- Juni 2012 14 pos
- Mei 2012 15 pos
- Maret 2012 1 pos
- Januari 2012 2 pos
- Desember 2011 1 pos
- November 2011 1 pos
- Oktober 2011 4 pos
- September 2011 2 pos
- Agustus 2011 6 pos
- Juli 2011 4 pos
- Juni 2011 3 pos
- Mei 2011 4 pos
- Maret 2011 6 pos
- Februari 2011 13 pos
- Januari 2011 4 pos
- Desember 2010 3 pos
- November 2010 1 pos
- Oktober 2010 5 pos
- Agustus 2010 2 pos
- Juni 2010 4 pos
- Mei 2010 7 pos
- April 2010 7 pos
- Maret 2010 11 pos
- Februari 2010 8 pos
- Januari 2010 17 pos
- Desember 2009 6 pos
- November 2009 10 pos
- Oktober 2009 11 pos
- September 2009 20 pos
- Agustus 2009 11 pos
- Juli 2009 16 pos
- Juni 2009 41 pos
- Mei 2009 14 pos
- April 2009 19 pos
- Maret 2009 32 pos
- Februari 2009 27 pos
- Januari 2009 3 pos
- Desember 2008 4 pos
Saya kenal pribadi dg mas Rony, beberapa kali ketemu bila beliau berkunjung ke Indonesia. Komunitas...