Pantai Gading: Gbagbo Bersikeras, Penduduk Afrika Bertindak

Pos ini adalah bagian dari liputan khusus Côte d'Ivoire Unrest 2011-Keresahan Pantai Gading 2011

Sementara mantan Presiden Pantai Gading, Laurent Gbagbo masih bersembunyi di bunkernya di negara tersebut, menolak penangkapan atas dirinya karena ia menyangkal kekalahannya atas pemilu 2011, partisipasi Perancis untuk menyingkirkan dirinya menimbulkan reaksi di antara para politikus dan masyarakat Perancis [fr], begitu juga di komunitas masyarakat Afrika di Perancis.

Pro-Gbagbo protests in Paris, France, March 26, 2011. Image by Flickr user anw.fr (CC BY-NC-SA 2.0).

Unjuk rasa Pro-Gbagbo di Paris, Perancis, 26 Maret 2011. Gambar oleh pengguna Flickr user anw.fr (CC BY-NC-SA 2.0).

Dari Paris ke Douala

Pada tanggal 6 April 2011, suatu demonstrasi dilaksanakan di depan kantor French National Assembly-Majelis Nasional Perancis di Paris, seperti yang bisa dilihat di seri video yang diunggah oleh pengguna YouTube Mamou922. Di satu video, kita melihat massa menghadapi pihak keamanan Perancis yang melindungi gedung publik tersebut:

Pada 5 April 2011, di Douala, pusat ekonomi Kamerun, para pengemudi Taksi Moto berkumpul di pusat keramaian kota memberi dukungan untuk Laurent Gbagbo. Video berikut diunggah di Wat TV oleh Gri-Gri International, sbuah blog berita:

Salah seorang pewawancara di video menjelaskan:

Masalah Pantai Gading menyangkut seluruh masyarakat Afrika […] kami memperingatkan komunitas internasional dan Perancis untuk berhenti ikut campur terhadap masalah Pantai Gading […]

Mengacu pada yang pernah berlangsung di Kamerun selama masa perang kemerdekaan di negara tersebut, ia menambahkan:

Sekarang kita menyadari adalah benar bahwa Perancis membunuh orangtua kita 50 tahun lalu

Kesulitan kedutaan

Menteri Pertahanan Perancis Gérard Longuet melaporkan [fr] pada French Senate Commission-Komisi Senat Perancis bagian Urusan Luar Negeri pada pagi hari tanggal 7 April 2011. Ia melaporkan keamanan yang melindungi Laurent Gbagbo sekitar 1,000 orang dan menjelaskan kesulitan utama mengenai intervensi istana kepresidenan di  Cocody (dimana Gbagbo bersembunyi) adalah banyak kedutaan asing yang berdekatan. Masalah yang terakhir tersebut dijadikan titik strategi dan taktik:

Suratkabar Perancis JDD memposkan di laman Facebook mereka penyelamatan duta besar Jepang di tempat tinggalnya di Abidjan oleh kesatuan militer Perancis UNICORN, yang diserbu oleh tentara bayaran pada 6 April malam. Sumber videonya adalah Kementerian Pertahanan Perancis:

Menurut Jeune Afrique, majalah utama Afrika berbahasa perancis, 100 keamanan khusus Angola [fr] mendukung militer Gbagbo yang melindungi bunker kepresidenan dimana mantan pemimpin sedang bersembunyi.

Pos ini adalah bagian dari liputan khusus Côte d'Ivoire Unrest 2011-Keresahan Pantai Gading 2011

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.