- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Konstruksi Multi-Miliar Menewaskan 107 Jemaah di Mekkah Seminggu Sebelum Haji

Kategori: Timur Tengah dan Afrika Utara, Arab Saudi, Agama, Bencana, Media Warga, Politik, Sejarah
Photo of the collapsed crane in Mecca's Grand Mosque. Image from @haythamabokhal1 on Twitter.

Foto sebuah derek yang kolaps di Masjidil Haram Mekkah. Foto oleh Twitter @haythamabokhal1.

Sebuah derek konstruksi berwarna merah dan putih ambruk menimpa Masjidil Haram pada hari Jumat, menewaskan 107 orang dan sedikitnya mencederai 238 lainnya terhitung pada pukul 12:40 AM waktu setempat, begitu dilaporkan otoritas pertahanan sipil Arab Saudi di media sosial.

Twit dari otoritas pertahanan sipil Arab Saudi dengan berita pertama mengenai musibah jatuhnya derek (di Masjidil Haram)

Grafis foto menunjukkan peristiwa menegangkan dibawah tangga-tangga masjid dan tubuh-tubuh yang hancur ditempatkan diatas sajadah hijau tersebar cepat dan meluas melalui media sosial. Video di bawah ini—yang diambil oleh seorang jemaah haji ketika kejadian—menunjukkan orang-orang yang mencoba melarikan diri.

Menurut Agensi Pers Saudi [6] (SPA) pada pukul 11:28 PM waktu setempat, juru bicara resmi Presidensial Masjid Agung mengatakan bahwa kolapsnya derek adalah “diakibatkan oleh kuatnya badai pasir, angin dan hujan yang sangat lebat” yang berlangsung pada hari Jumat yang sama.

Video lainnya, diambil dari jarak jauh, menunjukan situasi paska kejadian, dan terlihat seorang penjaga tersenyum:

Meskipun begitu, kejadian seperti ini bukanlah yang pertama. Beberapa kedai media lokal melaporkan dua insiden lain yang melibatkan korban jiwa [10] dan kebakaran [11] sejak dimulainya rekonstruksi Masjidil Haram pada Juli silam.

Dengan semakin dekatnya musim Haji—sebuah ibadah ziarah yang hukumnya wajib bagi umat Islam, dilakukan sekali dalam setahun pada minggu Idul Adha—banyak yang mempertanyakan keputusan pemerintah Arab Saudi untuk tetap menempatkan derek konstruksi di tempat para jemaah mulai banyak berdatangan dan berlipat ganda secara ribuan.

Jamal Shogdar, seorang konsultan konstruksi berkewarganegaraan Arab Saudi, berkata dalam twitnya yang viral bahwa dia telah mendesak otoritas Arab Saudi untuk merevisi strateginya dan mempertimbangkan langkah pengamanan yang lebih kuat beberapa bulan lalu. “Tapi tidak ada yang merespon,” tambahnya.

Grafik dibawah ini dikompilasi menggunakan data Badan Pusat Statistik dan Informasi Arab Saudi yang menunjukkan bahwa jumlah jemaah Haji saat musim Haji saja secara konstan telah bertambah melampaui dua juta jemaah selama dekade terakhir.

The total number of pilgrims performing Haj topped two million in 2014 (Source: CDSI)

Total jumlah jemaah Haji meningkat sebesar dua juta di tahun 2014. (Sumber: CDSI)

Saudi Gazette [15] melaporkan pada Juni bahwa “Deputi Menteri Bidang Haji Essa Ruwas berkata bahwa kementerian mengeluarkan 5.4 juta visa Umrah pada musim kali ini.” Kementerian Haji dalam banner situsnya menuliskan bahwa jumlah jemaah per Agustus mencapai 5,715,051 orang.

 

Ekspansi Mekkah tiga kali lipat sejak tahun 1970-an

Dalam sebuah laporan yang mengumumkan ekspansi pada awal tahun ini, Kementerian Keuangan mengatakan bahwa tujuan dari ekspansi ini adalah memperbesar kapasitas masjid untuk menerima total 1,850,000 jemaah.

Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mengumumkan pada bulan Juli bahwa dia berkeinginan untuk menyelesaikan rencana ekspansi Masjidil Haram, disebut sebagai “Ekspansi ke-3 Arab Saudi” oleh SPA [16], mengikuti jejak pendahulunya Raja Abdullah, yang pertama kali memerintahkan ekspansi tersebut pada masa kekuasaannya.

Current expansion plan considered largest in history [Source: Jabal Omar Development]

Rencana ekspansi terkini dianggap sebagai yang terbesar sepanjang sejarah. [Sumber: Jabal Omar Development]

Secara historis, Raja Abdulaziz sendiri yang menginisiasi ekspansi (Masjidil Haram) untuk dapat mengakomodir terus naiknya jumlah jemaah haji tiap tahunnya—ujar SPA. Pengerjaan dan konstruksi untuk ekspansi masjid masih berlangsung hingga kini.

Tabel dibawah ini memperlihatkan timeline berbagai rencana ekspansi Masjidil Haram sejak Raja Khalid menduduki takhta di tahun 1975 hingga masa kekuasaan 10 tahun Raja Abdullah berakhir tahun ini, menurut informasi dari SPA.

Raja Durasi Pemerintahan Sektor Ekspansi (Masjidil Haram)
Raja Khalid 1975-1982 Taman sebelah timur
Raja Fahd 1982-2005 Sisi sebelah barat
Raja Abdullah 2005-2015 Jalur Tawaf

-

Rencana ekspansi tiga tingkat adalah “terbesar dalam sejarah”

Disaat pengerjaan jalur tawaf dan ekspansi lainnya telah dilaksanakan sejak masa Raja Abdullah, rencana terkini memperkenalkan lima proyek baru, termasuk “Ekspansi gedung utama Masjidil Haram, taman-taman eksternal, terowongan pejalan kaki, pusat pelayanan, dan jalur ring road pertama.” sebagaimana dilaporkan SPA pada bulan Juli, yang mengutip dokumen laporan oleh Kementerian Keuangan. Ekspansi juga termasuk dalam sektor-sektor, antara lain:

Taman-taman eksternal, flyover, tangga, komplek gedung pusat pelayanan, terowongan servis, gedung keamanan, rumah sakit, terowongan pejalan kaki, stasiun transportasi, jembatan yang mengarah langsung ke masjid, jalur ring road pertama yang mengitari area Masjidil Haram, dan infrastruktur yang termasuk pembangkit listrik, penampungan air, dan sistem drainase banjir.

Kementerian Keuangan berkata bahwa ini adalah rencana ekspansi terbesar dalam sejarah. Rinciannya adalah sebagai berikut:

Laporan tersebut menyatakan bahwa total luas bangunan mencapai 1,470,000 meter persegi, area ekspansi akan mencapai 320,000 meter persegi untuk mengakomodir 300,000 jemaah sedangkan area bangunan beserta halamannya (premises) sebesar 175,000 meter persegi untuk memberikan ruang kepada 280,000 jemaah.

Area jembatan dan flyover mencapai sebesar 45,000 meter persegi untuk mengangkut 50,000 jemaah, area bangunan pelayanan adalah sebesar 550,000 meter persegi, dimana dapat mengakomodir 310,000 jemaah. Area tangga timur akan mencapai 263,000 meter persegi, akan cukup untuk 150,000 jemaah.

Area Masaa (jalur dan area tawaf) telah ditambah menjadi sebesar 57,000 meter persegi untuk mengakomodir 70,000 jemaah, dengan kapasitas masjid yang bertambah dari 44,000 orang/jam di jalur tawaf ke 118,000 orang/jam.

Pertanyaan cepat atas kematian jemaah

Beberapa pengguna Twitter berduka setelah kejadian jatuhnya derek dengan doa [17], lafal Al Quran, dan puisi [18]. Beberapa lainnya mengatakan bahwa kepergian mereka, walaupun tragis, merupakan sebuah berkah [19] tersendiri dimana kejadian itu berlangsung pada hari Jumat ketika sedang beribadah di titik paling suci [20] di Bumi ini.

Seorang mahasiswa Arab Saudi mengatakan dalam sebuah video YouTube bahwa Allah telah “memilih … para syuhada dari keruntuhan,” di rumah-Nya yang suci, satu jam sebelum waktu shalat Maghrib (yang dianggap sebagai jam suci), pada hari Jumat.

Ia juga berkata bahwa insiden tersebut tidak ada kaitannya dengan serangan 11 September, seperti klaim sejumlah teoritikus konspirasi, dan otoritas yang bertanggung jawab akan Haji tidak melakukan kesalahan.

Sejumlah orang lainnya, rupanya, tidak setuju. Jamal, seorang pengguna Twitter yang memiliki hampir 70 ribu pengikut, berkata bahwa sekarang adalah saatnya untuk menyerahkan peran Penjaga Dua Masjid Suci kepada sebuah parlemen yang merepresentasikan semua negara Muslim komando saat ini telah “terbukti kegagalannya.”

Perlu untuk menyerahkan peran Penjaga Dua Masjid Suci kepada sebuah parlemen yang merepresentasikan semua negara Muslim dan mengakhiri Al Zahemeeri yang telah terbukti gagal

Pengguna lainnya juga sepakat bahwa otoritas yang berwenang harus dianggap bertanggung jawab atas keputusannya membiarkan pekerjaan konstruksi muluknya tetap berjalan.

Sebuah tragedi nyata, otoritas Arab Saudi harus bertanggung jawab. Tidak ada alasan untuk membiarkan derek melayang diatas jemaah, diatas orang-orang