Kumpulan Artikel dari Juni, 2013
Muak dengan ‘Tikus’, Warga Meksiko Mendukung ‘Kandidat Kucing Morris’ menjadi Walikota
Warga negara bagian Veracruz menunjukkan dukungan mereka terhadap Morris, seekor kucing yang "mencalonkan diri" pada pemilihan walikota mendatang pada tanggal 7 Juli dengan slogan “tak ada lagi tikus”. Rupanya, beberapa orang berpikir kalau kampanye ini bisa menguntungkan partai politik tertentu.
Masalah Polusi di Cina
Obsesi Cina dalam mendorong pertumbuhan ekonominya dalam satu dekade terakhir telah menghantar negara itu pada jalan tol kerusakan lingkungan. Kepulan asap tebal mewabah di daerah metropolitan Cina. Pertambangan dan limbah...
Penyensoran dan Kebrutalan Polisi Mencapai Minggu Ketiga Unjuk Rasa di Turki
It's been three weeks since massive protests started across Turkey. Since their start on May 31, the country has witnessed media censorship, police brutality, protests by the thousands and the deaths and injury of protestors. Here is the summary of past three weeks.
Pemancungan, Tembak-menembak dan Pembuangan Bayi: Jepang Sedang Menuju Kemana?
Liputan berita media berita utama Jepang minggu ini telah mengguncang masyarakat Jepang, banyak yang bertanya-tanya kemana arah tujuan negara mereka dan apa yang telah terjadi generasi muda bangsa. Yang paling...
Perhatian! Baby on Board: Wawancara dengan Keluarga Blogger Wisatawan
An interview with The Family Without Borders: Anna and Thomas Alboth, parents, travellers and bloggers, who've been around the Black Sea and around Central America with their two small daughters.
Keluarga Korban ‘Tahanan Paksa’ Saudi Melakukan Protes dari Rumah
Friday, June 7th, marked the Second Detainees Day, an event called for by anonymous advocacy group @e3teqal and @almonaseron to raise awareness about the issue of arbitrary detainment in the absolute Saudi monarchy. Participants in the protest hang the photographs of detainees on their homes to draw attention to their plight.
Dua Pemuda Saudi Ditangkap Dengan Tuduhan “Menghina Agama”
Dua pemuda Saudi ditangkap di Riyadh oleh Komite untuk Mempromosikan Moral dan Pencegahan Maksiat (CPVPV) karena dianggap melecehkan agama.