- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Libya: Mengirim Berita dengan Internet yang Terputus-putus

Kategori: Timur Tengah dan Afrika Utara, Libya, Hak Asasi Manusia, Media Warga, Pemerintahan, Perang & Konflik, Protes

Pos ini merupakan bagian dari liputan khusus kamiĀ Gejolak di Libya 2011 [1] [En].

Hanya 12 jam setelah pidato [2] [En] Saif Al Islam Al Gaddafi, di mana ia menyalahkan Facebook, tentara bayaran asing, Islamis, pecandu narkoba, dan tentara yang tidak terlatih untuk menangani warga sipil dalam gejolak yang terjadi belakangan ini, warga Libya masih bertahan dan terus memprotes. Dengan layanan telepon dan Internet yang putus-putus, banyak yang mengirimkan pesan saat keadaan memungkinkan.

Khadija Teri bisa mendengar suara tembakan semalaman. Dia menulis [3]:

We had a very long, sleepless night spent between watching reports on television and on the internet, and running outside in the garden, where we strained our ears to listen to the far off sounds of gunfire and car horns. And then the shock of listening to ‘the speech’. Disbelief at what was being said. What day is it, I wondered, surely it's not the first of April yet!

It ain't over 'til the fat lady sings. . . . .

Oh Libyans… Stay safe!…. no pun intended!

Kami mengalami malam yang panjang tanpa tidur, menghabiskan waktu antara menonton laporan di televisi dan Internet dan berlari keluar ke pekarangan di mana kami berusaha mendengarkan suara tembakan dan klakson mobil dari kejauhan. Dan ada kejutan saat mendengarkan ‘pidato’ tersebut. Keheranan atas apa yang diutarakan. Hari apa sekarang, pikir saya, pasti belum 1 April!

Tidak akan berakhir sampai nyonya gemuk bernyanyi. . . . .

Oh warga Libya… Hati-hati!…. Ini saya ucapkan setulusnya!

Highlander, yang menyamakan situasi di Libya dengan Tiananmen Square, menulis [4]:

(1) You are on this blog because you watch or read the news
(2) Despicable rats are jumping ship
(3) It is at times like these when you know who are your friends
(4) Tienanmen Redux …
(5) Please follow up with those who are updating here (whenever they can) and see my sidebar links, there is a lot to digest and we have a lot on our plate.
(6) For those who care, I am currently relatively safe
(7) To the news outlet who wrote – sorry it is not possible
(8) To my people and country may you always be safe, we are one soul.
(9) Until further notice this is Highlander signing off

(1) Anda membaca blog ini karena Anda menonton atau membaca berita
(2) Tikus-tikus hina mulai meninggalkan kapal
(3) Di saat-saat seperti inilah Anda tahu siapa teman sejati Anda
(4) Tienanmen terulang kembali …
(5) Tolong ikuti pemberitaan dari orang-orang yang terus berusaha memperbarui blog ini semampu mereka dan lihat link di samping, ada banyak berita yang bisa dibaca.
(6) Bagi Anda yang peduli, saya saat ini relatif aman
(7) Untuk outlet berita yang sempat bertanya – maaf itu tidak mungkin
(8) Kepada sesama bangsa Libya semoga kalian selamat, kita sejiwa.
(9) Sampai pemberitahuan berikutnya, ini Highlander dan sekarang saya sign off

Layanan Internet masih terputus-putus. Sebuah sumber yang terpercaya di Libya yang ingin identitasnya dirahasiakan mengirim surel kepada Global Voices:

just to say we spent a night from hell. internet is back now but all phones are cut off. i went to get some milk for the kids today. it is a sight to make you cry in Tripoli. devastation and burning building – live ammo and stray bullets and airplanes and helicopters which we don't know where they are going. after the speech the defiance is getting bigger wish us luck.

hanya ingin memberitahu kami menghabiskan semalaman di neraka. Internet sudah tersambung namun semua jaringan telpon terputus. saya pergi membeli susu untuk anak-anak hari ini. pemandangan di Tripoli membuat saya ingin menangis. kehancuran dan gedung yang terbakar – amunisi hidup dan peluru nyasar dan pesawat dan helikopter yang kami tidak tahu menuju ke mana. setelah pidato, pemberontakan semakin meluap. doakan kami.

Sumber tersebut berikutnya mengatakan:

There is shooting from different areas.

Ada tembakan dari berbagai tempat.

Saat ditanya apakah mereka aman, sumber tersebut mengatakan:

We're not really safe but this is life and I am not leaving my country of my house or my house/home. Anyway travel is impossible, and banks are closed. The city is a ghost town.

Kami tidak benar-benar aman namun inilah hidup dan saya tidak akan meninggalkan negeri tanah air saya. Lagipula perjalanan tidak memungkinkan, dan bank-bank tutup. Kota ini telah menjadi kota hantu.

Untuk serangkaian foto dari Libya, lihat akun Flicker a7fadhomar [5].

[Thumbnail photo by mshamma [6] made available via Creative Commons 2.0 Generic License (CC by 2.0) [7]]