Jordan: Tuntutan Untuk Menanggapi Libya Dipenuhi

Pos ini merupakan bagian dari liputan khusus kami Gejolak di Libya 2011 [En].

Selama demonstrasi masa di Tunisia dan kemudian di Mesir, warga Yordania menyelenggarakan demonstrasi sebagai wujud solidaritas, dan mengeposkan banyak blog dan tweet tentang peristiwa tersebut. Gejolak di Libya bukan perkecualian; warga Yordania telah secara proaktif meneruskan tweet informasi tentang pergolakan di Libya dan menyatakan dukungan mereka terhadap penduduk Libya. Sampai tanggal 22 Februari, sementara kekerasan di Libya terus meningkat, warga Yordania mulai bertanya-tanya mengapa pemerintah mereka belum mengeluarkan tanggapan untuk mengutuk Presiden Libya Muammar al-Gaddafi [En – semua tautan].

Ahmad Omari menulis:

#ReformJo The silence of all arab gov's and the world on the massacre happening in libya by the lunatic Gadhafi and his son is a DiSCRACE

Membisunya seluruh pemerintah negara-negara Arab dan dunia dalam hal pembantaian yang terjadi di Libya oleh si gila Gadhafi and putranya MEMALUKAN

Diana Arja berusaha menjauhkan diri dari kebisuan pemerintah:

أنا مواطنة اردنية لا يشرفني ولا يمثلني ولا يعبّر عني سكوت حكومتي عن مجزرة ليبيا
Saya merupakan warga Yordania; kebisuan pemerintah saya memalukan saya dan tidak mewakili pendapat saya tentang pembantaian di Libya

Samih Toukan menujukan pertanyaannya kepada Menteri Luar Negeri Yordania, Nasser Judeh:

FM of Jordan @nasserjudeh why are you silent about the genocide in #Libya ? #reformjo

Menlu Yordania mengapa kau diam soal genosida di Libya?

Ruba Abu-Laban termasuk di antara mereka yang menyatakan persetujuannya terhadap pertanyaan Toukan:

We've been asking the same Q since morning with no reply RT @samihtoukan @nasserjudeh why r u silent about the genocide in #Libya? #reformjo

Kami telah mengajukan pertanyaan yang sama sejak pagi tanpa jawaban apapun

Razan Khatib complained:

Social media is the only space available to show our solidarity with the free people of the world as our govs stand silent. #Libya #ReformJo

Media sosial merupakan satu-satunya ruang yang tersedia untuk menunjukkan solidaritas kita bersama orang-orang merdeka di seluruh dunia sementara pemerintah kita tetap diam.

Suleiman Bakhit memberi usulan penjelasan atas kebisuan pemerintah:

Our govt primary concern is 10k #Jo citizens in #Libya, condemning #Qaddafi now would put their safety at risk #reformjo

Pertimbangan utama pemerintah kami adalah 10rb warga Yordania di Libya, mengutuk Gaddafi sekarang bisa menempatkan keamanan mereka dalam resiko

Dan pertanyaan mereka mendapat tanggapan dari akun twitter Menlu Judeh. Ia menjawab:

our position on tragic events in Libya very clear. Prioirty is ensuring safety and safe return of our Jordanians there #jo #reformjo

posisi kami dalam hal peristiwa tragis di Libya sangat jelas. Prioritas kami adalah memastikan keselamatan dan kepulangan warga Yordania di sana

Yordania segera mengeluarkan pernyataan menolak kekerasan di Libya.

Ali Abu-Nimah merupakan salah satu yang pertama tweet berita tersebut:

Jordan strongly condemns Libya's attacks on civilians, says they violate international law (AR) http://t.co/foMgaKX #JO #ReformJO

Yordania mengutuk keras serangan Libya atas warga sipil, dan mengatakan bahwa mereka melanggar hukum internasional

Warga Yordania terus mengeluarkan tweet sebagai solidaritas terhadap warga Libya dengan hashtag #feb17, #libya dan hashtag pro-reformasi mereka sendiri, #reformjo.

Pos ini merupakan bagian dari liputan khusus kami Gejolak di Libya 2011 [En].

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.