- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Iran: Berperangai Bak Lelaki, Berpakaian Bak Perempuan!

Kategori: Timur Tengah dan Afrika Utara, Iran, Hak Asasi Manusia, Media Warga, Pemerintahan, Women & Gender

Seorang pria mengenakan gaun merah panjang lengkap dengan cadar yang menutupi wajahnya melakukan parade dengan di jalanan kota Marivan [1]di Provinsi Kurdistan, Iran pada Senin, 15 April 2012. Pengadilan negeri setempat memutuskan bahwa hal tersebut merupakan hukuman bagi tiga orang pria yang diputus bersalah atas kekerasan domestik yang mereka lakukan. Latar belakang dan penyebabnya tidak jelas, tapi ide hukuman ini menyulut kemarahan banyak orang.

Para wanita di Marivan menggelar protes menentang keputusan tersebut pada hari Selasa, mengatakan bahwa hukuman tersebut lebih pada mempermalukan wanita daripada menghukum para pria. Berdasarkan seorang aktivis hak asasi manusia, penjaga keamanan menyerang demonstrasi secara fisik [2] [fa] . Video berikut ini memperlihatkan wanita yang berbaris dan  berjalan di sepanjang jalan:

Men in Dress source: https://www.facebook.com/KurdMenForEquality [3]

Diambil dari laman Facebook ‘Kurd Men For Equality’

Dalam laman dunia maya, beberapa pria suku Kurdi telah memasang potret diri yang berpakaian seperti wanita sebagai bagian dari kampanye melalui Facebook dengan slogan [4] “Menjadi wanita bukanlah alat hukuman atau untuk mempermalukan siapa pun”. Foto tersebut menjadi bagian laman Facebook bernama Lelaki Kurdi Untuk Kesetaraan.  [4]

Namo Kurdistani menulis: [5]

Untuk menunjukan solidaritas dan dukungan saya bagi rekan-rekan wanita dan penderitaan mereka sepanjang sejarah disebabkan oleh pria [sic]. Seperti yang baru saja terjadi hakim yang bodoh memutuskan menghukung seseorang dengan menyuruhnya mengenakan pakaian wanita;sehingga saya memutuskan inilah saatnya kita bersatu untuk mengecam kebodohan, brutalitas dan tiadanya rasa kemanusiaan yang ditujukan pada kaum wanita; separuh dari anggota masyarakat juga separuh dari manusia melakukan hal ini terhadap mereka

Laman Facebook Asosiasi Perempuan Marivan juga mengecam tindakan tersebut dan menulis [fa]:

Petugas kemanan menggiring pria Marvani yang terbukti bersalah menuju tengah kota, Mereka memberinya pakaian wanita dan tindakan ini akan membuatnya malu. Asosiasi Perempuan Marivan mengecam tindakan ini dan menggolongkannya sebagai penghinaan terhadap wanita. Sehari setelahnya, wanita suku Kurdi melakukan protes.

Mohammad Mostafai, seorang pengacara asal Iran dan pejuang hak asasi manusia mengatakan [6] [fa]:

 Pengadilan Iran tidak memiliki hak untuk memerintah hukuman seperti itu, yang melecehkan harkat martabat manusia. Menyuruh terdakwa berpakaian seperti wanita bukalah sesuatu yang dapat ditemukan dalam hukum yang berlaku di dalam Republik Islam,

Sejarah berulang

Lebih dari tiga tahun yang lalu, pemerintah Iran berusaha [7]menggunakan metode yang sama untuk mempermalukan aktivis kampus, namun gagal.

Saat itu, pemerintan Iran mengklaim [8] bahwa Majid Tavakoli [9]berpakaian seperti wanita untuk melarikan diri setelah menyampaikan pidato di Tehran pada saat Hari Pelajar  [10]. Akan tetapi, aktivis hak asas manusia di Iran mengeluarkan sebuah berita dari saksi mata yang mengatakan: ” Semua gambar diterbitkan oleh media milik pemerintah tersebut adalah salah dan secara terang-terangan digunakan untuk tujuan tidak bermoral untuk melawan aktivis pelajar dan sipil di Iran.” Saat itu, ratusan pria Iran memotret diri mereka sendiri dengan berpakaian dan berjilbab seperti wanita untuk mendukung Tavakoli.