- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Pelajari Bahasa-Bahasa Kawasan Amazon dengan Aplikasi yang Dibuat di Iquitos

Kategori: Latin America, Peru, Bahasa, Good News, Media Warga, Pendidikan, Pribumi, Teknologi, Rising Voices
Captura de pantalla del video promocional de la aplicación.

Diharapkan aplikasi ini dapat berfungsi sebagai “perangkat yang digunakan untuk memastikan identitas budaya tidak hilang, khususnya untuk mengajar dan mempertahankan bahasa-bahasa di Kawasan Amazon.” Screenshot dari video promosi untuk aplikasi tersebut yang bisa ditonton di bawah ini.

Saat kita membayangkan Amazon, biasanya yang terlintas dalam benak kita adalah hutan lebat dan sungai yang seluas laut. Jika kita mengetahui isu-isu di kawasan ini, mungkin yang kita tahu adalah tentang penggundulan hutan, kemiskinan, dan fakta bahwa masyarakat adat menghadapi perjuangan untuk melestarikan bahasa dan budaya mereka. Akan sangat sulit disangka bahwa Amazon adalah sumber teknologi mutakhir. Namun, inilah yang terjadi di Iquitos yaitu sebuah kota di Kawasan Amazon Wilayah Peru.

Pada tanggal 20 Juni, Lembaga Riset Kawasan Amazon Wilayah Peru (IIAP [1]) meluncurkan [2] lima aplikasi gawai (dengan sistem operasi Android), agar “anak-anak berusia tiga sampai lima tahun dapat memperoleh pengetahuan dasar untuk bahasa-bahasa di Kawasan Amazon melalui gambar dan suara yaitu bahasa Tikuna [3], bahasa Kandozi [4], bahasa Quechua de Lamas [5], bahasa Huitoto Murui Bue [6] and bahasa Kukama-Kukamiria [7] (dalam abjad, angka, nama hewan, bagian tubuh, dll.).”

Seperti yang disampaikan dalam video di atas, aplikasi ini diciptakan agar anak-anak dapat mempelajari bahasa-bahasa tersebut agar dapat lestari setidaknya untuk satu generasi lagi.

Penting untuk diketahui bahwa beberapa bahasa dari 43 bahasa yang ada di Kawasan Amazon sudah sangat terancam punah [8].

Selain meningkatkan bahasa-bahasa di Kawasan Amazon, pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan, akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, pencegahan bencana dan pemantauan lingkungan di Kawasan Amazon Wilayah Peru.

Meskipun demikian, kemajuan di bidang-bidang ini tidak akan mungkin terwujud tanpa dukungan kuat dari berbagai institusi negara dan kawasan.

amazonapp2 [9]

Insinyur Isaac Ocampo mempresentasikan penggunaan TIK di Kawasan Amazon Wilayah Peru. Screengrab dari video tentang presentasi aplikasi tersebut dalam bahasa-bahasa Kawasan Amazon.

Inisiatif penyelamatan bahasa ini dipelopori oleh IIAP [1] melalui proyek SITEC dalam program Bioinfo yang bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Komputer di Universitas Nasional Amazon Peru (UNAP), sementara Isaac Ocampo Yahuarcani (IOY), seorang insinyur yang dikenal dengan blogging dan aktivitasnya di jejaring sosial serta pengembangan sistem informasi di kota Iquitos, adalah sumber daya kreatif dibalik inisiatif ini.

Global Voices menghubungi Ocampo untuk mengetahui lebih lanjut tentang aplikasi ini dalam mempelajari bahasa-bahasa di Kawasan Amazon.

GV: Apakah aplikasi untuk mempelajari bahasa-bahasa di Kawasan Amazon ini adalah bagian dari upaya yang lebih besar dari pihak IIAP atau apakah ini merupakan inisiatif tim yang Anda pimpin?

(IOY) Es impulsada desde el IIAP y tenemos como meta llegar a todas las lenguas amazónicas de Perú (que oficialmente son 43) hasta julio 2021. He indagado y no existe material educativo digital en las lenguas amazónicas. Y existen como 10 facultades de sistemas en toda la selva y otras 70 a nivel de Perú.

Por ahora no tenemos ninguna fuente financiera, lo que queremos demostrar es que cuando hay ganas se pueden hacer muchas cosas.

Esta es una propuesta de modelo de desarrollo, que plantea que la verdadera inclusión social debería llevar decenas de servicios (salud, acceso a mercado, e-gobierno) hacia los peruanos de las comunidades amazónicas. Lo que nuestra civilización sólo les da es contaminación y envenenamiento de sus tierras. Aprovechemos las redes de telecomunicaciones y el crecimiento de la penetración de celulares. Por ejemplo en las comunidades de Manacamiri (Kukama), Padrecocha (Kukama) y Centro Arenal (Huitoto), seis de cada 10 familias tienen celulares (incluso más de uno). Tres de ellos tienen smartphones con conexión a Internet.

IOY: Aplikasi ini dikembangkan oleh IIAP dan kami bertujuan untuk mencakup semua bahasa di Kawasan Amazon Wilayah Peru (43 bahasa resmi secara keseluruhan) sampai bulan Juli 2021. Saya melakukan penelitian dan menemukan tidak ada materi pendidikan digital dalam bahasa-bahasa di Kawasan Amazon. Ada sekitar 10 fakultas ilmu komputer di Kawasan Amazon dan 70 lainnya di seluruh Peru.

Untuk saat ini, kami tidak memiliki sumber keuangan, tapi kami ingin menunjukkan bahwa bila ada komitmen maka banyak hal bisa diraih.

Ini adalah usulan model pembangunan yang menunjukkan bahwa pelibatan masyarakat secara nyata akan menghasilkan banyak jenis layanan (kesehatan, akses pasar, e-government) untuk masyarakat di Kawasan Amazon Wilayah Peru. Sejauh ini, peradaban kita hanya memberikan polusi dan meracuni tanah mereka. Mari kita manfaatkan jaringan telekomunikasi dan peningkatan jumlah pemilikan ponsel. Misalnya, di masyarakat Manacamiri (bahasa Kukama), Padrecocha (bahasa Kukama) dan Centro Arenal (bahasa Huitoto), enam dari 10 keluarga memiliki ponsel (bahkan lebih dari satu). Tiga di antaranya memiliki ponsel cerdas dengan akses internet.

[10]

Keluarga Ochoa (penutur bahasa Huitoto Murui Bue) dari Centro Arenal, saat peluncuran aplikasi ini. Foto milik Isaac Ocampo/IIAP.

GV: Sudah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi ini dan bagaimana cara tim Anda mewujudkannya?

(IOY) La primera (Huitoto) nos tomó cuatro meses, las otras tres tomaron un mes cada una.

Yo soy el creador del las formas, estructuras y todo eso. O sea, el director. Digamos que [soy] el dueño del concepto y uso. Detrás mío está Rodolfo Cardenas que es ingeniero de sistemas y programador de videojuegos. Luego viene un grupo de estudiantes: Franz Chuje, Lelis Saravia, Lina Vasquez quienes son los que hacen la digitalización y arreglo de sonido, diseño gráfico y cierta codificación. Luego está el grupo de hablantes: Zoila Ochoa (Huitoto), Maria Cuje y Toribio Amasifuen (Quechua). Los datos del resto de hablantes están en el video.

IOY: Yang pertama (bahasa Huitoto) memakan waktu empat bulan, tiga bahasa lainnya masing-masing memakan waktu satu bulan.

Saya adalah pencipta format, struktur dan semua aspek lainnya. Saya direkturnya. Katakanlah saya pemilik konsep dan penggunaannya. Lalu, ada Rodolfo Cardenas, seorang insinyur sistem dan pemrogram video game. Juga, sekelompok mahasiswa: Franz Chuje, Lelis Saravia, Lina Vasquez yang memastikan pengaturan digitalisasi dan suara, desain grafis dan coding. Lalu, ada kelompok penutur: Zoila Ochoa (bahasa Huitoto), Maria Cuje dan Toribio Amasifuen (bahasa Quechua). Informasi mengenai penutur lainnya dapat dilihat pada video di atas.

GV: Apakah Anda mengharapkan agar masyarakat lokal juga akan mendapatkan manfaat nyata dalam hal ini, tidak hanya para ilmuwan?

(IOY) Esperamos que surja ese interés, pero más que eso, es interés de mi grupo de trabajo: desarrollar métodos que permitan beneficiar a las poblaciones a través de las telecomunicaciones y contenidos. Queremos llevar las técnicas de reproducción de peces del IIAP a los pobladores indígenas, queremos aprovechar que el celular llegará primero a ellos. Las telecomunicaciones en el mundo han demostrado que incrementan la calidad de vida de la población, esa potencialidad queremos aplicarla en nuestros pueblos.

La labor del IIAP es hacer investigación, lo que resulte podrá servir posiblemente para modernizar el sistema educativo bilingue, para articular a estas poblaciones con el mercado, para que ellos incluso accedan en sus idiomas a servicios de justicia, e incluso comunicación con el gobierno. En resumen esta es una propuesta de desarrollo y sustentabilidad de los pueblos a través de las TIC.

(IOY): Kami berharap manfaatnya akan dirasakan, yang penting bagi kelompok kerja saya adalah mengembangkan metode yang bermanfaat bagi masyarakat melalui telekomunikasi dan konten. Kami ingin memberikan teknik pembiakan ikan dari IIAP untuk masyarakat adat, kami ingin mereka memanfaatkan penggunaan ponsel. Perkembangan telekomunikasi telah terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kami ingin masyarakat memperoleh manfaat dari potensi ini.

Pekerjaan IIAP adalah penelitian dan hasilnya mungkin dapat dimanfaatkan untuk memodernisasi sistem pendidikan bilingual, menghubungkan masyarakat di Kawasan Amazon dengan pasar, akses ke layanan peradilan dan berkomunikasi dengan pemerintah dalam bahasa mereka sendiri. Singkatnya, ini adalah usulan pembangunan dan keberlanjutan masyarakat melalui TIK.

Guru bahasa Kukama sedang merekam suaranya untuk digunakan pada aplikasi. Foto milik Isaac Ocampo/IIAP.

Perjuangan untuk melestarikan bahasa-bahasa di Kawasan Amazon serta pengembangan keterampilan TIK telah mengambil bagian yang menarik di Iquitos walaupun masih akan menempuh jalan yang panjang.

Aplikasi ini dapat didownload melalui tautan berikut:

1. HUITOTO MURUI BUE [11]
2. TIKUNA  [12]
3. KANDOZI [13]
4. KUKAMA [14]
5. QUECHUA [15]