- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Makedonia: Seni Grafiti dalam “Zaman Kuno Bangkit Kembali”

Kategori: Makedonia, Gagasan, Kaum Muda, Kebebasan Berbicara, Media Warga, Pemerintahan, Politik, Seni Budaya

Sebuah film dokumenter pendek pada adegan grafiti Makedonia dalam konteks seni yang disponsori negara/ ledakan konstruksi, dibuat oleh dua ilmuwan dan narablog-Vasilka Dimitrovska [1] dan Ilina Jakimovska [2]–telah dipertunjukkan pada konferensi arkeologi terkenal Buffalo TAG 2012 [3].

Film Berjudul “Singa, Prajurit dan Pelukis Grafiti: Melawan-Budaya Dalam Zaman Kuno Bangkit Kembali” [4], film dokumenter tersebut  menghubungkan [5] (suatu teori kata penting seni visual!) informasi mengenai upaya kuat pemerintah untuk memberlakukan hal baru, secara klasik dipoles/identitas visual baroque pada ibukota Makedonia melalui proyek Skopje 2014 [6] (yang menampilkan singa perunggu [7]), dengan adegan interview dari masyarakat Grafiti.

Seorang rekan penulis, arkeologis Dimitrovska, menulis ini [8] [mk] di blog dia, menyuntikan pernyataan yang sering didengar oleh masyarakat yang berani di publik di Makedonia:

Kita membuat dokumenter ini… supaya mendokumentasikan dengan sebagian cinta grafiti yang hilang atau akan hilang disebabkan konsep perkotaan baru yang diterapkan oleh negara kita, terutama di Skopje. Proyek ini tidak memiliki dimensi politik, juga tidak berniat memiliki konotasi politik. proyek kecil ini pada grafiti Makedonia dibuat dengan keuangan sederhana, dan kita berniat untuk menghadirkan tanpa adanya sensor atau laporan montase–suara dan opini dari pelukis grafiti yang berbentuk atau masih membentuk bagian visual dari subkultur ini, yang dihukum oleh hukum namun juga digunakan (tidak disalahgunakan) oleh kelas politik berkuasa.

Dalam film, pelukis yang di interview juga merasakan keperluan untuk menolak kepentingan tertentu dalam kehidupan berpoltik. Mereka berbicara tentang menjadi terpecah antara ancaman hukuman jika tertangkap “menulis” pada grafiti mereka (EUR 50 setidaknya), dan terjual untuk alasan komersial atau dalam proyek pemerintah lokal, yang terkadang melibatkan rekan pelukis grafiti yang memilih secara hukum bangunan publik tertentu. Mereka juga menyebutkan terjadi bentukan secara cepat kesenjangan generasi dalam subkultur.

Rekan penulis lain, seorang etnologis Jakimovska menulis [9] [mk] dalam blog dia pada dalam 2007, dalam suatu posting referensi adegan terkenal [10] dari film Kehidupan Brian [11]:

Mungkin terdengar luar biasa, namun grafiti adalah – cerita rakyat! Terlepas dari apakah mereka menyampaikan pesan melalui gambar or teks, grafiti, untuk membuat mereka dan mereka yang membacadi dinding kota, adalah sebuah bentuk ekspresi dan komunikasi. Jika kamu memiliki sesuatu yang tersembunyi didalam kamu, sesuatu yang menyakitkan dan membakar kamu, tulislah dalam dinding, dan hal itu akan berbicara… Beberapa favorit saya dari Skopje termasuk “Seorang wanita bukanlan seorang wanita terkecuali dia seorang wanita,” “Terimakasih Tuhan Saya seorang atheis”…

Waktu dulu, seorang narablog seperti Alexx [12] [mk] atau Django [13] [mk] menulis mengenai grafiti Skopje. Para pelukis yang tampil dalam dokumenter tidak memiliki kehadiran daring dalam Internet, namun terkadang menerbitkan foto karya mereka di Facebook.