- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Lihat Polisi Serbia, Anak Suriah Tersenyum: Eropa Tunjukkan Keramahan Menyambut Pengungsi

Kategori: Eropa Timur & Tengah, Serbia, Suriah, Media Warga, Pemerintahan, Pengungsi, Tanggap Kemanusiaan, Warta Semerta
Foto ini disertai kutipan tweet seorang pengungsi Suriah di Belgrade: "Orang-orang #Syrians memuji polisi #Serbian. 'Mereka yang adil. Mereka pertama yang tidak memperlakukan kami seperti binatang.'" Foto oleh Manveen Rana. Digunakan dengan izin.

Foto ini disertai kutipan twit seorang pengungsi Suriah di Belgrade: “Orang-orang #Syrians memuji polisi #Serbian. ‘Mereka yang adil. Mereka pertama yang tidak memperlakukan kami seperti binatang.'” Foto oleh Manveen Rana. Digunakan dengan izin.

Foto di atas pertama kali muncul secara online pada pagi 9 September dan sejak saat itu telah menjadi sensasi viral di Twitter dan Facebook. Dua petugas polisi Serbia berdiri di pos mereka pada suatu tempat di pusat kota Belgrade, salah satu dari mereka memegang balita Suriah yang saat itu tinggal di kamp pengungsi ala kadarnya dekat stasiun kereta api utama kota.

Gambar itu telah diposting ke Twitter [1] oleh wartawan senior Radio BBC 4 Manveen Rana [2], yang kelihatan telah melakukan perjalanan ke Serbia dengan sekelompok pengungsi dari Yunani. Twitter Rana pun sarat diisi cerita-cerita perjalanan itu, dari klaim pengungsi yang telah dipukuli oleh polisi di Yunani sampai perjalanan bus sepanjang malam dan gambar-gambar dari kamp darurat di pusat kota Belgrade.

Tiba di Belgrade yang dingin saat fajar, bagaimanapun urusan berjalan seperti biasa; tenda dan orang-orang tidur di mana pun mereka bisa.

Pusat kota Belgrade. Banyak #refugees (pengungsi) tidak mampu menyewa hotel. Beberapa mengenakan jaket, lainnya menggigil dibalik selimut.

Mereka bahkan telah menyiapkan sebuah klinik di alun-alun Belgrade di mana kamp pengungsi (#refugees), untuk membantu yang cedera dalam perjalanan mereka.

Semua berakhir cerah di Belgrade. #Refugees

Saat para pengungsi Suriah melewati Serbia di tengah perjalanan ke Hongaria dan negara-negara Uni Eropa lainnya tampaknya itu akan menjadi pelipur lara yang lebih baik daripada di negara-negara lain di sepanjang jalan, Rana melaporkan bahwa orang-orang ini masih rentan terhadap banyak kelompok yang mencoba mengambil keuntungan dari keputusasaan mereka. Beberapa warga Belgrade telah melaporkan dan mengeluh tentang pedagang kaki lima yang menjual selimut dan pakaian tua untuk pengungsi di dekat stasiun kereta pusat kota-dengan harga tiga sampai empat kali lebih tinggi daripada yang Anda temukan di toko-toko kelontong, setidaknya. Rana sendiri membayar 70 euro kepada seorang pria yang diperkirakan sopir taksi gelap (dikenal dalam bahasa sehari-hari sebagai “taksi liar” di Belgrade) untuk perjalanan yang seharusnya hanya sekitar 10 euro di Belgrade dengan taksi resmi.

Rana mencatat di Twitter bahwa sopir taksi tampaknya membulan-bulani para pengungsi dengan ongkos tinggi, ketika membawa mereka untuk mencari akomodasi di kota.

Kejamnya sopir taksi Serbia. Mereka mengelilingi daerah di mana kamp pengungsi berada dan memerasnya di akhir perjalanan.

Setelah begitu banyak laporan kejadian tentang kebrutalan polisi dan perlakuan tidak adil dari para pengungsi di beberapa negara Eropa, pengguna internet di Serbia dan tempat lain pun memuji foto polisi menggendong anak Suriah yang tersenyum. Dalam beberapa jam, twit itu menarik lebih dari 800 retwit dan hampir 1.000 yang memfavoritkannya, dan segera menyebar ke Facebook dan jaringan sosial lainnya, karena di-retwit terus 50 kali per jam.

Untuk semua orang yang bersorak karena polisi Serbia bermain dengan bayi Suriah, berikut adalah beberapa bonus fotonya..

Meskipun tingkat pengangguran mendekati 28 persen dan ada desas-desus mengungkapkan ketakutan apa yang mungkin terjadi terhadap perekonomian jika banyak pengungsi memutuskan untuk menetap di sana, Serbia dan rakyatnya pada umumnya menerima dan sering membantu. Baik pejabat publik dan pemimpin pemerintah dan polisi tampaknya telah memberlakukan kebijakan tangan-terbuka dalam krisis pengungsi yang sedang terjadi. Para pengguna media sosial Serbia telah memuji polisi, dan banyak orang mengatakan kasih sayang tersebut adalah apa yang mereka harapkan untuk dilihat dari penegak hukum di seluruh negeri itu dan di negara-negara lainnya.