- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Syria: Perjuangan Menuju Kebebasan dan Akhir dari Pembungkaman

Kategori: Timur Tengah dan Afrika Utara, Suriah, Hak Asasi Manusia, Kebebasan Berbicara, Media Warga, Perang & Konflik, Politik, Protes

Posting ini merupakan bagian dari liputan khusus kami atas Protes di Syria 2011 [1]

Sejak Maret 2011, ketika unjuk rasa di Tunisia dan Mesir menggapai Syria, ribuan telah tewas dan puluhan ribu orang ditangkap dan menghilang di negara ini. Aktivis Syria menghadapi kekejaman, yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta tekanan media terhadap segala bentuk gerakan oposisi. Namun sumber dari rakyat yang membanjiri internet berhasil meruntuhkan tembok narasi negara. Posting ini menyajikan beragam publikasi  netizen yang menggambarkan perjuangan rakyat Syria guna mencapai kebebasan, martabat, serta menengakhiri pembungkaman yang berlangsung selama lebih dari empat dekade.

Pembungkaman vs. Suara Rakyat

Kontrol terhadap media Syria yang berlangsung selama beberapa dekade membantu rezim membungkam rakyatnya dan mempertahankan legitimasi internasional. Pemerintah Syria menguasai pasar komunikasi dan sangat berpengaruh di dalamnya [2], sementara wartawan asing dilarang masuk ke Syria. Gambar berikut menampilkan para demonstran membalut mulut mereka dengan perban plester membawa pesan keras “dari Kota terjajah Kafar Nabel”

Dari Kota Kafar Nabel, 4 Desember 2011. Penulis tidak diketahui. [3]

 

Apa yang Kamu Takuti?

Selama beberapa bulan terakhir, Syria berjuang melawan rasa takut yang melingkupi negeri selama 41 tahun. Video ini sudah tersebar luas secara online ini mengisahkan pria muda berbicara dengan orang yang lebih tua darinya menanyakan sederet alasan kenapa ia takut dan mendorongnya untuk tidak takut. Video ini diakhiri dengan kalimat “Keheninganmu merupakan senjata kuat bagi mereka”.

 

Samar Jarrah menyiulkan:

Tadinya saya pikir menghidupkan TV dan melihat ribuan rakyat Syria meneriakkan “Kebebasan, Kebebasan” hanya khayalan belaka, tapi sekarang tidak lagi!

 

Membungkam Protes

Ribuan pengunjuk rasa tewas sejak awal pemberontakan Maret lalu. Kematian Hamza Al-Khatib [4] seorang anak Syria berusia 13 tahun yang dibunuh secara brutal dalam tahanan mengejutkan dan memicu kemarahan terhadap kekejaman rezim berkuasa. Ribuan pengunjuk rasa anti kekerasan seperti Ghiath Matar [5], 26 tahun di Daraya, pinggiran Damaskus, menjadi target kekerasan serupa. Ghiath dikenal mempimpin di baris depan saat menghadapi pasukan keamanan dan pemadam kebakaran dengan botol air dan bunga. Setelah kematiannya pada 10 September, Komite Koordinasi Lokal membuat pernyataan bersama [6] yang menyebutkan dua mimpi yang dibawa Ghiath:

Ghiath sedang menunggu dua kelahiran: kelahiran putrinya yang tidak akan pernah akan dirangkul di tangannya, kelahiran kebebasan baru, keadilan dan demokrasi di Syria yang tidak akan pernah akan dia kenang dan jiwai selamanya. Ghiath beserta rekan-rekannya di Saraya merupakan pendukung anti kekerasan. Dia percaya kebebasan dan kemajuan di Syria tidak dapat diwujudkan kecuali oleh muda-mudi Syria melalui perjuangan damai melawan kekerasan rezim dengan segenap cinta yang mereka miliki menghadapi kebencian, menolak menjadi tukang jagal atau memakai alatnya.

Sebelah kiri: Martyr Ghiath Matar, kanan: Yahia Shurbaji (ditahan). Gambar dari razanghazzawi.com. [7]

 

Membungkam Nyanyian

Jika ada lagu yang tepat untuk revolusi Syria, maka ia adalah ” Yalla Irhal ya Bashar” (Waktunya berambus, Bashar) yang dipopulerkan oleh penyanyi dari Hama, Ibrahim Kashoush. Pada 5 Juli, Kashoush ditemukan tewas dengan pita suara sudah robek, sebuah bentuk ganjaran mengejek Bashar Al-Asad. Namun suaranya tetap terus berkumandang di setiap video demonstrasi di Hama, tak dapat dibungkam:

Blogger Saudi Ahmad Al-Omran yang magang di National Public Radio (NPR– catatan penerjemah: setara dengan RRI di Indonesia) menghabiskan harinya menonton video dan berita tentang Syria. Setelah seharian bekerja dia m [8]enyiulkan [8]:

Apa rencana saya ujung pekan ini? Setelah menonton semua video dari #Syria hari ini, semua rencana menjadi tidak berarti.

 

Membungkam Humor

Kartunis ternama Syria Ali Ferzat [9], Ketua Asosiasi Kartunis Arab menerbitkan kartun Bashar Al-Assad penuh peluh lari mengejar tumpangan Gaddafi. Ferzat disiksa secara brutal pada 26 Agustus, kedua tangannya patah karena mengolok pemimpin Syria. Gambar oleh Kartunis Syria Ali Ferzat [10]@Freedom_7uriyah [11] menyiulkan:

Yang ingin saya sampaikan pada Assad, tonton terus #Libya, setelah ini giliranmu. #AssadLies akan membuatmu tidak kemana.

 

Membungkam Jurnalis dan Blogger

Poster "Bebaskan Razan"

Daftar jurnalis dan blogger yang dibunuh, ditahan dan disiksa meningkat dramatis sejak awal demonstrasi di bulan Maret. Cameraman Ferzat Jarban ditemukan tewas [12] 20 November dengan mata tercungkil keluar. Saat itu Ferzat sedang merekam protes  anti rezim di Al-Qasr, Homs. Pemerintah juga memburu blogger seperti Hussein Ghrer [13] dan Razan Ghazzawi [14], salah seorang blogger terkemuka Syria yang juga mantan contributor Global Voices Online [15]. Razan yang dituduh sebagai “pemicu sentiment nasional dan upaya menyulut perselisihan sekte” akhirnya dibebaskan pada 18 Desember, namun jurnalis dan blogger lain masih ditahan yang lainnya [16] dinyatakan hilang. Seorang blogger Syria @anasqtiesh [17] menyiulkan:

Seharusnya “pemicu sentiment nasional dan upaya penyulutan perselisihan sekte”  dituduhkan pada Assad.#Syria [18]#FreeRazan [19]

 

 

 

Rakyat Syria Menuai Dukungan Global

Pemberontakan terus berlanjut meski upaya pembungkaman aktivis terus berlangsung, namun solidaritas atas rakyat Syria tidak berhenti. Beberapa gerakan daring [20] (dalam jaringan) menunjukkan para aktivis menjadi lebih kreatif [20] guna manjaring perhatian global atas apa yang sedang berlangsung di negeri mereka. Kampanye The Syrian SitIn [21] di YouTube, yang dikelola oleh media berita akar rumput Sham News Network meminta setiap orang memasukkan video solidaritas atas demonstran Syria. Video-video tersebut akan diposting di akun SyrianSitIn [22] [ar] dengan satu pernyataan yang sama:

نجتمع فيه كلنا معاً ومن كل مكان في العالم ومن كل الجنسيات… لنعلن تضامننا مع مطالب الشعب السوري الحر، ولنقول جميعنا  وبصوتٍ واحد لا للقتل لا للظلم لا للقمع لا للقهر، ولنقول لبشار الأسد ونظامه وعصابته أننا وبعون الله سنسقطكم ثم سنحاكمك

Kami berkumpul disini  dari seluruh pelosok dunia,  mengekspresikan dukungan kami atas kebebasan rakyat Syria, meneriakkan keras satu suara kata TIDAK untuk pembunuhan, penindasan dan ketidakadilan dan memperingatkan Bashar Al-Assad beserta pemerintahan dan kroninya, Tuhan akan menghancurkan dan mengadili kalian.

@honestmenofsyri menyiulkan [23] [ar]:

Kami duduk disini bukan menggantikan protes dan demonstrasi di luar sana, ini tidak lain merupakan jalan tambahan mencapai tujuan kami.

Syria 2012

Menjelang akhir 2011, pendukung Syria mulai menggunakan tagar (tanda pagar) #Syria2012 [24] untuk mereferensikan Syria Esok- Syria yang merdeka, adil dan bermartabat. Fadi Al-Qadi mengicaukan [25]:

Syria2012 “Saat ini di tahun depan, Bashar Al-Assad akan menjadi mantan presiden”

Mouhanad Abdul Hamid menambahkan [26]:

Saya akan mengunjungi keluarga dan kembali ke Damaskus setelah bertahun-tahun di pengasingan.

Nora Bashra menulis [27]:

Syria2012, “Penyiksaan” akan menjadi kata masa lalu.#Syria

Nour Al-Ali berharap [28] [ar]:

#Syria2012 ‏ التعليم رح يصير شي أساسي بالبلد.. ورح نبدأ نقضي ع الأمية #Syria2012 Pendidikan akan menjadi hal yang utama untuk negeri..dan kami akan memberantaskan buta huruf.

Dan Ahmad Ibn Rashed Ibn Said menyimpulkan [29]:

Syria2012 akan bersih dari preman dan hama, bebas dari serigala dan anjing, penuh cium dan dekapan.