- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Inisiatif untuk Menolong Anak-Anak Autis dengan Berselancar

Kategori: Latin America, Peru, Gagasan, Kaum Muda, Kesehatan, Media Warga, Olahraga
Foto en Flickr del usuario Manolo Guijarro (CC BY-NC-ND 2.0). [1]
Foto dari laman Flickr Manolo Guijarro (CC BY-NC-ND 2.0).

Tabra merupakan sebuah asosiasi yang diluncurkan oleh Guillermo Ferrero dan Andrea Mesones di Peru yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak autis serta Down syndrome melalui berselancar dan kontak dengan alam, sebagaimana yang dinyatakan dalam laman facebook asosiasi tersebut.

Guiilermo adalah seorang ayah dari seorang anak yang berumur 13 tahun dengan diagnosa autisme, dan Andrea adalah seorang mahasiswa psikologi di sebuah universitas yang terletak di daerah Lima.

Tabra nace del deseo de probar alternativas para lograr una mejora significativa en los niños con problemas del desarrollo cognitivo, dándoles oportunidades de expandir su mundo.

Tabra dilahirkan dari hasrat untuk mencoba alternatif baru dalam rangka mencapai kemajuan yang signifikan dari anak-anak yang memiliki masalah terkait perkembangan kognitif, memberikan mereka kesempatan untuk memperluas dunia mereka.

Setiap sesi diadakan tiap bulan yang berlangsung selama dua jam, “Mereka mencoba mendapatkan pendatang baru sehingga semua orang dapat berpartisipasi”. Karena kemampuan logistik, asosiasi ini hanya bisa mengizinkan 10-12 orang anak berpartisipasi setiap sesinya.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Guillermo Ferrero:

La felicidad que tienen cuando están en el mar es tan contagiosa que realmente tú terminas una sesión de Tabra con el corazón y el espíritu lleno de energía por todo lo que te transmiten estos niños durante el momento en el que están conectados con el mar.

Kebahagian yang mereka rasakan ketika mereka berada di laut menular sehingga anda mengakhiri sebuah sesi dengan Tabra dengan hati dan jiwa yang penuh dengan energi. Hal inilah yang anak-anak ini transmisikan ketika mereka menyatu dengan lautan.

Mengenai pemilihan nama Tabra, blog Seis de enero [2] menjelaskan:

El nombre nació de una manera espontánea un día que estábamos conversando fuera del agua y el muchacho [el hijo de Guillermo] empezó a decir “quiero tabra”, pronunciando mal la palabra tabla.

Nama ini muncul begitu saja ketika pada suatu hari kami berbincang-bincang didekat sebuah laut dan anak laki-laki Guillermo mengatakan “Saya menginginkan Tabra”, yang merupakan pelafalan salah dari kata tabla (Bahasa Spanyol untuk papan selancar)”