Kamboja: Munculnya Laporan Yang Menuduh Kelompok Elit Kleptokrat

Global Witness, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berbasis di London, menerbitkan sebuah laporan yang bertajuk Negeri untuk dijual tanggal 5 Februari, 2009. Laporan tersebut mensinyalir adanya kemungkinan bahwa Kamboja kini menuju ke arah kleptokrasi (silakan klik untuk menemukan penjelasan catatan Wiki), oleh sebab munculnya tuduhan bahwa sejumlah besar uang yang diterima pemerintah dirasa lebih menguntungkan pihak elit penguasa dibandingkan warga Kamboja pada umumnya.

Vuthasurf mengungkapkan tuduhan yang tercantum dalam laporan, sambil menggarisbawahi peran perusahan-perusahaan swasta:

Perusahaan-perusahaan swasta juga memiliki peran dalam memajukan industri ekstraktif (penjelasan: industri penambangan) pemerintah Kamboja. Sejauh ini, terdapat 75 perusahaan yang bergerak di sektor ekstraktif ini, termasuk penambang terkemuka seperti Chevron dan BHP Billiton. Catatan “Country for Sale” menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan ini telah membayar sejumlah besar uang muka kepada pemerintah.

Pada blog KI Media, Heng Soy memuat sebuah artikel dari Voice of America. Posting pada KI Media tersebut memperoleh komentar-komentar bernada marah dan penolakan. Salah satu penulis komentar anonim, satu suara dengan Vuthasurf, menitikberatkan aktivitas perusahaan swasta:

Jika hal ini benar adanya, mungkin, perusahaan-perusahaan yang membeli hak investasi ata membeli hak monopoli adalah mereka yang seharusnya di cela untuk mendorong dan mentolerir tindak korupsi.

Liputan Al Jazeera mengikutsertakan wawancara dengan Gavin Hayman dari LSM Global Witness:

Global Witness juga telah menerbitkan, pada tahun 2007, laporan mengenai pembalakan hutan di Kamboja yang diberi judul Cambodia's Family Tree. Pemerintah Kamboja melarang penyebaran laporan tersebut.

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.