- Global Voices dalam bahasa Indonesia - https://id.globalvoices.org -

Bolivia: Kemenangan Tak Terduga dan Bersejarah 6-1 Lawan Argentina

Kategori: Latin America, Argentina, Bolivia, Olahraga

Dengan ketua pelatih Diego Maradona [1] dan sekelompok bintang besarnya melawan Bolivia pada babak kualifikasi Piala Dunia, banyak yang memperkirakan Argentina akan menang dengan mudah karena peringkatnya yang berada di tingkat 6 sedunia. Meskipun begitu, justru tim Bolivia yang mengejutkan seluruh benua Amerika Selatan dengan kemenangannya yang tak terduga. Namun bukan kemenangannya yang tak diduga, lebih kepada hasil akhir 6-1 yang kemudian membangkitkan kembali semangat dan harapan pada tim yang kemungkinan tereliminasi dari babak kualifikasi Piala Dunia Afrika Selatan 2010.

Foto oleh Hugo Miranda dan digunakan atas ijin http://angelcaido666x.blogspot.com

Ketika menyaksikan pertandingan, banyak masyarakat Bolivia yang menganggap ini akan menjadi kekalahan tuan rumah seperti yang sudah-sudah. Ivan Rodriguez Probarse es Gratis [es] adalah salah satu dari orang-orang tersebut yang berujar, “Saya termasuk yang skeptis, saya akui itu, saya bahkan tidak berani bertaruh sebuah permen karetpun sebelum pertandingan.” [2] Saat pertandingan babak pertama berlangsung ketika Bolivia mencetak gol pertama, kepala pun menoleh dan banyak yang mulai tertarik untuk mengamati jalannya pertandingan. Dhampire [es] sedang berada di kantor saat pertandingan berlangsung, tapi berhasil melihat sekilas pertandingan ketika masa istirahatnya [3]. Dengan cepat perhatiannya teralih sepenuhnya pada jalannya pertandingan. Bahkan ketika paruh waktu skor 3-1 Bolivia unggul, banyak orang seperti Willy Andres masih menduga Argentina akan menyusul dan menyamakan skor atau bahkan memenangkan pertandingan [4] [es].

Foto oleh Hugo Miranda dan digunakan atas ijin http://www.angelcaido666x.blogspot.com

Ketika peluit terakhir berbunyi, beberapa orang yang baru bisa percaya dan perayaan pun mulai menyemarakkan negri. Hari-hari setelah kemenangan, menimbulkan rasa kebanggaan kembali pada tim. Walaupun perjuangan menuju kualifikasi Piala Dunia masih panjang, secara matematis kemungkinan masih terbuka. Santiago Terceros Insomniaco [es] berharap mereka bermain seperti ini setiap waktu. Beberapa bahkan merasa menyesal. Gevalher dalam akunnya di Twitter menulis [es], “Bolivia mengalahkan Argentina 6-1, beribu maaf kepada tim nasional karena telah mengatakan mereka tidak berguna.”

Seorang bloger, Hugo Miranda Angel Caido [es] dengan bangga berada di pertandingan secara langsung dan mengambil serta mengunggah berbagai macam video pertandingan tersebut dan beberapa aksi gol. Ini adalah pertandingan yang tidak akan ia lupakan dengan cepat [5]:

Hoy estuve ahi en el Siles junto a las 40000 personas, muchos que vinieron de Trinidad, Oruro, Cochabamba, Santa Cruz, Sucre, en fin de muchos partes del pais, que las entradas estaban caras.. claro que si, que la mayoria fue a ver a Messi, Tevez, Mascherano, Zanetti y demas platinados.. pues si.. pero todos los Bolivianos, en el interior sabiamos que se podia, que podiamos ganar…

Siempre he confiado en mi Seleccion, por que para los pobres la esperanza es lo unico que esta ahi, y sin eso no somos nada…….

Hari ini saya berada di sana di (Stadiun Hernando) di Siles bersama 40,000 orang, banyak yang datang dari Trinidad, Oruro, Cochabamba, Santa Cruz, Sucre, dan banyak lagi dari berbagai daerah lainnya, tiketnya mahal… tentu saja, mayoritas datang untuk melihat (para pemain Argentina) Messi, Tevez, Mascherano, Zanetti dan bintang-bintang lainnya.. tapi… masyarakat Bolivia tahu ini bisa dilakukan, bahwa kita bisa menang…Saya selalu mempunyai keyakinan pada Tim Nasional, karena bagi orang miskin, harapan adalah satu-satunya tumpuan dan tanpa itu, kita bukan siapa-siapa…. ..

Tidak semua orang meluangkan waktu untuk datang ke Stadiun dan menonton pertandingan lewat televisi. Di La Paz, Vania Balederrama Capsula del Tiempo [es] tidak mau pergi menonton pertandingan karena takut kecewa, jadi ia tetap masuk kerja sementara suami dan anaknya pergi menonton di Stadiun. Namun, selang rehat sore, ia menonton sekilas sorak-sorai penduduk Bolivia tiap kali gol dicetak [6]dan dari situlah ia menyaksikan kemenangan bersejarah.

Kembali ke pertandingan, kemenangan tak berimbang menimbulkan perdebatan mengenai bermain sepak bola di ketinggian yang kurang wajar. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak dorongan yang melarang pertandingan dengan ketinggian 2,500 di atas permukaan air, yang dapat membuat La Paz tereliminasi sebagai tempat pertandingan yang memungkinkan. Namun, kampanye yang dipimpin oleh Presiden Eva Morales telah membela hak Bolivia untuk bermain sepak bola di La Paz [7], di mana tim Amerika Selatan lainnya, termasuk Argentina di tahun 2005, menjadi juara tanpa rintangan.

Kemenangan juga terasa semakin manis bagi beberapa orang seperti Erika Pinto Alkolica [es], yang teringat [8] akan peristiwa yang baru-baru ini terjadi yaitu xenophobia saat berlangsungnya pertandingan sepak bola [9] di Argentina.

Terakhir, Gabriel Zuleta Eufenismos [es] menulis bahwa kemenangan adalah berita baik [10]untuk negara yang tengah mengalami banyak konflik dalam negeri.

Bolivia supo atacar como nunca lo hace, esta vez los chicos demostraron GARRA, ENTUSIASMO, Dios quiera que esta motivacion se puede ver replicada en futuras presentaciones en el exterior y asi lograr la tan añorada y distante ilusion de participar en un MUNDIAL, otra vez… FELCIDADES BOLIVIANOS….. VIVA LA SELECCION!!!!!

Bolivia tak disangka tahu cara menyerang, kali ini para pemain menunjukkan HATI, ANTUSIASME, dengan ijin Tuhan motivasi ini dapat diaplikasikan pada pertandingan dengan negara-negara lainnya dan dengan begitu bisa mencapai ilusi nostalgia nan jauh selama ini di PIALA DUNIA, sekali lagi…, SELAMAT BOLIVIA… HIDUP TIM NASIONAL!!!!!!

Terima kasih khususnya pada Blogs Bolivia [11] untuk beberapa sambungan yang dimasukkan dalam berita ini.