- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Ukraina: Teh “Stalin” Memicu Kontroversi

Kategori: Eropa Timur & Tengah, Ukraina, Ekonomi & Bisnis, Hukum, Media Warga, Pemerintahan, Sejarah

Menurut survei [1] teranyar [uk], lebih dari 46 persen masyarakat Ukraina bernostalgia tentang Rusia, kebanyakan dari mereka adalah para pensiunan, hal yang sama juga dirasakan oleh penduduk dari wilayah Timur dan Selatan Ukraina. Demikian juga, 18% Ukraina Barat dan 19% para pemuda merasakan hal yang sama.

Sikap tidak konsisten terhadap masa lalu komunis yang akhir-akhir ini terjadi dieksploitasi dengan cepat oleh para pengusaha, yang selama bertahun-tahun menggunakan simbol-simbol Rusia untuk memasarkan dagangan mereka. Meskipun begitu, baru-baru ini ada promosi produk lokal yaitu teh yang dinamakan sesuai diktator terkenal dari Rusia Joseph Stalin [2] memicu diskusi panas di antara netizen Ukraina, banyak di antara mereka merasa pengusaha-pengusaha itu sudah melewati batas.

Pada Februari, pengguna Internet forum [3] Vtoroy dari kota Dnipropetrovsk berbagi beberapa foto [4] baliho iklan teh “Stalin”. Ia menulis sebagai berikut [4] [ru]:

Впервые вживую вижу наружную полиграфию с изображением Сталина.

Ini adalah pertama kalinya saya melihat [iklan terbuka] foto Stalin dengan nyata.

Namun beberapa narablog berkata bahwa merk tersebut sudah masuk dan keluar dari pasar selama tiga tahun terakhir. Ketika pertama kali melihatnya pada 2008, pengguna LJ sparrow_hawk menulis sebagai berikut [5] [uk]:

спосіб заварювання: на крові. і поміцніше

Cara menggodoknya: di darah. Dan kuat.

Pengguna LJ bulavec memposkan sebuah foto teh “Stalin” yang ada di rak di sebuah toko di komunitas LJ Donetsk [6] dan mengatakan [7] [uk] bahwa teh tersebut dijual di Donetsk dan Dnipropetrovsk pada 2009 lalu. Sekitar tahun tersebut, pengguna LJ Tamila Tasheva (tamila_tasheva) dari Crimea menulis [8] [uk] bahwa ia juga pernah melihat teh itu di wilayahnya.

Ternyata teh “Stalin” tahun ini kembali lagi ke pasar Ukraina. Beberapa hari lalu, pengguna Facebook Father Nikanor Skipin berbagi [9] sebuah foto lainnya yang juga merupakan baliho iklan teh yang ada di Dnipropetrovsk:

[10]

Iklan teh Stalin di Dnipropetrovsk, Ukraina. Foto oleh Nikanor Skipin

Di bawah foto itu, ia memposkan [9] [uk] pertanyaan sebagai berikut:

ЯК ВАМ ПОДОБАЄТЬСЯ ТАКА ОСЬ ДУРНЯ ???

Apa pendapat kalian akan kebodohan ini ???

Pengguna Tykholaz Igor setuju[uk]:

дурня…

konyol…

Pengguna Vlad Pupych menulis [uk]:

боюсь, отруюсь.

[Saya] takut diracuni.

Pengguna Alina Lukashevich menulis [ru]:

хорошее чувство юмора у производителя))))))))))

Produser (iklannya –penerjemah) punya selera humor yang bagus))))

Pengguna Sergey Bacha juga berkomentar [ru]:

Этот чай судя по всему рассчитан на пожилых и очень пожилых людей, вот поэтому портрет Сталина взяли а основу. […]

Teh ini, tentu saja, ditujukan untuk [orangtua], itulah mengapa mereka menggunakan potret Stalin. […]

Pengguna Valeriy Kolosyuk menanggapi [uk]:

Моїй бабці 89-ий рік. Не помічав у неї прихильності до Сталіна.

Nenek saya hampir 89. Saya belum pernah melihatnya bersimpati dengan Stalin.

Pengguna Facebook dari Belarus, Ales Reznikov, menulis [be]:

беларусау гэтым ня здзiвiш

Hal ini tidak mengagetkan penduduk Belarus

Memakai Stalin untuk digunakan sebagai tujuan pemasaran di negara pasca-Rusia, pengguna LJ dan fotografer yang berbasis di Kiev boga4 memposkan [11] sebuah foto tahun 2010 yaitu foto anggur yang diambil di toko cendera mata di Georgia [negara kelahiran Joseph Stalin].

[11]

Sebuah botol anggur Stalin di toko cendera mata di Georgia. Foto oleh pengguna LJ boga4

Meskipun pada tahun 2007 mantan Presiden Ukraina, Victor Yushchenko, mengeluarkan keputusan untuk melarang segala simbol dan monumen yang berkaitan dengan mereka yang bertanggungjawab akan Holodomor [12] (yang merupakan pemimpin Rusia), keputusan ini tidak berjalan dengan baik. Tingkah laku para pihak keamanan yang bertolakbelakang dengan menangkap para aktivis muda yang merusak monumen Stalin di Zaporizhzhya pada tahun 2010 telah dituntut atas dasar terorisme [13].