Hari Aksi Blog Dunia 2009: Proyek Rising Voices Membahas Perubahan Iklim

Sekarang adalah Hari Aksi Blog dan acara tahunan ini bertujuan untuk menyatukan narablog sedunia dimana mereka bisa menulis tentang satu topik tiap harinya untuk meningkatkan kesadaran dan memicu diskusi global mengenai topik tersebut. Beberapa anggota proyek Rising Voices juga berpartisipasi dalam acara ini dan kami akan memberi kalian kilasan singkatnya.

Salah satu fokus utama beasiswa FOKO dalam Rising Voices adalah menjadikan penduduk Madagaskar faktor terpenting dalam menjaga lingkungan mereka yang unik dan terancam ini. Tahina dari Klub Blog FOKO di Antananarivo, Madagaskar menulis:

Hari ini adalah Hari Aksi Blog tentang perubahan iklim, ribuan blog bersatu untuk meningkatkan kesadaran dan menekankan pada tiap individu dan pemimpin dunia untuk melakukan sesuatu secepatnya. Perjuangan ini bermanfaat mengingat masa depan anak kita yang dipertaruhkan. Saya cukup skeptis pada dampak langsung aktivisme daring ini di Madagaskar tapi sejak blog membantu Baby Kambana, mungkin saja dampak yang sama terjadi pada kita semua. Kami juga ingin memberitahukan pada dunia bahwa kami juga peduli.

Ia menunjukkan aksi yang diperlukan:

Berapa banyak rumah di Malagasi yang menggunakan batu bara dan kayu untuk memasak? 80-90%? Kita tidak mampu mencari sumber daya alam untuk jangka panjang. Dan di sinilah tanggung jawab terberat kita untuk mengambil suatu tindakan.

Patrick from Tamatave, Madagascar: Looking for the right place where to plant a treePatrick dari Tamatave, Madagaskar: Mencari tempat yang tepat untuk menanam sebuah pohon

Lyva, anggota lainnya dari FOKO menulis [fr] dari Antsirabe :

Menurut kami semua orang harus mencemaskan masalah ini karena tidak seorangpun tahu musim apa yang kita rasakan. Contohnya, apakah sekarang musim semi atau musim panas? Temperatur lebih beragam karena tidak ada musim dingin. Pada musim semi temperatur turun sampai 3°C dan pada musim panas temperatur naik sampai 35°C atau lebih. (terjemahan dilakukan menggunakan mesin penerjemah)

Ariniaina memberitahukan apa yang mencegah orang untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap kerusakan lingkungan:

Saya rasa masalah utama di Madagaskar adalah orang-orang terlalu sibuk untuk mencari apa yang akan mereka makan untuk hari ini. Lantas kita menjadi egois dan hanya memikirkan diri kita sendiri. Kita lupa akan tetangga kita dan masa depan generasi kita.

Saya harap Aksi Narablog hari ini akan menyadarkan jutaan… milyaran orang… pemerintah… negara-negara miskin… negara-negara kaya… kemudian, kita bersama akan menyelamatkan Bumi. Yang saya bisa dan sudah saya lakukan sekarang adalah menanam pohon saya sendiri.

Théophile Kouamouo dari proyek Kamp Blog Abidjan di Pantai Gading menulis tentang percakapan pribadi antara dia dan seorang politisi Pantai Gading berumur 70 tahun:

Berasal dari utara Pantai Gading, ia memberitahu saya tentang masa kecilnya dan berkata pada saya bahwa di depan matanya, dua sungai telah menjadi kering di desanya. Ia menyaksikan bagaimana sumur semakin mengering dan kemungkinan orang untuk menggali sumur lebih dalam demi sangatlah kecil. Apa yang bertanggungjawab atas apa yang petani lihat sebagai bencana atau kutukan? Padang yang tandus, perubahan iklim, tapi juga kebijakan agroindustri yang memerlukan sistem irigasi, semuanya cukup membahayakan dalam jangka panjang.

Politisi berbicara dengan yakin, atau bisa dibilang dengan penuh ketakutan akan masa depan, karena ia telah melihat bahaya dengan mata kepalanya sendiri. (terjemahan melalui mesin dari bahasa Perancis)

“Afrika adalah satu dari sekian banyak tempat di dunia yang paling terancam oleh perubahan iklim,” Théophile memperingatkan.

Cartunelo dari Kamp Blog Abidjan menulis [fr]:

Sebagai pengembang jejaring ada cara-cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan planet kita dan menjadikan kita para pengembang jejaring ramah lingkungan di Abidjan:

1. Matikan komputer: Gunakan pilihan berjaga seminim mungkin dan hibernasi.
2. Matikan piranti keras eksternal pada malam hari
3. Gunakan lampu ramah lingkungan
[..]

Masalah perubahan iklim ini ditujukan secara spesifik oleh proyek Rising Voices lainnya. Nomad Green melatih penduduk Mongolia bagaimana cara menyebarkan kesadaran – baik di rumah atau di luar – mengenai krisis lingkungan di negara mereka. Baca blog mereka untuk mempelajari lebih lanjut tentang aktivitas mereka untuk menghentikan eksploitasi terhadap lingkungan hidup di Mongolia.

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.