Perancis: Unjuk Rasa di Paris Terhadap Kediktatoran Gabon

Pos ini adalah bagian dari liputan khusus Kerusuhan Gabon 2011.

Negara kecil Gabon di Afrika Barat sedang mengalami ketegangan politik selama berminggu-minggu, kedua pemerintahan – baik yang resmi maupun tidak resmi – keduanya menyatakan status kepresidenan. Pada hari minggu 27 Februari 2011, presiden tidak resmi André Mba Obame meninggalkan [fr] gedung United Nations Development Programme-Program Perkembangan PBB di ibukota Libreville, tempat ia berlindung.

Sehari sebelumnya, 7.000 orang [fr] berkumpul di jalanan ibukota Perancis, Paris, untuk berunjuk rasa terhadap kediktatoran Afrika dan dugaan kolusi yang dilakukan oleh pemerintahan Perancis dengan rezim diktator Afrika.

Pengunjuk rasa meninggalkan Place de la République dan menuju ke Kementerian Luar Negeri, melewati 51 rue de l'Université, dimana Ali Bongo Ondimba (presiden resmi Gabon) memiliki mansion seharga 140 juta Euro.

Baik aktivis Gabon dan Libia juga mengikuti arak-arakan.

Arak-arakan para pengunjuk rasa terhadap kediktatoran Afrika dekat Musium Louvres di Paris, Perancis pada 26 Februari 2011. Foto oleh penulis.

Para aktivis Gabon berdemo terhadap Presiden resmi Gabon Ali Bongo di Paris, Perancis pada 26 Februari 2011. Foto oleh penulis.

Ketika melewati wilayah milik Presiden Ali Bongo, arak-arakan berhenti untuk berteriak “Ali Bongo Dégage” (“Ali Bongo harus pergi”), seperti yang terlihat di video YouTube berikut oleh pengguna AfricaWeWish:

Berlangganan warta teranyar via surel »

Exit mobile version