Honduras: Krisis Politik Setelah Referendum Kontroversial

Honduras kini sedang mengalami masa-masa tersulit di sepanjang sejarah politiknya. Presiden Honduras Manuel Zelaya memecat Jendral Romeo Vásquez Velásquez sebagai Pimpinan Angkatan Bersenjata [es] dan menerima pengunduran diri Menteri Pertahanan Edmundo Orellana Mercado. Pemberitahuan ini diluncurkan setelah pertemuan dengan pemimpin angkatan bersenjata guna mendapatkan perlindungan hasil jajak pendapat untuk referendum yang gencar diusulkan oleh lembaga Eksekutif hari Minggu 28 Juni 2009. Referendum ini  akan memutuskan apakah Dewan Konstitusi akan melaksanakan sidang dimana Konstitusi baru akan ditulis.

Jendral Vázquez Velazquez terperangkap ditengah kondisi sulit, oleh sebab permintaan atau perintah dari presiden yang adalah Panglima tertinggi Angkatan bersenjata,bertolak belakang dengan keputusan yang dicapai Kongres Nasional dan Kejaksaan Agung yang mengatakan bahwa referendum merupakan langkah ilegal. Tak lama setelah pemecatan Jendral Vázquez Velazquez, Komandan Angkatan Bersenjata Jendral Miguel Garcia Padgett, Komandan Angkatan Laut, Marsekal Muda John Paul Rodriguez, dan Komandan Angkatan Udara, Jendral Luis Javier Prince Suazo mengundurkan diri dari jabatan mereka masing-masing.

Di jalan-jalan beberapa kota besar seperti Tegucigalpa dan San Pedro Sula, ketegangan dan kegundahan amat terasa karena warga tidak tahu apa yang selanjutnya akan terjadi, dengan dakwaan kudeta dan miskinnya dukungan demokrasi di dalam negeri,  baik dari pendukung dan penentang. Hal ini terlihat jelas di ibukota negara Tegucigalpa, dimana aktivitas perekonomian dan sekolah-sekoklah dinyatakan tutup, stasiun BBM dan supermarket dipenuhi oleh warga yang berbondong-bondong membeli sembako, dan personil angkatan bersenjata kini turun ke jalan untuk mengamankan situasi di lapangan.

Warga Honduras menggunakan blog dan situs jejaring sosial seperti Facebook, Blipea dan Twitter untuk melontarkan pendapat mereka mengenai situasi teraktual dan memberitakan pada warga lainnya serta ke seluruh dunia seluk beluk peristiwa.

Irina Vanessa Orellana penulis blog La Vida es Bella Aunque No Me Creas [es] menukis pos ini untuk mencatat apa yang tengah terjadi:

Escribo este post, principalmente para dejar una huella en la historia que estamos viviendo, esperando dentro de poco tiempo poder leer el mismo, con la satisfacción de que sólo estamos pasando por un mal momento, esperando que lo que se viene, no sea nada parecido a lo que otros latinoamericanos ya tienen en Venezuela o Nicaragua….escribo con el miedo que muchos y muchas hondureñas estamos sintiendo, al ver que este frágil sistema democrático se nos está yendo de las manos. Ojalá que no pase nada peor!

Aku menuliskan pos ini, terutama untuk meninggalkan tanda sejarah mengenai apa yang tengah kami hadapi, berharap di masa yang akan datang aku dapat melihat catatan ini, dengan perasaan puas mengetahui bahwa pada saat ini kamu=i hanya mengalami satu saat yang berat, berharap bahwa hal yang akan datang, tidak akan menyeruoai hal apapun yang dialami negara Amerika Latin seperti Venezuela atau Nikaragua… Aku menuliskan ini dengan rasa takut bahwa warga Honduras merasa bahwa kami melihat sistem demokrasi yang rapuh lepas dari genggaman kami. Semoga saja hal terburuk dari itu tidak akan terjadi!

Namun, (presiden) Zelaya kini sedang dihadapi kritikan berat. David Morán penulis El Catracho [es] mengatakan bahwa perilaku presiden tidak menjadikan Konstitusi  lebih baik:

El irreversible presidente que tenemos arguye que nuestra Constitución ha sido pisoteada por los grupos facticos del país; pero él, en vez de hacer que se respete, pretende, luego del ultraje a que ha sido sometida, darle el tiro de gracia y asesinarla, esto con el fin de instaurar una asamblea constituyente que redacte otra, una que emule el sistema de represión socialista y paternal que existe en Cuba, sumiéndonos en una situación peor a la actual donde todos corremos el riesgo de perder nuestras libertades individuales.

Presiden yang tidak dapat dipilih ulang tersebut bersikeras bahwa Konstitusi kita telah diinjak-injak oleh kelompok-kelompok fanatik negeri, namun dia, bukannya menghormati Konsitutsi, malah dengan sengaja, setelah kemarahan telah diekspresikan, membunuh Konstitusi, hal ini dia lakukan guna mendirikan mahkamah konstituante yang mampu menuliskan konstitusi baru, yang meniru sistem paternal sosialis yang berlaku di Kuba, menempatkan kita di dalam situasi, lebih buruk dari apa yang kita jalani saat ini dimana kapanpun kita dapat kehilangan kebebasan individu.

Meski demikian, pendukung referendumpun ada, seperti bloger Honduras en el Mundo [es] yang mencatat bahwa voting merupakan cara untuk mengetahui seberapa besar dukungan yang ada di luar sana dan seharusnya orang-orang memilih “tidak” jika mereka tidak setuju. Dia juga mengkritik oposisi yang mendukung  “kampanye teror” dan adanya kemungkinan kudeta apabila pertentangan terhadap perubahan yang diinginkan rakyat tidak didengar. Lebih lanjut lagi, Juan Carlos Rivera penulis blog Mirada de Halcon [es] mengkritik media dan pers:

En Honduras, como siempre ha ocurrido, la prensa, controlada por grupos conservadores, recurre a las herramientas más burdas para frenar cualquier movimiento que implique un cambio de la estructura política puesto que supone, para ellos, la pérdida de privilegios, comodidades y recursos materiales, obtenidos, en la mayoría de los casos, de manera irregular.

Di Honduras apa yang selalu terjadi, para pers, dikontrol oleh golongan konservatif, mereka menggunakan cara apapun untuk menghambat perubahan dalam struktur politik yang berarti bagi mereka, kehilangan hak istimewa, kenyamanan dan mater, yang seringkali diperoleh dengan cara-cara yang tak lazim.

Krisis yang kini berkembang di Honduras tidak memperoleh sorotan istimewa dari media seperti sorotan yang diterima negara lain seperti Iran, demikian menurut penulis blog La Gringa's Blogicito.

Olga Iris Mencia B. penulis blog Hibueras [es] memberikan opini yang mengatakan bahwa krisis yang terjadi di Honduras ini penting utnuk membangunkan negara dan mereka-reka apa yang akan terjadi di masa mendatang:

Lo que está pasando ahora en el país es lo que debe ser. Sin cambiar un ápice, con las renuncias debidas, con las destituciones dadas, con el apoyo de la gente, con las burlas de las oligarquías, con la indiferencia de la inconsciencia, con la movilización armada oficial, con los enojos del legislativo, con la corruptela tradicional del poder judicial, con el presidente y su personalidad. Cada hecho es un paso hacia el fortalecimiento de la soberanía. Cada hecho es un paso más hacía la agudización de la crisis, a ver más claro que la ciencia es ciencia y que la historia es irreversible aunque se juzgue cíclica, Que pasará en Honduras?

La historia se escribe cada día.

Apa yang terjadi di negara ini selayaknya terjadi. Tanpa merubah satu detil pun, dengan pengunduran diri yang seharusnya terjadi, dengan pemecatan, dengan dukungan rakyat, dengan olok-olok dari kaum oligarki, ketidak pedulian mereka yang tidak sadar, dengan mobilisasi personil angkatan bersenjata, dengan murka badan pembuat undang-undang, dengan tadisi korupsi para hakim, presiden dan perilakunya. Tiap peristiwa merupakan langkah penguatan kedaulatan. Tiap peristiwa merupakan langkah maju kearah penajaman krisis, untuk melihat lebih jelas bahwa ilmu pengetahuan adalah ilmu pengetahuan, dan bahwa sejarah tidak dapat diubah meskipun dilihat memiliki siklus tersendiri. Apakah yang akan terjadi di Honduras?

Sejarah akan tertulis dengan sendirinya tiap hari.

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.