Ayo Lihat Karang Laut Papua Lewat Tur Realita Maya

Pristine reef of staghorn coral with juvenile batfish in Wayag Lagoon, Raja Ampat. Photo by Sterling Zumbrunn. Courtesy of Conservation International

Karang staghorn nan asri dengan ikan kelelawar liar di Laguna Wayag, Raja Ampat. Foto oleh Sterling Zumbrunn. Seizin Conservation International

Semenanjung Kepala Burung di Papua Barat adalah pusat keragaman hayati laut terkaya di dunia. Melalui film yang diluncurkan oleh LSM Amerika Serikat Conservation International, kini kita dapat melihat harta karun bawah laut Kepala Burung selayaknya kita “berscuba diving diantara karang-karang yang sehat.”

“Valen's Reef” merupakan salah satu film yang ditayangkan di Cannes Lions International Festival of Creativity. Film tersebut dirilis atas kerjasama dengan YouTube.

Daerah yang disebut “Kepala Burung” memiliki lebih dari 2.500 pulau dan karang. Daerah itu menjadi rumah 600 ragam karang dan 1.765 macam ikan (termasuk 40 spesies hiu dan ikan pari). Sekitar 3% bakau dunia terkonsentrasi di daerah ini. Para peneliti mereka-reka bahwa Kepala Burung memiliki lebih banyak spesies ikan ketimbang Great Barrier Reef di Australia dan memiliki lebih banyak ragam karang ketimbang Lautan Karibia.

Kepala Burung menyediakan makanan, tempat berlindung, dan pemasukan bagi 760.000 warga Papua Barat. Papua Barat terletak di wilayah timur Indonesia.

“Valen's Reef” bukan saja memamerkan kekayaan hayati laut Kepala Burung, namun juga menceritakan bagaimana habitat laut yang tadinya terancam oleh praktik perikanan yang merusak kini membaik berkat upaya bersama berbagai komunitas dan kelompok pelestari. Film tersebut dinarasikan oleh seorang nelayan pribumi yang mengabdikan diri untuk melindungi keberlangsungan laut untuk anaknya, Valen.

Film “Valen's Reef” diciptakan atas kerjasama produksi perusahaan realitas maya Vrse.works and Finch Company, dan didukung olehThe Tiffany & Co. Foundation.

Tonton video lengkapnya di bawah dan mari menyelam kedalam perairan jernih di Kepala Burung:

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.