Kama Sutra Mengerut Kuku Editor Qatar

Qatari newspaper editor Jaber Al Harmi quit after this Kuma Sutra henna tattoo photograph appeared in his newspaper

Editor suratkabar Qatar Jaber Al Harmi berhenti setelah foto tato henna Kamasutra ini muncul di surat kabarnya.

Editor surat kabar Qatar Jaber Al Harmi mengundurkan diri dari jabatannya, Senin (1/6/2015), setelah foto tato henna yang menunjukan beragam gambar hubungan seksual muncul di halaman suplemen kesehatan di harian Al Sharq Arab. Gambar itu mungkin telah diselundupkan, ketika muncul dalam sebuah artikel peringatan tentang bahaya henna.

Dalam sepucuk surat yang diterbitkan di surat kabar, Al Harmi meminta maaf atas “kekeliruan”  yang terjadi dalam edisi 112-halaman tersebut, dia bertanggung jawab penuh atas terbitnya gambar “ofensif” di surat kabar harian di negara Islam konservatif itu.

Pendiriannya dinilai berani dan dipuji di media sosial oleh netizen Qatar, yang meluncurkan hashtag #الحرمي_استقالتك_مرفوضة, yang diterjemahkan menjadi “Al Harmi, pengunduran diri Anda ditolak.”

Surat kabar itu memang menolak pengunduran diri sang wartawan, yang telah berkarir selama 25 tahun.

Pengguna Twitter ini memberitahu para pengikutnya:

Sebagai pengguna Twitter, saya menolak pengunduran diri Anda. Saya mengagumi keberanian Anda dan untuk pengakuan Anda [dari kesalahan Anda] pada saat banyak yang menolak untuk menghadapi akibat dari tindakan mereka. Inilah sebabnya mengapa pengunduran diri Anda ditolak.

Faisal bin Jassim Al Thani mengatakan kepada 267 pengikutnya di Twitter:

Pengunduran diri Tuan Jaber adalah bukti bahwa dia orang jujur, yang berani memikul tanggung jawab, dan mampu menilai situasi. Dia telah mengubah surat kabar ini

Dan anak Al Harmi sendiri, Salem, mengaku:

Saya belum pernah bertemu orang yang mencintai pekerjaannya seperti ayah saya. Dan ketika Anda bertanya mengapa, dia mengatakan: Setiap hari ada sesuatu yang baru dan tantangan baru. Dia telah menghabiskan 25 tahun dalam jurnalisme.

Dalam sebuah posting lama di Paraglider, Dave McClure, seorang warga Qatar, menjelaskan mengapa setiap isyarat seks merupakan masalah di negara konservatif:

The government takes the view that pornography is anti-Islamic and should not be allowed in the country. Possession of pornographic material can result in severe penalties, including imprisonment and deportation. Pornography is treated in much the same way as illegal drugs, with similar consequences if caught.

Pemerintah memiliki pandangan bahwa pornografi adalah anti-Islam dan seharusnya tidak diperbolehkan di negara ini. Kepemilikan materi pornografi dapat mengakibatkan hukuman berat, termasuk penjara dan deportasi. Pornografi diperlakukan seperti narkoba ilegal dengan cara yang sama, dengan konsekuensi yang sama jika pelakunya tertangkap.

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.