Jepang: Kucing Mania

Menyebarnya komunitas dengan minat dan hobi yang sama bukanlah hal baru dalam masyarakat internet. Netizen seringkali bertukar berita, saran dan gambar mengenai hal-hal dan aktivitas yang sama-sama mereka sukai.

By Flickr user id:WasabiNoise

Oleh pengguna Flickr: WasabiNoise

Di Jepang tidak hanya terbatas pada hobi, namun kecintaan pada hewan juga merupakan salah satu topik yang paling dibahas di blog. Khususnya kucing, menempati tempat pertama dalam ranking blog tentang hewan” [ja] dan banyak bloger mendedikasikan seluruh halaman untuk teman kucing mereka. Dan ada berbagai macam blog: blog tentang kucing hitam dan putih (seperti ini), kucing gemuk, kucing berbulu pendek, kucing berbulu panjang dan sebagainya, atau blog yang membantu untuk menemukan wilayah yang paling mungkin untuk mengamati kucing (seperti ini).

Seorang bloger memberikan penafsirannya mengenai alasan di balik mania kucing hitam.

黒猫マニアってすごく多いんです。どんな黒猫でも、自分の猫のように思ってしまうので、黒猫の本はバカ売れ。グッズも多数存在しています。

Ada banyak orang yang mania pada kucing hitam. Setiap kucing yang dilihat mengingatkan pada kucing milik mereka itulah mengapa buku-buku tentang kucing hitam terjual gila-gilaan. Dan juga ada banyak pernik-pernik [kucing].

Kadang-kadang pemilik kucing bahkan mencoba menafsirkan “perasaan” peliharaan mereka seperti pos dari nana.

猫のビョーインに行ってきました。
ビョーイン内で猫さまを飼っていらっしゃるんだけど、
みんにゃスゲー人懐っこくて、
人間慣れも、猫慣れもしてるんです。
ええコ達やーーーーっ!
アタシ、スリスリしていただきましたわ・・・。(ぽっ)
おかえしに、クンカクンカしてさしあげましたわ。

Aku pergi ke rumah sakit untuk kucing. Di sana ada banyak Tn. dan Ny. Kucing yang begitu akrab dengan orang-orang, ngeong.
Mereka benar-benar nyaman berada di sekitar manusia serta kucing.
Anak pintaaaaar!
Mereka memberiku banyak belaian, jadi aku balas mengendus mereka.. (poh)

Tapi mania kucing tidak hanya terbatas pada blogosphere, seperti yang ditunjukkan di film baru Watashi wa Neko Stalker (私は猫ストカー, Aku Seorang Penguntit Kucing) [ja], dari buku homonimus oleh ilustrator Harumin Asao (浅尾ハルミン)[ja], yang diterbitkan tahun 2005, dimana tokoh protagonisnya adalah seorang gadis muda yang benar-benar membuntuti kucing dan menikmati “memata-matai” mereka untuk mengamati kehidupannya sehari-hari.

Ini ada komentar terhadap film itu oleh seorang blogger yang mendefinisikan dirinya seorang  “neko stalker”.

ストーリーはあって無いようなもので、のんびり、ゆる~く東京の下町を舞台に主人公の女の子が猫を追いかける様子をドキュメンタリー風に描いています。
住宅街で猫を見つけて写真を撮っている主人公をそこの住人が不思議な目で見る場面は「あー、自分もこんな風に見られているんだなぁ」と思ったりして、猫をストーカーするってこんな感じというのがたくさん出てきます。
劇場でにやけた顔で観ていた人たちは間違いなく猫ストーカーでしょう。
(はい、私です。)

Kisahnya sangat samar dan film ini, diambil di pinggiran kota Tokyo yang santai dan tenang, lebih seperti film dokumentasi yang menggambarkan kehidupan tokoh protagonis wanita dalam mengejar kucing.
Ketika aku melihat adegan dimana si tokoh protagonis muda, yang mencari-cari kucing dan mengambil gambar mereka, dipandang buruk oleh orang-orang di sekitar aku berpikir, “Ah, jadi aku juga dipandang dengan cara seperti itu oleh orang-orang!” Dan ada banyak adegan yang menjelaskan si penguntit kucing.
Orang-orang yang menyeringai bodoh di bioskop semuanya neko-stalkers. Jelas.
(Oh tunggu, itu kan aku.)


Trailer Watashi wa Neko Stalker

Dan, setidaknya di Tokyo, tidak kekurangan acara dimana para pecinta kucing bisa bertemu dan membanggakan kucing mereka. Selain diselenggarakan “Kontes foto neko-stalker ” sebagai bagian dari promosi film di atas, Bandai Namco juga mensponsori “Kontes foto pamerkan kucingmu” (猫自慢写真コンテスト), id: pengumuman kucing bengal [ja], 1.500 orang berpartisipasi dan lebih dari 3.000 lembar foto dikirimkan.

Salah satu pemenang kontes, yang menampilkan gambar kucingnya yang akan melakukan lompatan berbahaya, membagi perasaannya ketika menerima hasil kontes. (Sayangnya, kami tak bisa mengunggah foto pemenang karena alasan hak cipta)

なによりも嬉しかったのは、私の写真がスクリーンに映し出されたときに、観客の皆さんがどっと吹き出し、笑ってくれたこと。小さい子どもなんか、写真の猫と同じポーズをしてはしゃいでいたらしい。
自分の写真を見てくださった方に、一瞬でも「面白い」「楽しい」という気持ちを持っていただけたのであれば、これにまさる幸せはありませんね。

Yang paling membuatku bahagia adalah ketika fotoku ditampikan di layar dan para penonton terbahak-bahak. Dan bahkan ada anak-anak yang begitu gembira meniru pose foto itu.
Tak ada yang lebih baik daripada orang-orang melihat fotoku dan berfikir “Keren!”, “Itu lucu!”, walau sesaat.

Kucing mania juga menjadi bisnis bagi sebagian orang, seperti yang  dijelaskan Yoshimura-san. Bahkan, walaupun penduduk kota Owase di prefektur Mie mengeluhkan peningkatan jumlah kucing, Pulau Tashiro [ja] di Prefektur Miyazaki (hanya terdiri dari 71 penduduk dan tak ada anak kecil) dianggap surga oleh para mania kucing.

昨晩、NHKで「ドキュメント20min. 猫の楽園」という番組があって、猫が観光資源になっている島が紹介されていました。[…] この島の猫は人間になついていて逃げないのがすごいです。でも、人間になついていない野良猫も魅力的だと思ってます。村おこしはアイディアが大切です。猫が増え過ぎてしまったのなら猫で観光客を呼び込もうというような、マイナスをプラスに変える発想が必要ではないかなと思ってます。

Kemarin, aku menonton dokumenter 20 menit tentang “Cat Paradise” oleh NHK [ja], yang menampilkan sebuah pulau dimana daya tarik pariwisatanya adalah “kucing”. […]
Sungguh mengesankan bagaimana kucing di pulau itu begitu terbiasa dengan manusia hingga mereka tidak kabur. Namun, aku pikir kucing liar yang tidak patuh pada manusia juga menawan.
Penting untuk menarik lebih banyak orang ke desa itu. Dan inisiatif untuk mengubah fenomena negatif dari peningkatan jumlah kucing menjadi positif, sehingga menarik lebih banyak wisatawan, mungkin bisa membantu.

1 komentar

Bergabung dalam diskusi

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.