Pada 8 Juli, Emin Milli, salah seorang pendiri gerakan pemuda Alumni Network dan Adnan Hajizada, seorang videobloger dari Gerakan Pemuda OL! sempat dipukul habis-habisan oleh orang tak dikenal ketika sedang makan malam bersama kelompok sipil dan para aktivis muda lainnya di sebuah restoran di pusat kota Baku. Setelah melaporkan pada polisi mengenai kejadian tersebut, mereka justru ditangkap, sekitar 48 jam kemudian.
Menurut seorang saksi mata, seperti yang disampaikan oleh bloger setempat:
onlar 7 nefer olublar. yemek yedikleri yerde iki idmanci icheri girib Emini doymeye baslayib. Adnan Emine komek etmek isteyende onu da vurublar.
Idmancilar Shobede uzr isteyenden sonra onlari buraxiblar. Adnani ise 2 sutka saxlayacaqlarini ve sonra da xuliqanliga gore hebs vereceklerini deyibler. Emin de Adnanla birlikde qalacagini deyib. Onlari muveqqeti tecridxanasiya apariblar.
Menurut para saksi mata, kedua pelaku kejahatan telah ditangkap, namun tak lama kemudian dibebaskan. Adnan dan Emin menjadi tersangka utama dan menolak hak mereka untuk mendapatkan pengacara. Mereka ditransfer ke pusat tahanan dengan tangan diborgol dan ditahan selama 48 jam.
Emin mengalami beberapa luka, termasuk luka terbuka di kakinya, sementara Adnan mengalami patah hidung, dan mereka belum juga menerima perawatan medis yang layak.
Seorang saksi bercerita tentang kejadian. Untuk mendapatkan teks terjemahan yang lebih jelas, kunjungi laman video asli Youtube.
Berita Terbaru: Hari ini, 9 Juli 2009, berbagai perwakilan dan aktivis kelompok sipil, gerakan pemuda dan partai politik mengadakan konferensi pers untuk membela para pemuda aktivis yang ditahan. Konferensi pers ini ditandai dengan “ruang yang amat padat, amarah pembicara, kelompok sipil dan pemimpin partai dalam jumlah besar, media asing [dan] tidak adanya pihak dari TV lokal”. Duta Besar Jerman untuk Azerbaijan mengatakan bahwa kejadian ini sungguh ironis karena keesokan harinya Emin Milli, yang juga bekerja sebagai penerjemah lepas telah ditunjuk sebagai penerjemah untuk Komisi Hak Azasi Manusia di Jerman. Alih-alih, Emin dan Adnan akan menjalani pengadilan dengan tuduhan tindakan pengacauan. Seperti yang dikicaukan Bart Woord dari IFLY tuntutan sama atas dasar tindakan pengacauan yang pernah terjadi pada seorang jurnalis di Azerbaijan berakhir dengan masa kurungan penjara selama 2,5 tahun.