- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Apa yang Menyebabkan Seorang Ibu Tunggal di Cina Membiarkan Putrinya Mati Kelaparan?

Kategori: Asia Timur, Cina, Hukum, Media Warga, Women & Gender
Xiang Heping, the single mother who starved her daughter to death last year. Screen capture from CCTV circulated on Weibo.

Xiang Heping, single mother yang membiarkan putrinya mati kelaparan tahun lalu. Foto diambil dari CCTV yang diedarkan oleh Weibo.

Baru-baru ini, seorang single mother di Cina yang membiarkan anak perempuannya mati kelaparan sebagai hukuman atas kinerja belajarnya yang buruk. Baru-baru ini si ibu angkat bicara mengenai aksi kejamnya di televisi [1]. Pada wawancara yang diadakan pada 24 Mei silam, dengan terisak ia bercerita bahwa ia hanya ingin memacu kinerja belajar anaknya  di sekolah sehingga dia bisa meneruskan ke jenjang universitas.

Dengan menyebarnya kisah ini melalui platform media sosial di Cina, banyak yang mencela sang ibu sebagai seorang pembunuh berdarah dingin, sementara beberapa orang mencoba untuk mencari akar dari permasalahan sosial tersebut.

 

Xiang Heping, 52 tahun, dihukum 10 tahun penjara pada tahun ini. Dia mengikat tangan anak perempuannya yang berumur 9 tahun, Zhang Qiongdan (Dandan) kemudian tidak memberi anaknya makanan dan minuman selama enam hari di sebuah provinsi di barat daya Cina, Guizhou.

Xiang menangis dan mencoba memberi penjelasan di wawancara tersebut bahwa ia sangat mencintai anaknya dan ia sama sekali tidak berkeinginan untuk membunuh anaknya. Dia menyalahkan tragedi ini pada tingginya harapannya agar sang putri bisa berkuliah di perguruan tinggi, sebuah mimpi yang ia sendiri tak sadari dan kemudian menjerumuskan putrinya ke dalam jurang kemalangan.

Xiang berkata bahwa ia telah mengalami dua pernikahan tragis. Suami keduanya meninggalkan rumah saat Dandan berusia lebih dari satu bulan. Ia terpaksa kembali kerumah orang tuanya di sebuah daerah kumuh dan hidup dengan putrinya di sebuah ruko. Ia bekerja sebagai tukang bersih-bersih di sebuah toserba. Ia juga memunguti sampah dan kemudian menjualnya untuk memenuhi kebutuhan.

Hubungan antara sang ibu dan putrinya menegang ketika putrinya mulai membolos sekolah pada kelas tiga. Gurunya berkata bahwa sang putri mulai menjadi pemalas mengerjakan pekerjaan rumah dan teman-temannya berkata bahwa sang anak selalu menyendiri seusai kelas.

Pada awalnya sang ibu hanya mengurung putrinya di kamarnya, namun ia kemudian kabur melalui jendela dan berkeliaran dijalanan. Xiang lalu memutuskan untuk mengikat putrinya ke tiang ranjang pada 4 April 2014 dan tidak memberinya makan dan minum sebagai hukuman atas kinerja buruknya di sekolah. Putrinya yang keras kepala tersebut rupanya tidak memohon ampunan ataupun makanan dalam proses ini. Merasa panas akan tindak kebisuan yang dilakukan putrinya, Xiang tidak melanjutkan hukumannya. Setelah lima malam, ia menemukan anaknya dalam keadaan koma, saat itulah kemudian ia menelepon polisi.

Sekitar 3,5 juta pasangan di Cina mengajukan cerai pada tahun 2013 [2] dan tren ini terus naik hingga mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Semakin banyaknya ibu tunggal yang harus bertanggung jawab membesarkan anaknya sendirian, dan pada saat bersamaan berhadapan dengan diskriminasi dan tekanan masyarakat karena dianggap telah melanggar norma sosial, norma yang mengatakan bahwa wanita harus tetap berada dalam pernikahannya walaupun mereka adalah obyek kekerasan suami mereka.

Dalam hal lain, sistem pendidikan Cina sejak lama hanya fokus pada kinerja belajar anak-anak hingga mengabaikan kesehatan mental seiring tumbuh kembangnya mereka.

Banyak orang yang penuh amarah mencela Xiang di Twitter, seperti Weibo dan Toutiao, sebuah platform kumpulan tajuk berita di Cina:

心灵之缘1314 [3]: 解释就是为自己脱罪,六天那么长的时间不吃不喝,大人都难于忍受饥饿,何况是个小孩子,这跟本就是存心要把孩子活活饿死,绝不能轻判。

“Karma sebuah jiwa”: Ia mencoba menjelaskan kejahatannya. Orang dewasa tidak bisa selamat dari lapar dan haus selama enam hari, apa lagi anak-anak. Dia dengan sengaja ingin menghukum mati kelaparan putrinya. Dia harus dihukum seberat-beratnya.

花海四海 [4]: 还好意思上诉 根本没有悔改的意思 一般人不会上诉 早就在悔恨内疚 她这个贱货还上诉 说什么不是 故意杀人 你的行为不是故意杀人是什么 向和平 你去死吧 反正我不原谅你 可怜你

“Bunga Lautan”: Bagaimana bisa ia memiliki keberanian untuk mengajukan banding? Tidak ada tanda-tanda adanya keinginan untuk bertobat. Bukannya perilakumu adalah membunuh dengan sengaja? Go to hell, aku tak akan memaafkanmu atau berbelas kasihan padamu.

假如没有晴天 [3]: 这个母亲肯定心里有问题。同样作为妈妈,我们都是有种恨铁不成钢的心理,但是我无法理解:眼看孩子一天.两天……没有吃东西,没有喝一滴水,甚至饿到皮包骨,身为妈妈她怎么能不心疼?无动于衷呢?不给孩子喂点水和食物呢?有什么比孩子的健康更重要呢?别说作为一个妈妈,我看她连最基本的人性都没有

“Jika tak ada lagi cahaya matahari”: Sang ibu sudah jelas memiliki masalah psikologis. Menjadi seorang ibu, kita semua ingin buah hati kita untuk sukses. Namun aku tidak bisa memahami bagaimana ia masih saja bisa bertahan akan lapar dan haus yang dialami anaknya berhari-hari… Tidak ada makanan dan minuman. Bagaimana bisa seorang ibu bisa melihat badan kurus seperti itu? Bagaimana bisa ia tidak memberi sedikitpun makanan dan minuman? Apa yang lebih penting dari kesehatan seorang anak? Dia telah kehilangan dasar-dasar kemanusiaan.

Beberapa orang mencoba untuk menganalisa akar permasalahan tragedi tersebut, contohnya kelalaian dan tekanan yang dihadapi oleh seorang ibu tunggal yang berada di bagian bawah masyarakat Cina:

是开森呢还是开森呢 [5]: 向和平把自己的亲生女儿竟然活活饿死了,每个父母都是爱自己孩子的,可是因为无知,却把他们害了,甚至可以害死,可悲!可叹!

“Harus senang atau tidak?”: Xiang membiarkan anaknya mati kelaparan. Semua orang tua mencintai anaknya. Namun beberapa bisa saja mencederai atau bahkan membunuh anaknya akibat sebuah kelalaian. Betapa sedihnya!

唱歌唱大哥 [6]: 爱没有错,只是过了火,孩子更没错,也很无辜。畸形的家庭,畸形的爱,畸形的性格,畸形的人生而造就畸形的命运!悲剧的出现从来不是不是单方面原因完成的!可怜,可悲,可叹一个花季少女!

“Saudara yang bernyanyi”: Tidak ada yang benar dan salah dalam cinta. Namun hal itu salah ketika diberikan secara berlebihan. Sang anak tidak melakukan kesalahan dan tidak berdosa. Keluarga yang abnormal, kasih sayang yang abnormal, karakter yang abnormal dan kehidupan yang abnormal mengarah kepada takdir yang abnormal pula. Tidak ada satupun penyebab yang bisa menjelaskan tragedi semacam ini. Konsekuensi yang pahit adalah kita telah kehilangan hidup gadis yang indah ini.

嘟嘟4844820 [3]
大家都在批判母亲,但有没有试想一下,从女儿一个多月起就独自一人抚养她,又要挣钱又要照顾孩子,这样的艰辛不是一般人可以承受的,她望女成凤的愿望自然会比一般家庭强烈,做事也会更加激进!再说说女儿,自卑、内向也非常的倔强,有时候正是因为孩子的过于倔强会让父母更加的生气甚至狂躁![…]

Semua orang menyerang ibunya. Coba bayangkan, sejak anaknya berusia satu bulan, ia sudah harus membesarkan anaknya sendirian. Mengurus anaknya sekaligus mencari penghidupan. Sebuah hidup yang bisa saja tak tertahankan bagi orang biasa. Kerasnya kehidupan membuat dia lebih ambisius akan pendidikan putrinya dibandingkan orang lain dan perilakunya menjadi lebih ekstrem. Putrinya, yang memiliki rasa minder adalah seorang introvert dan keras kepala. Jenis-jenis karakter tersebut bisa membuat orang tua marah dan kehilangan akal sehat. […]

梦琳36979210 [3]: 一个没钱的单亲妈妈独自抚养孩子的艰辛是常人无法想象的,孩子的叛逆,经济的拮据,社会的冷漠是导致她走到今天这个结局的真正原因

Sangat tidak terbayangkan seorang ibu yang miskin untuk membesarkan seorang anak. Anaknya seorang pembangkang, kemiskinan dan ketimpangan sosial adalah alasan sebenarnya atas konsekuensi ini.