- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Sriracha, Sambal Favorit Orang Vietnam

Kategori: Asia Timur, Vietnam, Ekonomi & Bisnis, Hubungan Internasional, Makanan, Media Warga
Sriracha Hot Chili Sauce. Photo from the Flickr page of Mike Mozart, CC License [1]

Sambal Sriracha . Foto : Flickr –  Mike Mozart, CC License

Artikel [2] ini ditulis oleh Chí-Linh Đinh dari Loa, sebuah situs berita dan podcast independen seputar cerita Vietnam, dan diterbit kembali oleh Global Voices sebagai bagian dari persetujuan berbagi konten.

Saya sedang berada di Bánh Mì Boys, sebuah rumah makan lokal di Toronto, Canada. Hari sudah larut malam, tiba-tiba saya merasa lapar. Saya dan teman-teman akhirnya memesan bánh mì yang dibubuhi sambal Sriracha.

Sriracha adalah saus sambal botol yang sangat mudah dikenal karena penutup hijau dan logo ayamnya yang mencolok. Saya selalu menambahnya pada makanan apapun, mungkin beberapa diantaranya tidak cocok dimakan dengan sambal Sriracha. Pada saat Halloween pun saya berdandan sebagai sebotol Sriracha. Memang kelihatannya kesukaan saya pada sambal ini agak berlebihan, namun banyak juga orang yang sangat menyukainya, jadi saya tidak sendirian.

Seorang teman juga menjelaskan alasan dia menyukainya, meskipun dengan alasan yang sedikit berbeda. “Saya pikir mungkin karena saya berasal dari Thailand,” katanya. Dia menjelaskan bahwa “Sriracha sebenarnya berasal dari sebuah kota kecil di Thailand, tapi [sambal] yang kami punya sangat berbeda dengan Sriracha yang ada sekarang, tidak begitu pedas namun bisa ditambahkan pada makanan apapun.”

Banyak orang mengira bahwa sambal ini diimpor dari Asia. Namun siapa sangka kalau sebenarnya memang ada sebuah kota yang bernama Sriracha?

Saya berbincang dengan Griffin Hammond, sutradara film dokumenter yang berjudul Sriracha. Ia meliput tentang sejarah dan fenomena sambal cap ayam itu.

Dalam film tersebut, kami pergi ke Thailand untuk mencari tahu cerita aslinya. Sambal tersebut hampir sama seperti yang versi Vietnam, cuma yang versi Thailand lebih cair, lebih manis dan lebih kaya rasa.

Hammond menjelaskan lebih jauh tentang latar belakang Sriracha modern yang dimulai oleh David Trần dan perjalanannya ke Amerika Serikat:

David adalah etnis Cina yang terpaksa keluar dari Vietnam setelah peperangan. Saat itu dia diminta untuk menaiki sebuah kapal yang bernama Huey Fong.

Setelah kejadian tersebut, David Trần pun kelak menamai perusahaan miliknya dengan nama Huy Fong Foods.

Hammond kembali bercerita:

Saat itu, ada sebanyak 3.300 pengungsi di kapal dan akhirnya setelah sebulan berada di atas kapal, mereka diperbolehkan tinggal di Hongkong sementara waktu. Kemudian Perserikatan Bangsa-bangsa merelokasi semua pengungsi dan kebanyakan akhirnya tinggal di Amerika Serikat.

David Trần awalnya tiba di Boston tanpa uang sepersen pun, namun akhirnya dia berhasil pindah ke Los Angeles.

Hammond menjelaskan lebih lanjut:

Saat itu David sulit mencari perkerjaan, tapi peluang bisnis pun datang saat dia melihat banyak orang Vietnam yang ingin menyantap phở namun tidak ada saus pedas, seperti yang biasa digunakan di kampung halaman. Dia pun berpikir mungkin saya bisa memulai bisnis pembuatan Sriracha.

Pada tahun 1980 bisnis kecil Trần pun terbentuk dan kini menjadi berkembang dan besar.

Kini David  sudah memiliki satu pabrik besar di Irwindale, bagian timur Los Angeles, yang menjadi pemasok dunia sambal favorit semua orang ini.

Sebenarnya sangat sulit untuk menetapkan asal mula Sriracha, karena orang yang pertama kali menjual sambal ini di Amerika Serikat adalah orang Cina Vietnam. Tapi saus ini sendiri pun diinspirasi oleh sambal Sriracha Thailand, meskipun dengan rasa yang agak berbeda.

Jadi mungkin Sriracha adalah sebuah perbauran berbagai macam budaya? Sebuah fusion dalam makanan?

Ada sebuah pemikiran mengelitik dan cukup masuk akal, karena secara global  ide dan makanan pun telah berbaur tak kenal batas. Sebuah contoh dari globalisasi adalah bahwa David Trần pun tidak pernah menjual Sriracha di Vietnam, tapi bisa menjadi kesukaan di negeri tersebut.

Victor Nguyễn, sseorang yang memiliki bisnis di Asia menjelaskan,

Satu waktu saya kembali ke Vietnam – saya bepergian ke Asia satu-dua kali dalam setahun. Dalam beberapa tahun terakhir ini, saya baru sadar bahwa setiap kali saya memposting sesuatu di Facebook ataupun mengirim email kepada teman,  menanyakan apa yang mereka mau dari Kalifornia ataupun LA, jawaban pertama adalah sambal Sriracha. Perjalanan sebelumnya di bulan September lalu, isi semua bagasi saya adalah Sriracha, kira-kira jumlahnya mencapai 15 botol.

Akhirnya, percampuran budaya membuat Sriracha menjadi sambal yang sangat disukai orang-orang Vietnam dan orang-orang dalam skala yang lebih global. Apa sih yang jauh lebih enak dari Sriracha?

Eh, ngomong-ngomong tadi kita sudah ngobrol sampai mana? Ah ya, benar, saya sedang menyantap bánh mì saya, tentunya dengan Sriracha. Saat itu juga saya bertanya kepada pelayan saya: “Apa makanan favoritmu yang bisa ditambah Sriracha?”

Pelayan saya menjawab : “Oh…mungkin pizza.”

Kedengarannya menarik, tapi saya kira sudah waktunya berhenti mengganggu pelayan. Rumah makan ini sudah semakin ramai.

Dengarkan podcast tentang Sriracha berikut ini: