- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Selamat jalan Quino! Salam perpisahan dari berbagai penjuru dunia

Kategori: Argentina, Humor, Media Warga, Seni Budaya, Warta Semerta

Pada September 2014 Quino mengunjungi pameran dalam rangka perayaan 50 tahun Mafalda. Foto : Kementerian Kebudayaan Argentina. Flickr [1] (CC BY-SA 2.0)

Pada 30 September 2020, Joaquin Salvador Lavado Tejón [2] telas berpulang. Lebih dikenal dengan nama Quino, pria yang berusia 88 tahun ini merupakan kartunis Argentina [3] yang telah meraih berbagai penghargaan ini terkenal dengan tokoh kartun kreasinya Mafalda [4]. Mafalda adalah seorang anak perempuan berusia 6 tahun yang digambarkan memiliki sıfat revolusioner, feminis, cinta lingkungan; tokoh kartun yang telah merebut hati banyak orang di seluruh dunia.

Berpulangnya Quino hanya berselang sehari setelah ulang tahun terbitnya Mafalda yang ke-56 [5]. Berita kematiannya segera menyebar ke seluruh penjuru dunia dan menginspirasi penghormatan yang menyentuh dari berbagai media [6], perupa dan tokoh dunia.

Komik strip Mafalda menjadi salah satu kartun bahasa Spanyol yang paling terkenal dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa [7], termasuk bahasa daerah Guarani [8]. Pesan-pesan [9] yang disampaikan dalam bidang politik, kemasyarakatan, lingkungan dan feminis adalah universal, dan masih relevan hingga saat ini.

Salah satu komik Mafalda dengan humor politik klasik. Foto : “¡¡¡!!!”/Flickr [10] (CC BY-NC-SA 2.0). Keterangan teks komik: DEMOKRASI (dari bahasa Yunani, demos = rakyat, dan kratos = kekuasaan). Pemerintah yang diatur oleh rakyat.

Seperti kebanyakan karya Quino, Mafalda sangat kontroversial pada jamannya. Dengan humornya yang halus, Mafalda berhasil lolos dari sensor [11] pemerintahan diktator Argentina, walaupun dia dilarang oleh diktator Augusto Pinochet di Chile [12].

Selain dalam media cetak (kartun strip, majalah dan buku), Mafalda dan kawan-kawannya juga memiliki seri televisi sendir [13]i. Hanya dalam waktu sembilan tahun ( dari 1964 – 1973), dunia berhasil ditaklukan dan menjadi “simbol universal perlawanan dan keyakinan akan dunia yang lebih baik [14].”

Setelah kabar tentang meninggalnya Quino tersebar, media sosial dibanjiri oleh komik dan penghormatan yang berasal dari artis komik Argentina dan seluruh dunia.

Pesan ini berasal dari Liniers, kartunis Argentina yang kini tinggal di Amerika Serikat.

Luly, ilustrator asal Buenos Aires, juga mengekspresikan penghargaan dan duka cita-nya:

View this post on Instagram

A post shared by Luly Ruiz (@lulydibuja) [17] on

Nik, kartunis cerita anak mengungkapkan bahwa Mafalda kini menjadi ‘yatım piatu’ :

Dia adalah yang terbaik

Horacio Altuna, kartunis dari Cordoba, juga mengekspresikan kesedihannya :

Tute [22], seorang kartunis humor, (yang merupakan putra kartunis terkenal, Caloi [23]) mengucapkan perpisahan kepada Quino melalui gambar buatannya:

 Hari ini, Quino, yang sangat saya sayangi, meninggalkan kita. Guru dari segala guru, yang tidak akan pernah terlupakan. Terima kasih banyak Quinito ♥ ️
(Gambar ini dibuat sebagai salam perpisahan).

Seniman dari berbagai penjuru dunia juga mengungkapkan penghormatan bagi Quino. Panos Zacharis, kartunis Yunani, membuat ilustrasi ini :

View this post on Instagram

A post shared by Panos Zacharis (@panos.zacharis) [26] on

Nani, seorang seniman asal Colombia, yang pernah bertemu dengan Quino, mengungkapkan perpisahannya dengan sedikit penyesalan

Saya mendapat kehormatan pernah bertemu Quino, dia seorang yang luar biasa, terus terang, mudah diajak bicara dan orang yang memiliki afeksi tinggi. Inilah alasan mengapa karyanya yang luar biasa (Magola terinspirasi dari Mafalda) dia selalu menjadi guru saya, biarpun harus diakui bahwa saya tidak berada satu level dengan Quino; kini, kami berdua, kami bertiga menangisi kepergiannya.

Carlos Ruas, dari Brazil, mengungkapkan perasaannya:

Dunia ini akan merindukan Quino. Kini dia berada di pantheon untuk para dewa komik, dan apa yang dia tinggalkan tidak akan tergantikan. Jika saya sangat kritis pada karya yang saya buat, hal itu karena  saya berkaca padanya.

Nagú, seorang kartunis Chile, menunjukkan apresiasi atas apa yang telah dilakukan Quino:

Terima kasih atas semua yang telah diberikan, Quino.

Fred Sochard, seorang berkebangsaan Prancis, memuji Mafalda – anak kecil yang pemberontak, sambil memberikan referensi tentang debat terkini [33] tentang cara berpakaian para pelajar SMU:

Penghormatan bagi Quino .. melalui Mafalda, seorang anak perempuan yang tidak mau dibungkam.

Keterangan gambar : “Kami, para perempuan muda, memakai pakaian yang kita mau.

EDO Ilustrado, kartunis Venezuela menyampaikan pengaruh Mafalda bagi anak-anak:

Selamat jalan, Quino. Mafalda dan semua anak-anak hidup di dunia yang lebih baik, kami mengucapkan terima kasih untuk Anda.

Dan ilustrator asal Honduras, Alan McDonald merefleksikan kesedihan dan kehilangannya melalui ilustrasi ini :

Jangan pergi! Janji akan makan sup!

Catatan : Mafalda digambarkan sebagai anak yang sangat tidak suka makan sup.

Penghormatan dari kartunis Italia, Mauro Biani:

Keterangan gambar : “Dunia ini merindukan Anda. Kembalilah!”

Tidak diragukan lagi bahwa warisan Quino dan ajarannya akan hidup selamanya di hati banyak orang. Dan hasil kerjanya akan terus menyenangkan generasi mendatang.