Artikel [2] ini ditulis oleh Raisa Wickrematunge, yang diteribitkan di Groundviews, situs jurnalisme di Sri Lanka yang memenangkan penghargaan. Versi ini sudah diedit dan diterbitkan ulang sebagai kesepakatan berbagi konten.
9 Februari, demonstrasi di Keppapulavu memasuki hari kesepuluh [3], sebuah desa di Mullaitivu yang terletak di timur laut Provinsi Utara, Sri Lanka, dimana penduduknya menuntut pengembalian tanah mereka. Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe bermusyawarah [4] dengan perwakilan demonstran, akan tetapi perjuangan atas pengembalian tanah mereka sudah berlangsung bertahun-tahun [5].
Perang saudara [6] telah berakhir tujuh tahun lalu. Tetapi, lebih dari 200.000 tentara yang ditempatkan [7]di bagian utara Sri Lanka yang penduduknya mayoritas Tamil. Mereka menempati banyak lahan penduduk [8] yang dirampas pada masa perang, dengan alasan keamanan nasional.
Belasan keluarga di desa Pilavukkudiyiruppu, wilayah Keppapulavu, Mullaitivu, telah berdemo [9] di depan markas angkatan udara, menuntut pengembalian tanah mereka yang berukuran 10 hektar, yang masih diduduki personel militer. Merek sudah menanti pengembalian lahan mereka sejak akhir perang di tahun 2009.
Keppapilavu villagers threatened by Sri Lankan army ahead of presidential visit https://t.co/5od7r1WDsc [10] #Tamil [11] #lka [12]
— Tamil Guardian (@TamilGuardian) January 20, 2017 [13]
Penduduk Keppapilavu diancam oleh militer Sri Lanka menjelang kunjungan presiden https://t.co/5od7r1WDsc [10] #Tamil [11] #lka [12]
— Tamil Guardian (@TamilGuardian) Januari 20, 2017 [13]
Para penduduk Keppapulavu yang tergusur diintimidasi agar tidak berdemo, terutama pada masa kunjungan Presiden Maithripala Sirisena [14].
Ahead scheduled visit of @MaithripalaS [15] today/25, 59 Div in Mullaithivu warned Keppapilavu residents not to stage protests or any agitations pic.twitter.com/8EWagv9sUX [16]
— Garikaalan (@garikaalan) January 24, 2017 [17]
Menjelang jadwal kunjungan @MaithripalaS [15] hari ini/25, 59 Div di Mullaitivu mengancam warga Keppapilavu tidak melakukan protes pic.twitter.com/8EWagv9sUX [16]
— Garikaalan (@garikaalan) Januari 24, 2017 [17]
Presiden Sirisena batal Mullaitivu dengan alasan cuaca buruk, akan tetapi upacara diadakan untuk mentransfer beberapa tanah. Para pengungsi mengatakan bahwa tanah yang diberikan tidak sama dengan tanah yang mereka huni sebelumnya.
Para penduduk tetap menuntut hak menetap kembali di tanah milik mereka. Para penduduk desa awalnya menggelar protes pada 25 Januari.
Keppapilavu residents in Mullaithivu today pretested demanding to access their lands;stopped Forest Dept vehicle & sat middle of the road pic.twitter.com/HC4KTubkph [18]
— Garikaalan (@garikaalan) January 31, 2017 [19]
Para warga Keppapilavu di Mullaitivu hari ini menuntut untuk dikembalikan tanah mereka; menghentikan kendaraan Dep. Kehutanan dan warga menduduki tengah jalan pic.twitter.com/HC4KTubkph [18]
— Garikaalan (@garikaalan) Januari 31, 2017 [19]
Pada Januari 31, para penduduk terus berdemo hingga malam.
Mullaitivu Keppapilavu residents protest all over the night; demanding to access their land. #lka [12] #tamil [20] pic.twitter.com/GOYvZO2LhN [21]
— shalin (@uthayashalin) February 1, 2017 [22]
Penduduk Mullaitivu Keppapilavu protes hingga malam; menuntut akses ke lahan lama mereka. #lka [12] #tamil [20] pic.twitter.com/GOYvZO2LhN [21]
— shalin (@uthayashalin) Februari 1, 2017 [22]
Villagers said they will continue their protest until Air force return their lands belong to them in Pilavukudiruppu in Karaithuraipattru DS pic.twitter.com/dzJdZqYZad [23]
— Garikaalan (@garikaalan) February 1, 2017 [24]
Warga desa mengatakan mereka akan terus protes sampai angkatan udara membalikan tanah mereka di Pilavukudiruppu, Karaithuraipattru DS pic.twitter.com/dzJdZqYZad [23]
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 1, 2017 [24]
Following villagers protest last night,Air Force today strengthened its military base secuirty by putting up new fences #Keppapilavu [25] pic.twitter.com/4CZUnfaCz5 [26]
— Garikaalan (@garikaalan) February 1, 2017 [27]
Setelah protes malam kemarin, angkatan udara meningkatkan pengamanan mereka dengan membangun pagar baru #Keppapilavu [25] pic.twitter.com/4CZUnfaCz5 [26]
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 1, 2017 [27]
“We have lost everything.We have been running away(being displaced continuously) for long time, when will we return to our homes/lands?” pic.twitter.com/QCq8Oi4lON [28]
— Garikaalan (@garikaalan) February 3, 2017 [29]
“Kami kehilangan semua. Kami telah melarikan diri (terusir berpindah) dalam waktu yang lama, kapan kami boleh pulang ke rumah/lahan kami?” pic.twitter.com/QCq8Oi4lON [28]
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 3, 2017 [29]
“They uprooted us from our land &now made to resettle in cemetery land!'a women protester in #Keppapulavu [30] detailing displacement tragedy 1/2 pic.twitter.com/a8G8xotRBk [31]
— Garikaalan (@garikaalan) February 4, 2017 [32]
“Mereka mendepak kami dari tanah kami & dipaksa bermukim kembali di tanah kuburan!” menurut seorang penduduk wanita di Keppapulavu [30], yang menceritakan tragedi ini 1/2 pic.twitter.com/a8G8xotRBk [31]
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 4, 2017 [32]
Militer dilaporkan mencoba untuk menekan para demonstran agar berhenti berdemo.
Nearby electricity/drinking water facilities stopped by military;courageous women take turns in middle if protest to see their families 2/2
— Garikaalan (@garikaalan) February 1, 2017 [33]
Fasilitas listrik terdekat dan sumber air minum diputus oleh militer; para wanita pemberani bergiliran untuk menemui keluarga mereka pada saat protes 2/2
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 1, 2017 [33]
Protestors-most of them are women with families spending the night in front of military camp;very cold weather prevails in the area #lk [34] pic.twitter.com/kfutVY5wFp [35]
— Garikaalan (@garikaalan) February 2, 2017 [36]
Demonstran, yang sebagian besar merupakan perempuan berkeluarga, tidak bergeming dari depan kamp militer sepanjang malam; cuaca di sana sangat dingin #lk [34] pic.twitter.com/kfutVY5wFp [35]
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 2, 2017 [36]
Day6: #Keppapilavu [25] women protesters are sitting around a fire to survive the cold in early morning today pic.twitter.com/c0nk5p7YIp [37]
— Garikaalan (@garikaalan) February 5, 2017 [38]
Hari ke 6: Demonstran perempuan #Keppapilavu [25] duduk disekeliling api unggun guna melawan dingin subuh pic.twitter.com/c0nk5p7YIp [37]
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 5, 2017 [38]
Menjelang demo, politisi lokal dan desa-desa tetangga menyatakan solidaritas.
Residents of neighboring villages came forward to offer help for Keppapilavu protesters with food;local politicos also expressed solidarity pic.twitter.com/iiumVbHSTp [39]
— Garikaalan (@garikaalan) February 2, 2017 [40]
Warga desa-desa tetangga datang untuk menawarkan bantuan untuk para demonstran Keppapilavu dengan makanan; politikus lokal juga menyatakan solidaritas pic.twitter.com/iiumVbHSTp [39]
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 2, 2017 [40]
Mullaithivu residents today blocked entrance of Puthukkudiyiruppu DS office-in solidarity with ongoing Keppapulavu residents’ struggle #lk [34] pic.twitter.com/HM68CYGeQj [41]
— Garikaalan (@garikaalan) February 3, 2017 [42]
Warga Mullaitivu hari ini memblokir pintu masuk ke kantor DS Puthukkudiyiruppu dalamsemangat solidaritas perjuangan warga Keppapulavu #lk [34] pic.twitter.com/HM68CYGeQj [41]
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 3, 2017 [42]
CM Wigneswaran & Mullaithivu GA visited #Keppapulavu [30] protesters today;Air Force reportedly told them returning lands is under consideration pic.twitter.com/BOFP8RHhA4 [43]
— Garikaalan (@garikaalan) February 4, 2017 [44]
CM Wigneswaran & Mullaithivu GA mengunjungi demonstran #Keppapulavu [30] hari ini, angkatan udara mengatakan bahwa pengembalian tanah sedang dalam pertimbangan pic.twitter.com/BOFP8RHhA4 [43]
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 4, 2017 [44]
Beberapa menjuluki Hari Kemerdekaan Sri Lanka “Black Day” (Hari Kelam):
Rejecting SL Independence celebrations, a ‘Black Day’ campaign by residents of Mullaithivu underway demanding return of lands in Keppapulavu pic.twitter.com/Fbfj4GhowU [45]
— Garikaalan (@garikaalan) February 4, 2017 [46]
Menolak perayaan Kemerdekaan SL, kampanye ‘Black Day’ oleh penduduk Mullaithivu berlangsung kembali menuntut lahan di Keppapulavu pic.twitter.com/Fbfj4GhowU [45]
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 4, 2017 [46]
Para bocah di Keppapulavu juga turut berdemo.
Children in Keppapilavu drum out their own #protest [47] song – ‘#SriLankan [48] army leave our land’. #Resistance [49] is in our blood. #Tamil [11] #music [50] pic.twitter.com/BGDh2LfHDg [51]
— Thusiyan Nandakumar (@Thusi_Kumar) February 6, 2017 [52]
Anak-anak di Keppapilavu menyerukan lagu protes [47] mereka – ‘Militer #SriLanka [48] pergi dari tanah kami’. #Resistance [49] is in our blood (semangat pertentangan mengalir dalam diri kami). #Tamil [11] #music [50] pic.twitter.com/BGDh2LfHDg [51]
— Thusiyan Nandakumar (@Thusi_Kumar) Februari 6, 2017 [52]
Demonstrasi terus berlanjut, dan banyak media turut meliputi.
Women in week long sit down to regain occupied land threaten self-immolation https://t.co/XEhzHrdnSZ [53] pic.twitter.com/nqzD4BzEtv [54]
— JDS (@JDSLanka) February 7, 2017 [55]
Demonstran perempuan yang telah berprotes selama seminggu mengancam bakar diri https://t.co/XEhzHrdnSZ [53] pic.twitter.com/nqzD4BzEtv [54]
— JDS (@JDSLanka) Februari 7, 2017 [55]
Aktivis dari bagian selatan di negara itu juga berdatagan, dengan semangat solidaritas.
“We are only asking for our own land” On Keppapilavu protest https://t.co/VAMDybSc85 [56] #lka [12] #SriLanka [57] @rukitweets [58] pic.twitter.com/8bWQYnXbg5 [59]
— Groundviews (@groundviews) February 8, 2017 [60]
“Kami hanya meminta tanah kami dikembalikan” Seruan protes Keppapilavu https://t.co/VAMDybSc85 [56] #lka [12] #SriLanka [57] @rukitweets [58] pic.twitter.com/8bWQYnXbg5 [59]
— Groundviews (@groundviews) Februari 8, 2017 [60]
Selama sembilan hari, tidak ada respon resmi pemerintah, selain politikus lokal seperti Ketua Menteri Wigneswaran dan Mullaitivu GA yang mengunjungi demonstran dan menyatakan dukungan.
Akhirnya kepala TNA MP M A Sumanthiran mengangkat perihal tersebut di parlemen.
Is Govt apathy to protestors in #Kepapulavu [61] 10 days into agitation for their lands due to their ethnicity? @MASumanthiran [62] asks in P'ment
— dharisha (@tingilye) February 8, 2017 [63]
Apakah Pemerintah apatis terhadap demonstran di #Kepapulavu [61] karena etnis mereka? Tanya @MASumanthiran [62] di parlemen
— dharisha (@tingilye) Februari 8, 2017 [63]
You wouldn't dare treat ur Sinhalese citizens like this says @MASumanthiran [62] accusing Govt of apathy to #Kepapulavu [61] land protest now in day 9
— dharisha (@tingilye) February 8, 2017 [64]
Anda tidak akan berani memperlakukan warga Sinhala seperti ini kata @MASumanthiran [62] menuduh apatis Pemerintah terhadap protes tanah #Kepapulavu [61] di hari ke 9
— dharisha (@tingilye) Februari 8, 2017 [64]
Private bus owners strike & Govt responds in 24hrs. #Kepapilavu [65] land protest in day 9, yet this does not move u in the least:@MASumanthiran [62]
— dharisha (@tingilye) February 8, 2017 [66]
Pemilik bus swasta mogok & pemerintah merespon dalam 24 jam. Protes tanah #Kepapilavu [65] masuk hari ke 9, namun Anda bergemingpun tidak: @MASumanthiran [62]
— dharisha (@tingilye) Februari 8, 2017 [66]
Setelah pidato Sumanthiran ini, Menteri Negara Pertahanan Ruwan Wijewardene berkomitmen untuk bertemu dengan demonstran dan membahas masalah tersebut
1/ StateMin @RWijewardene [67],in debate foll @MASumanthiran [62]‘s speech:land #lka [12] gov promised to release was located elsewhere & wld be released.
— TNAMedia (@TNAmediaoffice) February 8, 2017 [68]
1/ Menteri negara @RWijewardene [67], pasca pidato debat dengan @MASumanthiran [62]: Pemerintah berjanji akan memberikan tanah di daerah lain dan akan mengembalikan tanah
— TNAMedia (@TNAmediaoffice) Februari 8, 2017 [68]
2/ However, @RWijewardene [67] said some arrangement cld b made re land ppl were protesting abt as well & agreed to meet to discuss this tmrw.
— TNAMedia (@TNAmediaoffice) February 8, 2017 [69]
2/ Akan tetapi, @RWijewardene [67] mengatakan beberapa pengaturan dapat dibuat untuk mengembalkantanah, ini akan dibahas besok.
— TNAMedia (@TNAmediaoffice) Februari 8, 2017 [69]
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe kemudian bertemu dengan perwakilan dari Keppapulavu pada 9 Februari.
Sementara pihak militer telah meminta keluarga pengungsi untuk memberikan salinan akta tanah mereka, ini menjadi masalah bagi mereka yang tidak memiliki dokumen-dokumen tersebut.
Military Spokesperson says Air Force is willing to return lands belong to #Keppapulavu [30] residents if they can prove their ownership 1/3 pic.twitter.com/iRJ6HcT7DH [70]
— Garikaalan (@garikaalan) February 8, 2017 [71]
Juru Bicara Militer mengatakan angkatan udara bersedia untuk membalikan tanahmilik warga #Keppapulavu [30] jika mereka dapat membuktikan kepemilikan mereka 1/3 pic.twitter.com/iRJ6HcT7DH [70]
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 8, 2017 [71]
Some #Keppapulavu [30] residents who displaced many times & faced worst destruction in 2009 lacks key Docs-deeds/permits to claim their lands 3/3
— Garikaalan (@garikaalan) February 8, 2017 [72]
Beberapa penduduk #Keppapulavu [30] yang telah mengungsi berkali-kali dan mengalami keporak porandaan di 2009 tidak memiliki bukti penting akta tanah untuk pengembalian tanah mereka 3/3
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 8, 2017 [72]
UPDATE: Setelah pertemuan dengan keluarga, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dilaporkan untuk meminta militer untuk memindakan kamp mereka. Warga Keppapuvalu menyambut baik keputusan itu, namun mengatakan bahwa mereka akan terus memprotes sampai tanah mereka dikembalikan.
At High Level meeting on #Keppapulavu [30] today @RW_UNP [73] instructed military to shift their camps from Pvt lands to nearby Forest/State lands 1/2 pic.twitter.com/3MpvUxVjvT [74]
— Garikaalan (@garikaalan) February 9, 2017 [75]
Pada pertemuan Tingkat Tinggi di #Keppapulavu [30] hari ini, @RW_UNP [73] menginstruksikan militer untuk mengalihkan kamp mereka dari tanah swasta ke hutan/tanah negara terdekat 1/2 pic.twitter.com/3MpvUxVjvT [74]
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 9, 2017 [75]
However #Keppapulavu [30] protesters welcomed @RW_UNP [73] decision & informed their protest will continue until their lands are returned to them 2/2
— Garikaalan (@garikaalan) February 9, 2017 [76]
Demonstran #Keppapulavu [30] menyambut keputusan @RW_UNP [73] namun mereka akan terus protes hingga tanah mereka dikembalikan 2/2
— Garikaalan (@garikaalan) Februari 9, 2017 [76]