Pos ini merupakan bagian dari liputan khusus kami Gejolak di Libya 2011.
Sementara skala kekerasan yang dijalankan pemerintah Libya terhadap para pemrotes makin meningkat, orang-orang di seluruh dunia semakin haus akan informasi yang terpercaya. Itu sangat sulit karena media asing tidak bisa masuk dan pemerintah telah berusaha [En] untuk membatasi layanan Internet dan telepon seluler.
Akan tetapi, kelompok online feb17voices telah mulai mewawancarai dan mengumpulkan kesaksian audio dari orang-orang di seluruh Libya. Kelompok yang sama telah memproduksi jan25voices selama demonstrasi yang menggulingkan [En] presiden Mesir Hosni Mubarek. Dalam feb17voices terdapat perspektif yang sangat pribadi dan mutakhir tentang aksi protes dan bagaimana warga Libya menghadapi kekacauan dan kekerasan yang terjadi. Berikut ini beberapa kutipan feb17voices dari channel di situs web audioBoo.
Pria ini mengira-ngira apakah anggota militer atau tentara bayaran Libya menembaki pemrotes.
Orang ini berbicara tentang pasukan yang direkrut dari negara-negara sub-Sahara Afrika, yang disebut-sebut telah dibawa ke Tripoli dan menyerang warga seperti pejuang gerilya.
Seseorang dari Misrata, 200 kilometer sebelah timur Tripoli, menggambarkan aksi protes yang terjadi setelah sebuah pemakaman di mana para demonstran ditembaki oleh polisi, yang membunuh satu orang dan melukai lima orang lainnya.
Seorang pria dari Benghazi berbicara tentang kehancuran di sekitar kantor polisi Benghazi, yang menyerupai medan tempur.
Seorang wanita dari daerah Tripoli melaporkan protes keras di distrik-distrik di ibu kota, di mana penembak jitu menembaki pemrotes dan polisi menangkapi banyak orang di Tajura.
Seseorang dari Benghazi menggambarkan baku hantam yang terjadi hari Sabtu, 19 Februari, antara pemrotes dengan tentara dan tentara bayaran.
Pos ini merupakan bagian dari liputan khusus kami Gejolak di Libya 2011 [En].