- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Israel/Palestina: Hari Nakhba dan Debat Mengenai Kesetiaan

Kategori: Israel, Palestina, Etnisitas & Ras, Hak Asasi Manusia, Pengungsi, Politik

Tanggal 15 Mei merupakan hari Nakba bagi warga Palestina. Di hari itu mereka memperingati penciptaan Israel [1] dan pemindahan dan pencabutan [2] pemerintah Palestina selanjutnya. Tak lama setelah hari-H tahun ini, sebuah (rencana) undang-undang kotroversial diajukan pada peringatan pelarangan [3] Knesset [4] akan Nakba [5]. Dua RUU lainnya juga ikut diajukan, satu mengenai perkenalan janji kesetiaan [6] terhadap Israel sebagai negara Yahudi dan satunya lagi mengenai penindakan kriminal tolakan publik [7] Israel sebagai negara Yahudi. Walaupun “hukum kesetiaan” telah ditolak [8] dan RUU Nakba telah diperbaiki [9], fakta bahwa kedua RUU telah diperkenalkan telah membisikan sejumlah debat dan aksi protes [10].

It's me, selama ini, merenungkan peringatan [11] tahunan Nakba:

لم أكن أريد الكتابة عن هذه الذكرى .. لا أعلم لِمَ

ولكن دوماً لا أدع الحروف تقتلني بالداخل .. فلتخرج ويقتلني أحدهم

النكبة ..

خيمة .. وكرت أزرق .. ومفتاح .. وآمال كاذبة

ومصطلحات كـ ( باقون – عائدون – لاجئون … الخ )

ومادة دسمة للمتحذلقين أشكالي .. هذه المرة لم أكن أريد ولكن حوار صباح يوم مع

أمي أو أي أم .. كان

” أنا : يمّه اليوم ذكرى النكبة

الأم : تنهيدة .. كل يوم في نكبة وكل يوم في ذكرى وكل يوم في احتفال “

وصمت مطبق..

Tadinya saya tidak mau menulis tentang peringatan ini… saya tidak tahu kenapa.

Tapi, semakin lama saya tidak menulis kata-katanya mereka membunuh saya dari dalam. Jadi biarkan mereka keluar… dan salah satu dari mereka akan membunuh saya.

Nakba.

Sebuah tenda… kartu biru [diberikan kepada para pengungsi]… dan sebuah kunci… dan harapan-harapan penuh tipuan.

Dan ungkapan-ungkapan seperti “menunggu”, “kami akan kembali”, “pengungsi”… dan sebagainya.

Sebuah topik yang besar untuk para formalis seperti… Kali ini saya tidak mau [menulis], tetapi sebuah diskusi pagi hari ini dengan ibu saya – atau dengan ibu mana saja – seperti  berikut ini:

Saya: Ibu, hari ini hari peringatan Nakba.

Ibu: [menghela] Setiap hari ada nakba, setiap hari ada peringatan, setiap hari ada perayaan. Kesunyian total.

Sebagai reaksi terhadap “hukum kesetiaan”, The Other Door telah menulis sebuah pos yang sarkastik dalam persona warga-warga Israel [12] Palestina yang beranekaragam:

انا محمد الصفوري , أقسم بتوراة بني إسرائيل أنني سأكون مواطن مخلص لدولة اسرائيل واحترم قوانين السير وسأسدد الضرائب وسأعلق صورة ميرا عوض في الصالون.

انا سليمة الجبيلي, وحياة رحمة ابوي بترابه رح أكون مخلصة لإسرائيل ورح أطبخ بس خبيزة كشير.

انا سليمان لدواي, اقسم بالله العظيم اني كنت عارف وسميت بنتي الكبيرة ولاء تيمناً بالولاء لدولة ليبرمان, وانا وكل العيلة رح نكون مخلصين للدولة , منشوفكو في بارك هيركون يوم عيد الاستقلال , مسموح يفوتوا عرب صح؟

انا محمود ابو دقة سموني محمود على أسم سيدي اللي استشهد مع الفدائية بال 71 سيدي استشهد من اجل الوطن وانا رح أكمل طريقه واقسم يمين الولاء لدولة اسرئيل .

Saya Mohammed Al Safoori. Saya bersumpah atas Torah [13]agama Yahudi bahwa saya akan menjadi warga yang setia kepada negara Israel, dan akan menghormati aturan-aturan lalu lintas, membayar pajak dan memasang gambar Mira Awad [14] di ruang tamu saya.

Saya Salima Al Jebaili. Atas nama arwah almarhum ayah saya, saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Israel dan hanya akan memanggang roti kosher [15].

Saya Sulaiman Ladwai. Saya bersumpah atas nama Tuhan bahwa saya tahu dan menamai anak perempuan tertua saya Walaa’ [kesetiaan] sebagai firasat kesetiaan kepada negara Lieberman [16]. Seluruh keluarga saya dan saya sendiri akan setia kepada negara. Kami akan bertemu dengan kalian di taman Yarkon [17] pada hari kemerdekaan. Orang arab dibolehkan untuk masuk, kan?

Saya Mahmoud Abu Daqa. Dulu saya dipanggil Mahmoud dari nama kakek saya yang mati syahid dengan pejuang-pejuang pertahanan pada '71. Kakek saya mati syahid demi bangsa, dan saya akan melanjutkan langkahnya, dan bersumpah akan setia kepada negara Israel.

انا جميل خوري من إقرث , وحياة العدرا رح أكون مخلص لأسرائيل

[…]

أنا نورة مجدلاوي , اصحابي بينادوني نوريت , وانتو كمان كئيلو بتغدروا…انا متخايفت إني أكون نئمانة لمدينة وكمان مكيغا با كمدينة يوديت ديموكغاتيت, وبتمنى السلام يحل في كل دول العالم زي ما حل علينا. وبدي ابعث تحية لأصحابي من الخدمة المدنية في مستشفى نهاريا.

انا مراد العبد, وحياة الله وحياة الجامع والانبيا وحياة حبي وحبك وحياة عيوني اللي انشاللة يوكلها الدود إذا بكزب وحياة السما وحياة امي وحياة بيضات ابوي وحياة الشرميط , وحياة نجلاء فتحي اني بحب اسرئيل وانه احنا ضد الارهاب …

Saya Jameel Khouri dari Efrat [18]. Atas hidupnya Maria saya bersumpah untuk setia kepada Israel.

[…]

Saya Nora Majdalawi dan teman-teman memanggil saya Nurit [nama Yahudi]. Kalian juga kelihatannya berkhianat… saya selalu setia kepada negara dan mengenal negara ini sebagai negara demokratis Yahudi. Saya harap kedamaian akan muncul di setiap negara di dunia, seperti kedamaian yang ada untuk kita. Saya ingin mengucapkan salam kepada teman-teman saya di pertahanan sipil rumah sakit [19] Nahariya [20].

Saya Murad Al Abed. Saya bersumpah demi Tuhan, demi mesjid dan para nabi, demi cinta saya dan cinta kalian, demi mata saya (yang saya harap akan dimakan cacing jika saya berbohong), demi surga, demi ibu saya, demi buah zakar ayah saya, demi pelacur, dan demi hidupnya Najla Fathi [21], bahwa saya cinta Israel, dan kami bertentangan dengan terorisme.