Mancanegara: Hari Internasional Menentang Penyensoran Internet

internet_bleuPenyensoran Internet masih menjadi permasalahan besar di banyak negara di seluruh dunia. Mengingat hal itu, organisasi internasional yang bermarkas di Paris Reporters without Borders (RSF) mempromosikan Hari Dunia Menentang Penyensoran Internet pada tanggal 12 Maret. Dalam kesempatan tersebut, RSF meluncurkan daftar “Musuh Internet“, yang mencantumkan Cina, Arab Saudi, Vietnam dan Tunisia sebagai contoh utama negara penyensor web.

Reporters Without Borders akan merayakan Hari Dunia Menyentang Penyensoran Internet pada tangal 12 Maret. Hari peringatan ini ditujukan untuk mengumpulkan dukungan dari banyak orang guna tercapainya Internet yang bebas dan mampu diakses siapapun, dimanapun. Hari peringatan ini juga dimaksudkan untuk menarik perhatian kita semua terhadap kenyataan bahwa dengan menciptakan area baru untuk berbagi pendapat dan informasi, Internet merupakan kekuatan yang mewujudkan kebebasan. Namun, semakin banyak pemerintah yang menyadari akan hal ini dan mulai berusaha untuk mengontrol Internet.

Hari Internasional Menentang Penyensoran Internet

Narablog Yordania Naseem Tarawnah dalam blog Black Iris mendorong orang-orang untuk bergabung dalam demonstrasi daring guna mendukung kebebasan berbicara. Menurutnya beberapa tahun terakhir, negara mulai condong menekan pengguna Internet, terutama karena adanya “rancangan rencana pemerintah untuk memberlakukan “Hukum Siber” untuk mengatur dunia daring“. Dia memohon pada pengguna Twitter lainnya:

Untuk teman-teman sesama pengguna Twitter (tweeps), aku hanya bisa memohon pada kalian untuk menyiulkan pos-pos yang muncul di blogosfer, atau menyiulkan pesan pribadimu yang mendukung kebebasan Internet.Mungkin kita juga bisa menggunakan tagar #FreeNetJo untuk mengumpulkan siulan kita.

Ramy Raoof menuliskan garis-garis besar Global Voices Advocacy:

Apakah kamu percaya akan Kebebasan Berbicara?

Apakah normal jika pengguna Internet diprofilkan dan kita aktivitas daring kita dilacak ?!

Apakah menikmati pencarian Internet tanpa sensor dan blogging merupakan hakmu?

Apakah kau percaya akanKebebasan Informasi? Akan hak untuk memperoleh informasi?

Apakah kamu mau mendukung Internet yang bebas dan dapat diakses siapapun, kapanpun, dimanapun?

Dukung Hari Internasional Menentang Penyensoran Internet, 12 Maret…

Sebarkan kabar ini!

Kontributor Global Voices Archana Verma menuliskan sebuah pos yang mengungkapkan pikiran dan opini-opini dari Blogosfer Hindi mengenai kebebasan berbicara dan sensor. Tambahnya:

India tidak masuk dalam kategori “Lubang Hitam Internet,” oleh sebab itu, penulis web Hindi masih jarang menulis karena mereka tidak pernah menghadapi masalah ini. Namun, ada beberapa narablog Hindi yang merenungkan kebebasan press melalui sudut pandang yang berbeda.

Di Global Voices Online, kami berkomitmen untuk menyuarakan hal-hal yang seringkali tidak diindahkan oleh media tradisional dan media arus utama. Kami tahu bahwa banyak pemerintah tidak memperkenankan masyarakatnya untuk menggunakan web secara terbuka dan bebas, seringkali mereka bahkan menyensor dan mengatur konten. Berikut dapat kita simak beberapa program Global Voices untuk mempromosikankebebasan berbicara, aktivisme siber dan transparansi daring.

Situs Global Voices Advocacy

Global Voices Advocacy merupakan program yang bertujuan membangun jaringan narablog dan aktivis siber global penentang penyensoran Internet di negara-negara berkembang, serta bertujuan untuk melindungi kebebasan berekspresi dan kebebasan untuk akses informasi daring. Di situs ini, Anda dapat temukan berbagai proyek dalam jumlah besar yang bertujuan untuk menolong orang-orang melawan sensor di web, juga blogging secara anonim di tempat-tempat dimana pengguna Internet seringkali dilecehkan oleh pemerintah.

Situs Threatened Voices

Threatened Voices merupakan proyek pemetaan secara kolaboratif guna membangun database mengenai narablog yang sempat diancam, dipenjara atau dibunuh akibat berbicara di Internet. Proyek ini juga dilancarkan untuk menyoroti kampanye-kampanye pembebasan para narablog tersebut.  Sejauh ini, Threatened Voices telah berhasil melacak 213 kasus penangkapan atau aksi pengancaman terhadap narablog, salah satunya yang dialami oleh narablog bernama Ahmad Mostafa, seorang mahasiswa teknik Universitas Kafr el-Sheikh –narablog Mesir pertama yang didakwa oleh pengadilan militer akibat salah satu pos dalam blognya.

Situs Technology for Transparency Network

Di sisi lain, dari proyek Rising Voices lahirlah Technology for Transparency Network, sebuah situs interaktif yang digunakan untuk menelusuri pergerakan online yang mempromosikan transparansi, pertanggungjawaban, dan keterlibatan masyarakat di seluruh dunia, yang menjadi contoh bahwa kebebasan berbicara dapat membantu memonitor pemerintah dan menyediakan informasi yang tepat dan tidak berat sebelah bagi warga negara-negara berkembang, serta mengamati pergerakan dan aksi para politisi.

Dalam situs, Renata Avila, seorang pengacara HAM sekaligus narablog asal Guatemala, mengemukakan contoh #InternetNecesario dari Meksiko, sebuah protes daring di Twitter dan media jejaring lainnya untuk melawan pajak Internet yang disetujuai kongres Meksiko. Pergerakan ini merupakan sebuah contoh bagaimana Internet yang luput dari penyensoran dapat memberdayakan masyarakat dalam memperjuangkan hak-hak mereka.

Narablog Venezuela yang berbasis di Paris, Laura Vidal mengemukakan komentarnya:

Proyek ini merupakan sebuah contoh bagaimana  masyarakat sipil setuju untuk menata dan menyatukan upaya dalam merespon pemerintah yang beraksi tanpa terlebih dahulu mengkonsultasikan (aksi mereka pada masyarakat), dan menyoroti lembaga pers yang tidak menghubungkan opini publik dengan para pemimpin negara.

Breaking Borders

Yang terakhir, perlombaan Breaking Borders Award Global Voices dan Google merupakan perlombaan baru yang diciptakan bersama dua organisasi yang didukung oleh Thomson Reuters untuk menghormati proyek-proyek web yang luar biasa yang diprakarsai oleh perorangan atau kelompok yang menunjukan keberanian, energi, dan pengetahuan dalam menggunakan internet untuk mempromosikan kebebasan berekspresi. Tiga orang pemenang akan ditentukan berdasarkan tiga kategori, yaitu: alat-alat yang mempromosikan kebebasan berekspresi, penghargaan bagi peraturan dan aktivisme atau jurnalisme yang secara signifikan membantu menyuarakan pendapat atau uraian – pemenang masing-masing kategori akan mendapatkan hadiah sebasar USD 10.000. Hasil perlombaan akan diumumkan pada bulan Mei, dalam acara Global Voices Citizen Media Summit 2010.


Di hari yang penting bagi Internet ini, kami berharap agar Anda sekalian mendorong perubahan. Lawan penyensoran dan tingkatkan kesadaran mengenai pentingnya lingkungan digital yang bebas. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai pergumulan dalam hal kebebasan berbicara di web silakan kunjungi halaman kami mengenai tema ini.

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.