- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Serbia: Polisi Memburu Misoginis di Facebook

Kategori: Eropa Timur & Tengah, Serbia, Aktivisme Digital, Gay Rights (LGBT), Hak Asasi Manusia, Hukum, Kebebasan Berbicara, Media & Jurnalisme, Media Warga, Protes, Women & Gender

Harian Serbia ‘Kurir' meminta polisi, menuntut langkah hukum yang pantas terhadap grup Facebook ‘Kematian untuk Para Perempuan'

Jaksa Penuntut Umum Serbia, bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri Serbia, melaksanakan investigasi kasus grup Facebook Serbia “Kematian untuk Para Perempuan” (“Smrt ženama”), yang menyebarkan kebencian terhadap kaum perempuan.

Menurut harian Serbia Press [1], Tomo Zoric, juru bicara Jaksa Penuntu Umum Serbia, berkata:

Grup “Kematian untuk Para Perempuan” sedang diselidiki, begitu juga grup-grup (Facebook) lainnya yang menyebarluaskan kekerasan. Sayangnya, (grup-grup) Facebook tidak dibuat oleh orang yang berada di Serbia, dan kadang sulit untuk mengidentifikasi para pembuatnya. Kami berusaha untuk menjalin kerjasama dengan negara lainnya.

Pada 24 jam pertama setelah grup tersebut dibuat, lebih dari 450 orang menjadi anggota, memposkan beberapa slogan yang kasar:

“Stop para perempuan yang suka berbohong dan menipu!“; “Kalian ingin setara dengan pria, bisa melakukan pekerjaan pria, tapi tidak menuruti perintah pria!“; “Mereka [para perempuan] adalah pengecut yang tidak berhak hidup!“; “Mari pukuli dan bunuhi wanita!”

Laman grup tersebut dipenuhi dengan foto-foto perempuan yang disiksa dan dimutilasi, juga foto-foto para pria “yang sedang beraksi,“ dengan brutal memukuli para perempuan yang wajahnya dipenuhi dengan biru dan hitam lebam.

Ada satu pesan dengan nada yang sangat agresif yang dialamatkan pada grup lawannya:

Kami bukan homoseksual, saya bersumpah atas Salib kudus bahwa kami bukan homoseksual, tapi kami tidak akan mentolerir para perempuan yang meledek kami padahal mereka memperoleh uang (gaji bulanan) dari kantong kami. Baiklah, kalian membela mereka dan kalian akan mati bersama mereka.

Bobana Macanovic, seorang aktivis dari Pusat Perempuan Mandiri, menyimpulkan [2] kehadiran grup ini adalah bukti terparah bahwa agresi telah menjadi cara berkomunikasi dalam masyarakat Serbia. Ia menekankan bahwa penindak kekeresan seringkali tidak dihukum, sementara sejak awal tahun 26 perempuan berakhir di halaman obituari karena disiksa oleh pasangannya.

Psikolog Maya Antončić mengatakan [2] memang fakta signifikan bahwa grup ini muncul di bulan dimana terjadi banyak tindak kekerasan di jalanan Belgrade selama Pawai Homoseksual [3]. Tapi ia lebih khawatir akan jumlah “fans” grup tersebut. Ia mengamati:

Grup ini tahu benar bahwa kekerasan terhadap perempuan memang ada, dan tetap saja mereka tidak ragu untuk mengumumkan secara terbuka bahwa perempuan lemah dan wanita adalah makhluk yang tidak berharga yang pantas disiksa.

Dalam sebuah artikel di Kurir [4], Neven Cveticanin, seorang sosiolog dari Institut Pengetahuan Sosial, menyimpulkan fenomena seperti ini adalah refleksi dari situasi umum dalam masyarakat. Ia melihatnya sebagai ekspresi dari rasa frustasi sosial dan bentuk kekerasan terhadap para minoritas.

Staf editorial Kurir memberitahu polisi Serbia tentang isu ini, menuntut mereka untuk mengambil langkah hukum yang tegas terhadap grup tersebut.

Bentuk protes pertama yang dilancarkan dari sekian banyak tanggapan terhadap grup anti-wanita ini adalah membuat grup alternatif Facebook – “Mari Singkirkan Grup ‘Kematian terhadap Para Perempuan'” [5] (“Ukinimo Grupu ‘smrt Zenama'”) – yang saat ini memiliki lebih dari 5,400 anggota.

Bentuk protes terhadap grup misoginis di Facebook: “Mari Singkirkan Grup ‘Kematian untuk Para Perempuan'”

Pendiri grup ini adalah para perempuan Serbia dari berbagai usia, juga ada para pria yang mendukung grup ini. Admin grup mengungkapkan kegembiraan setelah grup seksis tersebut telah dihapus lalu ia menulis ini pada anggota grupnya:

Bagaimana kabar kalian, setelah mengetahui grup “Kematian untuk Kaum Perempuan” dengan sukses dihapus dan juga setelah mengetahui bagaimana reaksi jaksa penuntut umum? … Apakah seseorang yang kompeten akan menanggapi bila protes ini tidak ditampilkan di harian Kurir?

Daliborka Kisic tidak terlalu mempercayai polisi Serbia:

Polisi menganggap bahwa grup itu hanyalah becandaan dan mereka hanya akan bertindak bila sesuatu terjadi pada seorang perempuan, misalnya bila seseorang diserang…

Ana Milosevic juga pesimis menanggapi hal ini:

Ayolah, semua itu omong kosong, aparat tidak bereaksi bila seorang suami memukuli istrinya sampai meninggal. …Kita hidup dalam negara yang “busuk”.

Nebojsa Tešević dengan tegas menanggapi dengan kritikan tentang “rumah perlindungan” untuk para korban kekerasan rumahtangga sebagai bukti ketidakberdayaan kaum minoritas di antara masyarakat Serbia:

Saya lebih ingin menyelidiki mereka yang menyebarluaskan dan meminta uang untuk mendirikan rumah perlindungan bagi para perempuan, korban kekerasan. Negara ini, melalui media, mengakui bahwa polisi tidak berani melawan para penyiksa, tapi paling tidak pindahkanlah para perempuan ke rumah perlindungan. Bisa saja dalam waktu dekat pembunuh massal berjalan-jalan di kota dan para polisi, dalam upaya menghindar dari mereka, akan mengecek Facebook untuk mendirikan rumah perlindungan bagi penduduk.

Nadaibrane Kutanjac bertanya:

Saya tidak tahu orang bodoh mana yang pertama kali mencetuskan ide “Kematian untuk Para Perempuan.” Saya rasa ia (pria atau perempuan) mempunyai seorang ibu … tapi kami, para ibu, telah membuat kesalahan dengan melahirkan orang bodoh itu [ke dunia ini] ………

Biljana Milivojevic-Lajtner merasa terkejut:

Kebetulan saya mendengarkan radio tentang grup “Kematian untuk Para Perempuan”. Mereka juga menyebutkan seorang anak perempuan … ini mengerikan … menyeramkan … Saya tidak tahu harus berkata apa…

Sayangnya, ini bukanlah akhir cerita.

Para perempuan yang obesitas juga menjadi sasaran para pengganggu di Facebook di Serbia

Tampaknya Kantor Jaksa Penuntut Umum Serbia dan polisi Serbia akan sangat sibuk dalam beberapa bulan ke depan, memburu para misoginis di Serbia yang membuat grup sama seperti “Kematian untuk Para Perempuan”: contoh, “Kematian untuk Perempuan Gendut” [6] (“SMRT DEBELIM ZENAMA!!!”) dan “Semua Perempuan adalah Pelacur” [7] (“sve su zene kurve -.-“). Untuk saat ini, grup-grup ini masih terus eksis di Facebook dan keanggotaan bertambah tiap harinya.

Grup Facebook Serbia 'Semua Wanita adalah Pelacur' masih ada

Di sisi lain, 350 perempuan membuat grup Facebook “Kematian untuk Para Pria” [8] (“SmRt MuSkArCimA”), menyebarluaskan penganiayaan “gender yang lebih kuat.” Laman ini juga dipenuhi dengan foto-foto kekerasan dan penyiksaan. Beberapa pria yang berjuang untuk “menetralisir” grup “Kematian untuk Para Perempuan” sekarang merasa kecewa dengan grup yang “menargetkan” populasi pria di Facebook.

Grup Facebook ‘Kematian untuk Para Pria' menyebarluaskan penganiayaan dan penyiksaan oleh 'gender yang lebih kuat'

Stefan Srpski Vuk Mitrović menulis:

Permisi, mengapa kami diperlakukan seperti ini, sebagai grup? Kami telah berjuang tiga hari untuk menghapus “Kematian untuk Para Perempuan dan kami telah berhasil. Terima kasih. Salam hangat dari “Serigala.” Kami akan terus melawan kekerasan terhadap wanita.

Alekasandra Demirovic mengingatkan sesama perempuan:

Stephen benar sekali. Grup ini tidak adil bagi para pria yang berjuang bersama kita dan membantu kita untuk menghapus grup “Kematian untuk Para Perempuan.”

Idealno Losa menemukan solusi pantas untuk menghapus perang antar perempuan dan pria di Facebook:

Betul … ini sangat salah. Kita harus menunjukkan bahwa kita lebih pintar dari orang-orang bodoh itu. …Segera hapus grup ini!